Diet Higuain yang Bisa Mengantarkan Napoli Meraih Scudetto

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Diet Higuain yang Bisa Mengantarkan Napoli Meraih Scudetto

Napoli musim ini menjalani petualangan barunya bersama Maurizio Sarri selepas mengakhir kerjasamanya dengan Rafael Benitez. Dan sejauh 12 pertandingan berjalan, performa Napoli cukup mengesankan dengan menempati peringkat empat dan hanya memiliki selisih dua poin dengan Fiorentina sang pemuncak klasemen.

Lebih dari itu, salah satu penyerang andalan SSC Napoli kini menjadi pencetak gol terbanyak Serie A Italia sementara dengan sembilan gol bersama penyerang UC Sampdoira, Eder. Ia adalah penyerang asal Argentina, Gonzalo Higuain.

Di bawah tangan dingin Sarri, Higuain seolah kembali menemukan ketajamannya. Bahkan jika ditotal dengan penampilannya pada musim ini di seluruh ajang, Higuain telah mencetak 11 gol dari 14 penampilannya.

Sebenarnya, musim lalu Higuain sudah cukup produktif, mencetak delapan gol dari 14 penampilan awalnya. Hanya saja saat itu, penyerang kelahiran 10 Desember 1987 ini sempat mandul dalam tujuh pertandingan pertama Serie A sebelum akhirnya mencetak hattrick ke gawang Hellas Verona pada kemenangan Napoli atas Chievo Verona dengan skor 6-2 di pekan ke-8. Berbeda dengan musim ini di mana Higuain sudah cukup konsisten mencetak gol sejak pekan ke-2, mencetak dua gol ke gawang Sampdoria.

Higuain sendiri mengakui bahwa dirinya tampil lebih nyaman pada musim ini. Dan ternyata, hal itu terjadi karena ia melakukan program pengurangan berat badan yang mungkin dianggapnya selama ini agak mengganggu performanya di lapangan.

"Saya sangat sedikit memakan daging merah, tapi saya memakan banyak ikan dan makanan laut. Saya mengganti gula untuk diet saya dengan madu dan buah-buahan," ujar Higuain pada harian Spanyol, Ole. "Saya melakukan ini semua demi saya sendiri dan sekarang saya lebih baik. Berat badan saya turun 4 kilogram."

Menurut Gazzetta World, program diet seperti ini sama halnya dengan yang dilakukan oleh rekan setimnya di timnas Argentina, Lionel Messi dan Sergio Aguero. Melihat performa kedua rekannya ini yang selalu berada di level teratas mungkin membuat Higuain tertarik untuk menurunkan berat badannya dengan pola diet yang sama.

Higuain sendiri sebenarnya memang memiliki kemampuan mencetak banyak gol layaknya Aguero ataupun Messi. Bahkan jika anda bermain game Football Manager 2005 atau 2006, pemain kelahiran Brest (Prancis) ini sudah dilabeli sebagai wonderkid ketika masih bermain untuk River Plate.

Memang, tak semua wonderkid di FM menjadi pemain hebat di dunia nyata. Tapi Higuain membuktikan diri bahwa game FM tak salah melabelinya sebagai calon penyerang kelas dunia. Ia langsung membuktikannya ketika hijrah ke Real Madrid.

Sempat hanya mencetak 11 gol dari 57 penampilannya pada dua musim pertama di Los Galacticos (kala itu ia masih 18-19 tahun dan harus bersaing dengan penyerang macam Ronaldo da Lima, Ruud van Nistelrooy, Robinho, Antonio Cassano, Javier Saviola dan Raul Gonzalez), Higuain baru mulai produktif pada musim ketiga dengan mencetak 22 gol (serta 12 assist) dari 34 penampilan di La Liga Spanyol. Bahkan pada musim keempatnya di Spanyol, musim 2009-2010, ia sukses mencetak 27 gol dari 34 penampilannya di La Liga, runner-up top skor di bawah Lionel Messi yang unggul tujuh gol.

Namun, kariernya di Madrid mulai terganggu setelah ia mengalami cedera punggung yang membuatnya harus absen 124 hari atau melewatkan 26 pertandingan. Untuk menggantikannya, Karim Benzema yang menjalani musim kedua di Madrid menjadi partner baru Cristiano Ronaldo untuk mendapatkan umpan-umpan matang dari Mesut Ozil.

Sekembalinya dari cedera, Higuain kembali menjadi pilihan utama. Hanya saja di saat bersamaan, Benzema menjalani musim terbaiknya di Real Madrid. Jose Mourinho pelatih Real Madrid saat itu lantas memainkan keduanya secara bergantian bahkan bersamaan di mana hasilnya Higuain dan Benzema mencetak total 43 gol, melengkapi 46 gol yang diciptakan Ronaldo untuk membawa Madrid menjuarai La Liga .

Namun pada musim 2012/2013, cedera kembali mengganggunya yang membuatnya harus absen selama dua bulan. Situasi ini berbarengan dengan Mou yang menemukan skema baru di mana penyerang tengah difungsikan sebagai pelayan Ronaldo. Benzema dapat melakukannya dengan baik di mana ia mencetak 13 assist, mengalahkan jumlah assist Angel Di Maria (12 assist) dan hanya kalah dari Ozil (16 assist).

Isu kedatangan Gareth Bale membuat Higuain mulai khawatir akan masa depannya di Madrid. Apalagi Benzema bisa menjadi tandem yang pas bagi Ronaldo. Ia pun lantas memilih hijrah ke Napoli, ketimbang Arsenal yang juga meminatinya, karena kesebelasan asal Italia tersebut pernah menjadi kesebelasan legenda Argentina, Diego Armando Maradona.

Dengan biaya transfer yang dikabarkan mencapai 40 juta euro, Higuain memulai kariernya di Italia. Berkat kontribusinya, Napoli kemudian berhasil menjuarai Coppa Italia 2013-2014 dan Super Coppa 2014. Tinggal gelar Serie A yang masih belum ia dapatkan saat ini.

Musim ini bisa jadi musim yang tepat bagi Napoli untuk kembali meraih gelar juara Serie A yang terakhir kali mereka angkat 25 tahun silam, musim 1989-1990. Selain karena Juventus yang empat musim terakhir penampilannya tersendat pada awal musim, tentu saja membaiknya dan konsistennya gol dari Higuain bisa menjadi kunci Partenopei untuk bisa meraih gelar scudetto ke-3 mereka.

foto: foxsports.com

Komentar