Piala Dunia bak kompetisi kecantikan sejagat. Siapa yang mampu pamerkan kemampuan terbaik, maka ia yang akan menjadi pemenang. Setidaknya memenangkan hati para penonton.
Ini yang terjadi pada Kolombia. Skuat asuhan Jose Pekerman ini tak hanya membuat kejutan. Mereka juga melambungkan asa dengan menyajikan permainan bola dari kaki ke kaki. Meski sempat diremehkan karena ketiadaan Falcao sebagai penggedor lini depan, tapi nyatanya Kolombia mampu bicara banyak di Piala Dunia 2014.
Peran Falcao nyatanya mampu digantikan oleh Carlos Bacca maupun Jackson Martinez di lini depan. Mereka tak akan berpengaruh banyak jika tidak ditunjang oleh penampilan apik James Rodriguez dan Juan Guillermo Cuadrado.
Duet Fredy Guarin dan Juan Quintero berhasil menjadi penyeimbang lini tengah Kolombia. Pun dengan dua fullback mereka yang dihuni Juan Camelo Zuniga dan Pablo Armero yang sering membantu serangan dengan menyisir sayap.
Tidak perlu menunggu waktu lama bagi sejumlah penggawa Kolombia untuk mendapat tawaran dari klub yang menawarkan gaji besar. Berita terbesar tentu berasal dari sang top skorer Piala Dunia, James Rodriguez. AS Monaco sampai perlu merasa beruntung karena pernah membeli sang pemain dengan nilai 45 juta euro dari Porto, sebuah angka yang luar biasa besar bagi pemain yang jarang terdengar namanya.
Demikian dengan Quintero yang diminati Arsenal. Setelah David Ospina sepakat untuk merapat ke Stadion Emirates, Quintero diplot untuk menjadi pembelian selanjutnya Arsene Wenger.
Berdasarkan kabar yang beredar, Arsenal telah membuka pembicaraan dengan Porto, klub asal Quintero. Pembicaraan tersebut melahirkan angka 15,8 juta pounds sebagai mahar kepindahan sang pemain. Agen sang pemain, Maria Elena Chavarro, bahkan memastikan kebenaran tersebut lewat cuitan di akun twitternya.
Jika Arsenal berhasil mendatangkan Quintero, tentu hal ini akan mengancam eksistensi bekas gelandang Malaga, Santi Cazorla di lini tengah. Ia bahkan digosipkan telah siap hengkang jika Wenger tak membutuhkan lagi jasanya.
Di Piala Dunia 2014, Cazorla hanya tampil sebanyak dua kali, itu pun tidak tampil penuh. Hal ini diperparah dengan buruknya performa Spanyol di ajang empat tahunan tersebut. Praktis, Cazorla tak mampu menunjukkan penampilan apik bagi Spanyol.
Wajar jika Wenger menginginkan pemain yang lebih muda dan diharapkan dapat memberikan motivasi serta semangat bagi tim secara keseluruhan. Atletico Madrid sebenarnya telah mengincar pemain kelahiran 1984 ini. Tapi Cazorla enggan pergi dari London. Beberapa kali, pada media, ia mengungkapkan kesetiannya bagi klub Meriam London tersebut.
Menurutnya, ia sama sekali tidak memikirkan klub selain Arsenal. Bersama Arsenal, ia ingin mengangkat trofi sebanyak-banyaknya dan mewujudkan keinginan fans. Ia pun optimis dapat lebih kompetitif musim depan. Musim lalu, Arsenal telah buang sial dengan mengangkat trofi Piala FA. Musim ini, Arsenal diharapkan mampu memenangi gelar juara liga.
Ya, begitulah perbedaan pemain yang bersinar dan redup di Piala Dunia. Pemain satu berharaga mahal meski kualitasnya belum teruji, satu lagi redup di Piala Dunia, tapi memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak.
Jadi, apa yang akan dilakukan Wenger? Toh penggabungan pemain muda dan pemain tua tak buruk-buruk amat bagi Arsenal. Jika ingin juara, mereka harus memiliki pemain yang memiliki DNA juara pula.
Sumber gambar: Dailymail.co.uk
[fva]
Komentar