Kesempatan Kedua untuk Alexandre Pato

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Kesempatan Kedua untuk Alexandre Pato

Sempat tak terdengar kabarnya, nama Alexandre Pato kembali muncul ke permukaan. Penyerang asal Brasil ini digosipkan akan kembali membela kesebelasan Eropa. Sempat diisukan menjadi incaran Barcelona, kini Liverpool dikabarkan sudah menjalin kesepakatan dengan penyerang yang kini berusia 26 tahun tersebut.

“Sudah ada kesepakatan mendasar dengan Liverpool untuk transfer Pato, akan selesai beberapa minggu ke depan,” ungkap Roberto de Andrade, presiden klub Corinthians, kesebelasan pemilik kontrak Pato saat ini pada Tutto Mercato, 9 November lalu. “Pato memiliki keinginan untuk kembali ke Eropa. Liverpool sudah menunggu. Tinggal beberapa hal tertinggal untuk diselesaikan, tapi [Jurgen] Klopp akan mendapatkan tenaga baru dan untuk Pato, Liga Primer akan menjadi petualangan barunya.”

Pato memang seolah kembali menemukan performa terbaiknya setelah menjalani masa peminjaman bersama Sao Paulo. Torehan sembilan gol dari 17 penampilannya di Serie A Brasil musim ini menempatkannya sebagai penyerang ketiga terbaik di divisi teratas Brasil saat ini. Tak heran isu-isunya kembali ke Eropa kembali menyeruak.

***


Alexandre Pato sempat menjadi salah satu penyerang fenomenal di Eropa, khususnya di Italia. Kiprah pemuda kelahiran kota Pato Branco pada musim 2007/2008 bersama raksasa Serie A, AC Milan, melejit berkat sumbangan sembilan gol dari 18 penampilannya pada musim pertamanya di Eropa.

Yang membuat Pato diperbincangkan saat itu adalah usianya yang masih 18 tahun kala menjalani musim pertamanya bersama AC Milan. Belum lagi ia harus bersaing di lini depan Rossoneri dengan penyerang-penyerang papan atas seperti Ronaldo, Filippo Inzaghi, dan juga Alberto Gilardino.

Pato lantas bersyukur atas musim pertamanya bersama AC Milan. Ia sebenarnya tak menyangka jika bisa bermain di kesebelasan sebesar Milan. Apalagi jika mengingat di masa kecilnya ia menderita tumor yang nyaris memupus impiannya menjadi pesepakbola profesional.

"Pada umur 11 tahun, sebelum bergabung dengan Internacional, saya mengalami patah lengan untuk kedua kalinya di posisi yang sama sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut," cerita Pato pada acara Esporte Espectacular. "Pemeriksaan itu kemudian mendapati tumor pada lengan saya. Saya saat itu takut jika tangan saya harus diamputasi. Tapi untungnya, saya hanya perlu menjalani operasi untuk mengeluarkannya dan itu berhasil."

Hebatnya, Pato kemudian mampu bertahan dengan persaingan lini depan Milan yang selalu dihuni penyerang-penyerang papan atas. Musim keduanya, 2008/2009, meski ia berhasil menyisihkan Ronaldo, Gilardino, Ricardo Olivieira, dan penyerang-penyerang muda berbakat seperti Pierre Emerick Aubameyang dan Alberto Paloschi, musim keduanya ia harus bersaing dengan Inzaghi, Marco Borriello, dan Andriy Shevchenko yang menjalani masa peminjaman dari Chelsea. Tapi ‘Si Bebek’ tetap menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 18 gol dari 42 pertandingan yang ia jalani saat itu.

Penyerang berkualitas kembali didatangkan karena AC Milan masih gagal meraih scudetto. Musim 2009/2010, penyerang asal Belanda, Klaas-Jan Huntelaar, yang dibeli dari Real Madrid, ikut memanaskan persaingan di lini depan Milan.

Sekali lagi Pato masih mampu bertahan. Mencetak 14 gol dari 30 laga bukanlah catatan yang terlalu buruk bagi seorang pemain berusia 20 tahun. Bahkan banderolnya saat itu meningkat hingga mendekati 30 juta euro.

