Leicester Sekarang Dianggap Kesebelasan dari Thailand

Cerita

by redaksi

Leicester Sekarang Dianggap Kesebelasan dari Thailand

Leicester City boleh saja takluk di tangan Arsenal. Kekalahannya pun dramatis, 2-1 dan gol kemenangan Arsenal yang tercipta di menit-menit akhir melalui sentuhan striker lama yang baru bermain kembali, Danny Welbeck. Namun, itu bukan berarti pamor mereka menurun di mata para pecinta sepakbola Inggris, bahkan pecinta sepakbola dunia.

Leicester City tetaplah menjadi tim yang mengundang decak kagum, bahkan sampai ke penjuru Asia Tenggara. Indonesia? Mungkin. Namun kali ini kita tidak akan membicarakan tentang Indonesia. Kita akan membicarakan tentang Thailand, negeri yang juga dikenal sebagai raja sepakbola Asia Tenggara saat ini.

Umumnya, para fans dan pecinta sepakbola Negeri Gajah itu menyuarakan nama Manchester United, Liverpool, Chelsea, atau Arsenal jika mereka mengadakan nonton bareng. Seperti yang diungkapkan oleh Edward Khancanawat, penjaga bar Thai-English di Thailand.

“Orang-orang yang berkunjung biasanya menanyakan tentang pertandingan Manchester United, Liverpool, Chelsea, atau Arsenal namun saya jarang mendengar orang yang menanyakan tentang pertandingan Leicester. Mungkin beberapa pelanggan tahu dan bangga tentang Leicester yang dimiliki oleh orang Thailand tapi saya jarang melihat orang yang mengenakan seragam Leicester di bar saya,” ujarnya seperti dikutip oleh ESPN FC.

Sebuah hal yang wajar, jika menilik peringkat Leicester tahun lalu yang hanya berkutat di papan bawah, bahkan hampir mendekati zona degradasi. Bahkan, sampai sekarang pun tim Inggris terpopuler di Thailand masih dipegang oleh Manchester United dan Liverpool. Namun, seiring dengan performa menawan Leicester tahun ini, dan juga karena Leicester mengadakan tur pramusim ke Thailand pada awal musim ini, orang-orang di Thailand mulai membicarakan tentang Leicester City.

“Sekarang orang-orang mulai menyadari keberadaan Leicester City. Ketika saya pertama kali datang ke sini, mungkin hanya beberapa orang saja yang tahu Leicester. Sekarang, semua orang mengenal Leicester. Ungkapan seperti “Leicester, sangat bagus” sudah menggantikan ucapan “hello” jika saya bertemu dengan teman-teman saya yang berasal dari Thailand,” ujar Dean Wilkins, fans Leicester City yang bekerja selama enam tahun di Bangkok sebagai seorang guru.

“Bahkan, musim ini, murid-muridku pun mulai mendukung Leicester dan ini membuatku terkesan. Apalagi mereka sampai mengetahui para pemain Leicester. Tapi, aku juga yang selalu mengingatkan mereka bahwa terlalu dini untuk membicarakan Leicester menjadi juara Liga Inggris musim ini,” tambahnya.

Orang-orang Thailand pun mulai mengasosiasikan Leicester dengan sebutan “Serigala dari Siam”. Mereka berduyun-duyun menonton pertandingan Leicester City melawan Arsenal pada hari Minggu lalu. Bahkan seorang fans yang bernama Korn Santawisuk sampai mengatakan, “Saya mendukung Leicester saat melawan Arsenal karena saya menganggap mereka sebagai tim dari Thailand. Saya percaya popularitas mereka (Leicester) akan semakin meningkat di sini meskipun kelak mereka akan turun ke divisi Championship.”

Jika melihat antusiasme fans seperti ini, nampaknya rencana jangka panjang dari Vichai Srivaddhanaprabha sebagai orang yang mengakuisisi Leicester City di tahun 2010 untuk menjadikan Leicester sebagai perwakilan Thailand di English Premier League akan segera mendekati kenyataan. Aroma-aroma Thailand pun mulai dimasukkan oleh Vichai ke dalam tubuh Leicester itu sendiri.

Salah satu upaya dalam memberikan aroma Thailand dalam tubuh tim adalah mendatangkan para pendeta Buddha langsung dari Thailand untuk memberikan do’a di dalam stadion. Hasilnya? Leicester City mengalahkan Manchester United 5-3, meskipun sempat tertinggal 2-0.

“Ini adalah budaya Thailand. Kami mencoba untuk memberikan waktu pribadi bagi para staf, pemain, ataupun manajer. Kami berusaha untuk membentuk klub Leicester ini seperti keluarga. Kami saling mendengarkan masalah yang dialami oleh staf, pelatih, ataupun pemain. Inilah budaya yang berusaha untuk kami bawa ke klub,” ujar Aiyawatt Srivaddhanaphraba, anak dari Vichai sekaligus wakil presiden klub Leicester seperti yang dikutip oleh Guardian.

Efek dari aroma Thailand yang dibawa ke klub pun mulai terasa. “Aroma Thailand ini telah memberikan sebuah efek untuk klub (Leicester). Ini bukan tentang budaya saja, namun tentang kebiasaan dari orang Thailand sendiri yang lebih memberikan peluang dan waktu kepada seseorang untuk bekerja dibandingkan dengan orang Barat,” ujar Kitinan Sanguansak, assistant sports editor untuk The Nation.

Dengan mulai berhasilnya Vichai membawa aroma Thailand ke dalam tubuh Leicester City ini, maka, jangan heran pula jika beberapa tahun ke depan kita akan melihat pemain asal Thailand bermain untuk klub Leicester City. Kesimpulan akhir, Thailand akan semakin meninggalkan Indonesia.

Sumber: ESPN FC, Guardian

Foto: Guardian

Komentar