Kehebohan Gol Pertama Joe Cole untuk Coventry City

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kehebohan Gol Pertama Joe Cole untuk Coventry City

Joe Cole merupakan pemain lulusan akademi West Ham United. Ia pun membela The Hammers sejak usia 17 tahun pada 1998 hingga 2003. Namanya kian melambung setelah ia bergabung bersama Chelsea, tim yang tengah membangun skuat juara, pada musim 2003/2004.

Siapa yang menyangka kalau pada akhirnya Cole, yang pernah bermain untuk Inggris di Piala Dunia, pada akhirnya dipinjamkan ke Coventry City, kesebelasan League One, kompetisi tingkat ketiga Liga Inggris. Buat pria kelahiran 1981, kepindahan tersebut untuk menambah menit bermainnya yang amat tak memuaskan saat membela Aston Villa. Sejak musim 2014/2015, Cole cuma bermain 14 kali.

Kepindahannya ke Coventry disambut suka cita oleh klub dan segenap fans. Akun twitter klub pun mencuit seperti ini:

">#CCFC Joe Cole, yes actual Joe Cole. Seriously, Joe Cole. The real Joe Cole. https://t.co/exmbDxIbyu


— Coventry City (@Coventry_City) https://twitter.com/Coventry_City/status/655050614230130688">October 16, 2015
Kepindahan Cole ke Coventry memang membuat heboh kesebelasan yang juga bertetangga dengan Aston Villa dan West Bromwich Albion itu. Dalam situs klub, sang manajer, Tony Mowbray, memuji Cole setinggi langit. Ia pun mengklaim kalau permainan anak asuhannya lah yang membuat Cole tertarik pindah ke Coventry.

“Dia adalah pemain yang memberi kami opsi lain di lini depan dan saya yakin skuat kami antusias bekerja sama dengannya. Kami memiliki sejumlah pertandingan mendatang yang akan krusial bagi kami untuk menjaga performa pada awal musim dan aku menantikan melihat aksi Joe untuk Sky Blues,” ucap Mowbray.

Buat Coventry, kepindahan ini jelas merupakan berkah. Selain mendatangkan pemain kelas Premier League, gaji Cole pun disubsidi oleh VIlla. Di sisi lain, Cole pun menyambut positif kepindahannya ke Coventry.

“Selama beberapa tahun terakhir, saya memiliki masa yang buruk dengan cedera,” tutur Cole dikutip BBC, “Datang ke Coventry sepertinya tepat.”

Pilihan Cole hijrah ke Coventry—untuk memulihkan cederanya—terbukti tepat. Meski baru main dalam tiga pertandingan, Cole sudah mencetak satu gol. Tidak tanggung-tanggung karena gol tersebut dicetak lewat tendangan bebas melengkung.

Pertandingan tersebut sekaligus menjadi debut Joe Cole di Stadion Ricoh Arena, kandang Coventry. Suporter yang hadir di Ricoh Arena pun riuh menyambut Cole. Pada menit ke-59, terjadi pelanggaran di depan kotak penalti Barnsley. Cole yang menjadi algojo sukses melaksanakan tugasnya. Dua menit usai gol tersebut, Cole ditarik keluar digantikan Ruben Lamerias. Para penonton pun menghadiahi tepuk tangan mengiringi langkah Cole berjalan ke luar lapangan.  

">@Coventry_City https://twitter.com/hashtag/PUSB?src=hash">#PUSB https://twitter.com/hashtag/CCGFC?src=hash">#CCGFC — Cov City Girls FC (@CovGirlsFC) https://twitter.com/CovGirlsFC/status/661650659440242688">November 3, 2015

Walau membawa Coventry menang dan mencetak gol, Cole justru menyanjung Adam Armstrong, rekan setim yang juga penyerang timnas Inggris U-19. Cole percaya kalau Armstrong berpotensi untuk mencetak banyak gol dalam beberapa tahun mendatang.

Penyerang yang dipinjamkan Newcastle United tersebut mencetak 12 gol dari 14 pertandingan musim ini. Bahkan dalam dua pertandingan terakhir ia mencetak masing-masing dua gol.

"Armstrong mengingatkanku pada Sergio Aguero, dia haus akan gol," tutur Cole dikutip situs resmi Coventry, "Dalam cara yang indah, dia egois untuk mencetak gol dan memiliki komposisi untuk menjadi pemain top dan bisa mencetak lebih banyak gol."

Bukan Karena Uang

Cole menegaskan kalau kepindahannya ke Coventry bukan karena uang. Ia pun bersikeras kalau ia tak tertarik dengan uang Coventry, "Kalau aku datang kesini untuk uang, aku tak akan di sini."

"Aku telah bermain di sebuah era di mana kami amat beruntung dan kami mengapresiasi sebagai pesepakbola. Banyak dari kami berasal dari kelas pekerja. Anda memiliki kesempatan untuk membawa kehidupan yang baik dan finansial bukanlah masalah buatku. Itu bukan tujuan utamaku datang ke sini," ucap Cole dikutip The Guardian.

"Aku hanya ingin bermain sepakbola, tak peduli levelnya; sepakbola yang layak, yang kompetitif. AKu ingin bermain di waktu yang tepat di masa manajer yang memimpin dengan baik. Aku hanya gembira bisa bermain," tutur Cole.

***


Kemungkinan Cole untuk kembali bermain untuk kesebelasan negara Inggris memang sulit tercapai di Piala Eropa 2016 mendatang. Selain karena banyak saingan, Cole pun sudah jarang main sejak dua musim terakhir. Akan tetapi setidaknya Cole telah memberi hiburan kepada penonton liga divisi bawah bagaimana seorang pemain yang malang melintang di Premier League dan di timnas menunjukkan kemampuannya di atas lapangan. Namun, Cole pun mesti menjaga perkataannya. Terlalu sering memuji, bukan tidak mungkin ia akan tetap tinggal di divisi bawah, karena Villa justru akan membawa Armstrong ke Premier League--kalau Villa dan/atau Newcastle tidak degradasi.
">November 3, 2015

Komentar