Huntelaar pun akhirnya dilepas pada musim berikutnya, 2010/2011, ke Schalke 04. Pato masih menjadi pilihan utama, di mana pada pertandingan pertama Serie A musim tersebut ia mencetak dua gol pada kemenangan 4-0 atas Lecce setelah menerima assist dari Massimmo Ambrosini dan Ronaldinho.

Baca juga: Tersenyumlah Seperti Ronaldinho, Kawan!

Tapi hal tersebut tak mengurungkan niat AC Milan untuk mendatangkan penyerang baru jelang bursa transfer musim panas 2010 berakhir. Dan dalam tempo tiga hari saja, AC Milan berhasil meminjam Zlatan Ibrahimovic dari Barcelona dan mendatangkan Robinho dari Manchester City. Borriello yang tak masuk dalam rencana Massimilliano Allegri lantas dipinjamkan ke AS Roma. Sedangkan Aubameyang masih belum dilirik di mana kemudian ia kembali dipinjamkan ke kesebelasan Prancis lainnya, AS Monaco.

Sialnya, Pato mulai menderita serangkaian cedera pada musim tersebut. Paling parah, cedera ACL menimpanya pada bulan November. Ia saat itu harus absen hingga awal tahun 2011. Hal inilah yang membuat Milan mendatangkan Antonio Cassano dari Sampdoria pada bursa transfer musim dingin. Sungguh disayangkan mengingat saat itu Pato terbilang produktif di Serie A dengan mencetak 14 gol dari 25 penampilan.

Menurut Transfermarkt, pada musim tersebut, di mana AC Milan berhasil meraih scudetto ke-18 nya, Pato mengalami cedera sebanyak lima kali. Jumlah pertandingan yang ia lewatkan pun mencapai 17 pertandingan.

Musim 2011/2012 lebih parah. Pada musim kelima Pato berseragam AC Milan ia terganggu oleh cedera otot. Pada musim tersebut, enam cedera dideritanya dengan empat kali cedera pada ototnya. Hal ini berpengaruh pada kecepatan, kebugaran, konsistensi, dan agresifitasnya di mana dalam 18 pertandingan ia hanya mampu mencetak empat gol.

Ketika pemain-pemain andalan Milan seperti Ibrahimovic, Thiago Silva, Cassano, dan sejumlah pemain senior hengkang, yang membuat Allegri menjalani musim yang mengerikan, Milan masih mempertahankan Pato. Hanya saja cedera kembali menghantuinya. Cedera yang pertama ia dapatkan pada Agustus 2013, yang membuatnya harus menepi selama 46 hari. Tapi sebulan setelah ia sembuh, ia kembali cedera pada akhir November yang membuatnya harus absen selama satu bulan.

Pada situasi itulah datang tawaran dari Corinthians. Performanya yang menurun dan seringnya Pato mengalami cedera membuat Milan tak keberatan untuk melepasnya. Apalagi saat itu Milan dikabarkan tengah dilanda krisis finansial.

Awal kembali ke Brasil, Pato tak langsung tampil dengan performa terbaiknya. Meskipun begitu, ia telah menunjukkan kebugaran yang baik di mana sepanjang tahun 2013 ia mampu tampil sebanyak 57 pertandingan dengan 17 gol.

Baru bersama Sao Paulo Pato bermain lebih baik. Pada tahun 2015 ini, jika ditotal, ia sudah mengoleksi 26 gol dari 56 penampilan. Bahkan dua musim bersama Sao Paulo, Pato telah menunjukkan bahwa tak ada lagi gangguan dari cederanya di mana ia telah mencatatkan 98 penampilan.

Hal itulah yang tampaknya membuat Pato merasa harus memiliki kesempatan kedua di Eropa. Ia sudah merasa lebih baik dari cedera yang mengganggunya ketika masih membela AC Milan.

Kini ia tinggal mencari kesebelasan mana yang bisa menjadi tempat pembuktian dirinya. Cederanya Danny Ings hingga akhir musim 2015/2016 mungkin bisa menjadi alasan yang tepat mengapa Liverpool berniat mendatangkan Pato.

foto: 90min.com

Komentar