Membangun sebuah keharmonisan tim bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Chemistry dalam suatu tim adalah suatu proses yang panjang. Hal tersebut tidak bisa diciptakan sehari, dua hari, bahkan berkumpul dalam satu camp latihan setahun juga bukan jaminan terciptanya sebuah chemistry sebuah tim. Tapi bagaimana jadinya jika chemitry sebuah tim tah hanya dibangun saat menjalani latihan, namun juga di sekolah?
Hal itulah yang terjadi pada timnas Jerman sekarang ini. Tak pelak, itulah yang kita semua bisa lihat, timnas Jerman. Sebuah permainan dengan operan âtahu sama tahuâ. Bagaimana tidak, Ozil, Neuer, Draxler, Boenisch, Hoogland, dan Delura sudah bersama sedari sekolah. Mereka semua pernah menuntut ilmu di Gesamutschule Berger Feld. Sebuah sekolah di kawasan Gelsenkicher, sebuah daerah di kota Dortmund, Jerman.
Praktis, hal  inilah yang menjadikan Jerman sangat kompak, walaupun dengan kompisisi pemain yang selalu berbeda-beda. Memang, kita belum tahun siapa saja yang akan dibawa Joachim Low ke Brazil. Sebagaian dari mereka, atau keseluruhan. Tapi dengan modal chemistry yang ada, rasa-rasanya tak sulit bagi Jerman untuk merengkuh gelar juara keempatnya.
Para pemain tersebut memang tidak satu angkatan, baik di tim maupun di sekolah. Namun, mungkinkah mereka membangun chemistry dengan bergosip tentang guru dan pelajaran di sekolah saat latihan ataupun di ruang ganti?  Atau jika anda punya sedikit uang lebih, anda bisa mensekolahkan buah hati anda di Gesamutschule Berger Feld agar bisa menjadi pemain sepakbola seperti mereka.
(mul)
Komentar