Di dunia sepakbola, mungkin tak ada yang mengerti artinya kehilangan Tito selain Pep Guardiola. Keduanya sudah bersahabat semenjak remaja di akademi La Masia, dan sama-sama menjadi aktor di balik salah satu masa keeemasan Barcelona. Ketika Pep ditunjuk untuk menjadi pelatih Barca-B, Tito jadi orang pertama yang  ia minta untuk membantunya. Tito juga jadi tangan kanan Pep kala ia diminta untuk menggantikan Frank Riijkaard menjadi arsitek Barcelona.
"Kami berdua waktu itu sangat muda dan ingin menaklukkan dunia. Dan itu yang sudah kami lakukan. Kesedihan karena kehilangan Tito akan terus menghantui saya seumur hidup. Selamanya," ujar Pep pada konfrensi pers seusai Bayern Munich mengalahkan Werder Bremen 5-2 semalam (26/4).Â
Pada pertandingan itu Pep sendiri sering terlihat termenung di bangku cadangan. Bahkan, saat Bayern mencetak gol ketiga yang membuat mereka unggul 3-2, hanya ada raut kesedihan di mukanya.  Ya, bagi Pep, Tito memang bukan hanya sekedar asistennya, tapi juga sahabat dan saudaranya.
Tali emosi antara keduanya mungkin tercermin ketika Pep menerima penghargaan "Pelatih Terbaik" pada seremoni Ballon d'Or 2011.
Pada panggung itu sebenarnya terdapat banyak penerjemah untuk berbagai bahasa. Namun, saat Pep ditanya apakah ia bisa memberikan sambuta dalam bahasa Inggris, ia menyanggupinya. Tapi Pep berkata bahwa ia akan mengucapkan sesuatu menggunakan bahasa Catalan.
Malam itu tak ada satu pun penerjemah yang fasih atau mengetahui bahasa Catalan. Tapi, Pep memaksa untuk mengucapkan satu frase. Seusai acara, kemudian diketahui bahwa kata-kata Pep ditujukan untuk sahabatnya yang baru saja menjalani operasi pengangkatan tumor. Saat itu Pep berkata:
"Saya ingin mendedikasikan gelar ini untuk Tito Vilanova. Teman , partner, dan asisten saya yang selalu ada untuk kami, meski akhir-akhir ini ia (secara fisik) tidak ada.
Tito, gelar ini untukmu," ujar Pep pada malam itu.
Baca selengkapnya obituari Tito Vilanova: "Kenangan untuk Seorang Sahabat"
(vws)
Komentar