Popularitas sepakbola Jerman perlahan tapi pasti terus menanjak. Kesuksesan yang diraih kesebelasan-kesebelasan Bundesliga di kejuaraan Eropa, keberhasilan tim nasional Jerman menjadi juara dunia, dan contoh teladan pengelolaan liga sepakbola modern yang tidak membuat para penonton menjadi sapi perah adalah beberapa penyebabnya.
Dengan sendirinya, istilah-istilah sepakbola Jerman pun mendunia. Agar dapat lebih mengerti sepakbola Jerman dengan baik, tak ada salahnya mempelajari istilah-istilah sepakbola Jerman seperti die Mannschaft, die Ampelkarte, atau der Sonntagsschuss. Namun sebelum beranjak ke sana, ada baiknya kita mulai dari dasar: penamaan posisi dan peran dalam sepakbola Jerman.
Simak juga tulisan sejenis, tentang istilah-istilah posisi dan peran bermain seorang pemain sepakbola dalam khasanah bahasa Italia
Secara garis besar, lapangan permainan sepakbola dalam istilah Jerman dibagi menjadi tiga area: die Abwehr (lini pertahanan), das Mittelfeld (lini tengah), dan der Angriff (lini serang).
Dalam die Abwehr terdapat seorang penjaga gawang dan beberapa pemain yang membentuk die Abwehrreihe (barisan pertahanan). Dalam bahasa Jerman, penjaga gawang memiliki beberapa nama: der Torhüter, der Torwart, der Schlussmann, der Keeper. die Abwehrreihe, sementara itu, terdiri dari para (der) Abwehrspieler yang berdasarkan posisinya dibagi menjadi dua kelompok besar: der Innenverteidiger (bek tengah) dan der AuÃenverteidiger (bek sayap). Innenvertreidiger, berdasarkan peran yang ia mainkan, dibagi menjadi der Vorstopper (stopper) dan der Libero atau der Ausputzer (sweeper).
Di hadapan lini pertahanan, para (der) Mittelfeldspieler atau para gelandang memastikan ketangguhan das Mittelfeld (lini tengah). Dalam formasi 4-4-2, area ini diisi oleh para gelandang dan pemain sayap yang disebut der AuÃenstürmer. Berdasarkan perannya, gelandang dibagi menjadi der defensiver Mittelfeldspieler (gelandang bertahan), der offensiver Mittelfeldspieler (gelandang serang). Selain pembagian umum semacam itu, ada pula istilah khas Jerman seperti der Sechser, der Achter, dan der Zenhner.
Penyebutan peran khas Jerman ini berdasar kepada peran yang dijalankan para pemain saat nomor punggung pemain masih ditentukan secara tradisional, berdasarkan posisi mereka di lapangan. der Sechser berasal dari kata sechs yang berarti enam. Hal yang sama berlaku untuk der Achter (acht; delapan) dan der Zehner (zehn; sepuluh).
Der Sechser adalah gelandang yang bertugas memutus serangan lawan dan melindungi barisan pertahanan. Der Achter, sementara itu, memiliki padanan kata box-to-box midfielder dalam istilah Inggris; seorang gelandang penjelajah yang berada di depan barisan pertahanan ketika kesebelasannya diserang dan berada di area kotak penalti lawan ketika kesebelasannya menyerang. Der Zehner sendiri, agar mudah, adalah pemain kreatif yang memiliki visi bermain dan kemampuan olah bola yang baik.
Catatan khusus harus diberikan kepada penyerang sayap. Mengingat pemain sayap pada dasarnya adalah penyerang kanan luar atau kiri luar yang perlahan tapi pasti posisinya semakin mundur mengikuti perkembangan zaman, istilah Jerman untuk pemain sayap dan penyerang sayap adalah sama: der AuÃenstürmer. Secara harfiah, AuÃenstürmer sendiri memang berarti penyerang luar; istilah Jerman untuk penyerang adalah der Stürmer.
Dalam formasi 4-2-3-1 yang belakangan ini populer, der Angriff berisi dua orang AuÃenstürmer, seorang (der) Mittelstürmer, dan seorang Zehner. Catatan lain, dalam pembagian peran yang populer belakangan ini, seorang Mittelstürmer belum tentu memainkan peran ujung tombak (der Knipser/der Torjäger). Walau demikian, peran tersebut masih dimainkan oleh Miroslav Klose di Piala Dunia 2014.
Bagi penggemar sepakbola Jerman, kami sangat sering menulis artikel, cerita dan analisis sepakbola Jerman. Sila membacanya di halaman DI SINI.
Grafis oleh: Zakky BM
Komentar