Kemenangan Paris Saint Germain atas Chelsea dalam laga leg pertama Perempatfinal Liga Champions dinodai oleh kerusuhan yang terjadi diantara kedua fans. Ditengarai aksi ini disulut oleh para fans Chelsea.
Berkunjung ke Paris, penggemar Chelsea malah berbuat onar. Mereka mengamuk di pusat kota Paris beberapa jam jelang pertandingan digelar. Tercatat beberapa cafe dan toko di daerah Rue Saint-Denis rusak berat akibat tingkah laku fans Chelsea ini.
Dikabarkan para fans yang mabuk menyerang para pejalan kaki di daerah Pompidou Centre dekat pusat perbelanjaan Les Halles. Geram melihat ulah fans Chelsea yang seenaknya berbuat onar di Paris, membuat para pendukung PSG tak tinggal diam. Para Ultras yang tergabung dalam kelompok Kop of Boulogne diberitakan terlibat bentrok dengan 100 Hooligans dari Inggris itu.
Tawuran itu tersebar dalam beberapa titik di kota Paris, dikabarkan belasan fans dari kedua belah pihak mengalami luka yang cukup serius.
Kekhawatiran aksi onar para fans Chelsea sebenarnya sudah diprediksikan media-media Prancis awal pekan lalu. Website Spacefoot.com mengatakan dari 2.200 fans Chelsea yang datang ke Paris, 300-an diantaranya telah diketahui polisi sebagai fans yang berpotensi berbuat rusuh.
Sebenarnya mereka telah dilarang untuk masuk ke Perancis. Untuk menghindari pihak kepolisian para Hooligans memilih untuk memutar masuk Perancis lewat jalur Belgia.
Tak hanya rusuh, fans Chelsea pun melakukan aksi rasis. Dikarenakan banyaknya kelompok Muslim dan Yahudi di Paris, para oknum ini menyanyikan yel-yel EDL (English Defence League)
Seperti diketahui, EDL adalah salah satu organisasi bawah tanah yang menyebar kebencian terhadap kaum imigran khususnya imigran berkulit hitam dan muslim di Inggris. Selain menyanyikan lagu-lagu rasis, para Fans Chelsea pun memberikan salam penghormatan ala Nazi guna menyindir kaum Yahudi yang populasinya memang banyak berada di Paris.
Chelsea memang memiliki sejarah kelam dengan hooliganism dan rasisme. Sudah jadi rahasia umum salah satu kelompok hooligans mereka yaitu Headhunters memang dekat dengan kelompok-kelompok fasis yang mengangungkan kulit putih mulai dari Klux-Klux Klan, Ulster Volunter Force hingga English Defence Leaque.
Komentar