Enam Momen El Clásico Terbaik Sepanjang Sejarah

Cerita

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Enam Momen El Clásico Terbaik Sepanjang Sejarah

Laga akbar di pentas La Liga Spanyol akan segera digulirkan akhir pekan ini. Jutaan pasang mata akan bersiap fokus menuju layar kaca untuk menyaksikan pemain-pemain terbaik dari berbagai belahan dunia. Total sudah 262 pertandingan laga klasik ini baik pertandingan resmi maupun hanya sekadar persahabatan. Namun jika dipilah lagi, sebanyak 229 pertandingan kompetitif bertajuk El Clasico ini telah digulirkan.

Ratusan laga klasik terebut pastilah menyisakan momen-momen indah, memalukan bahkan menyajikan momen kontroversial yang akan dirawat oleh ingatan pemirsa sepakbola di seantero dunia. Sid Lowe dari ESPN menuliskan momen-momen penting laga El Clasico. Berikut kami nukilkan untuk Anda. Selamat menyimak!

El Clasico 1916: Parade Gol yang Berujung Kontroversi

Saat kedua tim bertemu dalam laga semi-final Copa Del Rey pada 1916 pertandingan berjalan sangat alot dan belum mengenal sistem agregat gol. Pada leg pertama Barcelona mampu unggul sengan skor 2-1 dan di leg kedua Madrid mampu menghempasakan Barca dengan skor 4-1. Karena dalam dua leg tersebut kedua tim saling mengalahkan, jadilah partai ulangan digulirkan pada 13 April 1916.

Laga ulangan tersebut akhirnya berkesudahan 4-4 dan berlanjut di babak 2x15 menit. Sialnya, kedua tim main sama-sama ngotot ingin melaju ke final dan akhirnya berkahir dengan skor 6-6. Di kubu Madrid, salah satu pemainnya yang kini melegenda yaitu Santiago Bernabeu mencetak hattrick pada pertandingan tersebut dan Paulino Alcantara dari kubu Barca juga mencetak hattrick.

Komite wasit saat itu memustuskan untuk meminkan pertandingan ulangan (lagi) dua hari kemudian. Uniknya, pertandingan ulangan kedua tersebut lagi-lagi berakhir imbang 2-2 di waktu normal. Namun akhirnya Madrid mampu memenangkan dengan skor 4-2 di perpanjangan waktu. Saat itu, kubu Barca memprotes keputusan wasit yang kontroversial. Konflik mulai memanas.

“Aku menunda kepulanganku ke Filipina hanya untuk bermain di kejuaraan ini dan membawa Barclona menjuarainya. Namun, trik dari wasit Berraondo membuat kami kalah di laga ulangan,” kenang Paulino Alcantara yang ia tulis di buku memoirnya. “Kekalahan tersebut membuatku sangat sedih bahkan itu pertama kalinya aku kalah dan menangis tersedu-sedu seperti anak kecil,” sambung Alcantara.

El Clasico 1953: Kisruh Transfer Alfredo Di Stefano

di stefano
Alfredo di Stefano ketika berkostum Real dan Barca. (Sumber: rankings.com.mx)

Talenta asal Argentina, Alfredo Di Stefano yang bermain untuk Millionaros saat itu menjadi bahan pembicaraan banyak orang di Spanyol. Bagaimana tidak, Barca dan Real Madrid saling sikut untuk mendapatkan jasanya. Barcelona yang sudah merekrut Di Stefano bahkan sudah sempat berlatih dan bertanding dalam pertandingan persahabatan akhirnya harus rela ketika Real Madrid menikung perekrutan Di Stefano.

Pemerintah Spanyol awalnya melarang perekrutan pemain asing sebelum akhirnya RFEF selaku badan tertinggi sepakbola di Spanyol menyarankan untuk Di Stefano bermain dua tahun untuk Madrid dan dua tahun untuk Barca. Namun, Barca menyerah dan sampai saat ini belum diketahui mengapa Barca melepaskan incarannya tersebut. Dua hari setelah Alfredo resmi membela Madrid, ia turut mencetak dua gol ke gawang Barca dalam laga klasik tersebut untuk membantu Madrid menang dengan skor 5-0. Setelah itu Alfredo Di Stefano melegenda di kubu Los Blancos karena mampu menghadirkan trofi Piala Champions lima kali berturut-turut bagi kubu ibukota tersebut.

El Clasico 1974: Kedatangan Johan Cruyff yang Mengubah Nasib Barcelona

Barcelona harus berpuasa 14 tahun untuk mencicipi gelar La Liga Spanyol. Dominasi duo Madrid (Atletico dan Real) membuat Barcelona memdatangkan super star dari Belanda yaitu Johan Cruyff dengan mahar enam juta guilder yang meruupakan transfer termahal saat itu. Kadatangan sang meneer dari Belanda membuat sejarah dengan menjadikan Barcelona juara La Liga dan pada saat laga EL Clasico, Johan Cruyff mencetak satu gol dan turut membantu memenangkan pertandingan dengan skor 5-0.

“Malam itu, aku mencoba mengerti arti rivalitas sebenarnya,” ungkap Johan.



Komentar