Liga Primer Bisa Saja Kehilangan Tempat di Liga Champions

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Liga Primer Bisa Saja Kehilangan Tempat di Liga Champions

Bagi Anda pencinta kesebelasan Liga Primer Inggris, apa yang terjadi jika kesebelasan rival Anda tersingkir dari Liga Champions UEFA atau Liga Europa UEFA? Anda tertawa? Anda berbahagia? Bisa jadi nantinya Anda yang akan menangis paling kencang.

Misalnya saja ketika melihat Chelsea tersingkir dari Liga Champions oleh Paris Saint-Germain pada Kamis (12/03) dini hari lalu. Anda yang suporter Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester City, atau bahkan Manchester United pasti agak sedikit bahagia, bukan?

Kebiasaan tertawa dan mengejek memang sudah mengakar. Memang tak ada yang salah dari kebiasaan tersebut. Namun, jika melihat efek yang akan timbul dari banyaknya kesebelasan Liga Primer yang berguguran di kompetisi Eropa, mungkin tawa kita tidak akan selepas biasanya.

Selain Chelsea, ada Liverpool dan Spurs yang baru-baru ini juga tersingkir dari Liga Europa, yang secara luas dilihat sebagai turnamen kelas dua oleh suporter dari kedua kesebelasan. Mereka seolah lebih rela tersingkir saja daripada jadwal “Liga Malam Jumat” justru mengacaukan ketatnya jadwal persaingan di Liga Primer.

Kekalahan Arsenal dan City juga mengkhawatirkan. The Gunners kalah di kandang sendiri melawan AS Monaco, sedangkan City kalah 1-2 saat menghadapi Barcelona di kandang sendiri.

Untuk para penggemar kesebelasan asal Liga Primer, sekarang adalah saat yang tepat bagi Anda untuk khawatir, alih-alih berbahagia di atas penderitaan kesebelasan (rival) lain. Kenapa? Jika kesebelasan-kesebelasan asal Inggris tidak bisa terus menang, bisa jadi koefisien UEFA mereka akan turun.

Memangnya kenapa kalau koefisien UEFA turun? Maka, hanya akan ada tiga kesebelasan saja yang bisa lolos ke Liga Champions. Maka, penggemar Arsenal akan lebih was-was, karena peringkat empat andalan Arsene Wenger, bukanlah sesuatu yang patut dirayakan. Hiks.

Koefisien ini memiliki sistem yang kompleks, tapi masih dengan matematika dasar. Setiap kesebelasan memiliki poin berdasarkan kemenangan dan kemajuan mereka dari satu tahap ke tahap lainnya di kompetisi Eropa (babak 16 besar, babak perempat-final, dll).

Kami akan coba menjelaskan kekhawatiran tersebut pada tulisan berikut ini.

Baca juga tulisan dengan tema koefisien UEFA berikut ini:

Cara UEFA Menghitung Nilai Koefisien Kesebelasan

Jose Mourinho Kritik Angka Koefisien Arsenal di Liga Champions


Akankah Liga Primer selalu mendapatkan empat tempat di Liga Champions?

Tidak. Tempat keempat yang diberikan kepada Liga Primer menjadi hak istimewa sejak musim 2001/2002. UEFA membagikan tempat di Liga Champions tergantung pada bagaimana setiap kesebelasan melaju di Eropa dalam lima tahun terakhir. Kesebelasan tersebut mewakili negara tempatnya berkompetisi.

Dalam delapan musim terakhir, Liga Primer menempatkan delapan finalis di Liga Champions antara 2005-2012, dan memenangkan tiga di antaranya. Namun, apa yang terjadi pada tiga musim ke belakang, memberi ancaman baru atas kerja keras kesebelasan Liga Inggris, yang sudah dicapai sebelumnya.

Kenapa Liga Primer bisa kehilangan tempat di Liga Champions?

Catatan buruk kesebelasan asal Inggris di Eropa musim ini disorot ketika Chelsea tersingkir dari Liga Champions oleh PSG. Liverpool juga tersingkir di babak penyisihan grup dan kemudian tersingkir pada babak 32 besar Liga Europa. Senasib dengan Liverpool, Spurs juga sama-sama harus tersingkir dari Liga Europa.

Kembali ke Liga Champions, Arsenal harus mengatasi defisit 3-1 pada leg pertama melawan Monaco tengah pekan depan; Pun dengan City yang harus tandang ke Barcelona setelah kalah 1-2.

Maka, Everton adalah satu-satunya kesebelasan yang pasti masih tersisa di kompetisi Eropa. Dari leg pertama babak 16 besar Liga Europa dini hari tadi (13/03), mereka berhasil menang 2-1 di kandang mereka sendiri menghadapi FC Dynamo Kyiv dari Ukraina.

Negara mana yang mendapatkan tempat paling banyak?

Saat ini, tiga negara peringkat atas (Spanyol, Inggris dan Jerman) yang diberikan empat tempat di Liga Champions, sementara tiga negara di bawah mereka (Italia, Portugal dan Prancis) dberikan tiga tempat.

Negara-negara yang peringkatnya tinggi pada skor koefisien, berdasarkan poin yang diperoleh dari kinerja di Liga Champions dan Liga Europa, akan mendapatkan tempat ekstra.

Bagaimana nilai koefisien ini dihitung?

Koefisien ini dihitung dengan nilai rata-rata untuk sebuah negara, yang diperoleh dengan membagi jumlah poin yang diperoleh dengan jumlah total kesebelasan yang mewakili suatu negara (misalnya, Inggris memiliki tujuh kesebelasan musim ini).

Angka itu kemudian ditambahkan lagi dengan hasil empat musim sebelumnya untuk menghitung koefisien.

Bagaimana kesebelasan mendapatkan poin?

Setiap kesebelasan mendapat dua poin untuk setiap kali menang dan satu poin untuk hasil imbang. Poin akan dibagi dua (dikali setengahnya) untuk pertandingan babak kualifikasi dan babak play-off.

Kesebelasan yang mencapai babak 16 besar, perempat-final, semi-final, atau final Liga Champions, atau perempat-final, semi-final, atau final Liga Europa, akan diberikan poin tambahan untuk setiap putarannya. Selain itu, empat poin diberikan untuk partisipasi dalam tahap grup Liga Champions dan empat poin untuk lolos ke babak 16 besar.

Jika pada dua pembahasan terakhir di atas masih belum jelas, Anda bisa membacanya secara detail dari artikel yang pernah kami tulis berikut ini.

Bacaan terkait:

Arsenal dan Kutukan 16 Besar Liga Champions

Kekacauan-kekacauan Babak 32 Besar Liga Europa UEFA


Jadi berapa banyak poin yang Liga Primer miliki musim ini?

Chelsea telah mendapatkan 20 poin, Arsenal 19,5, City 15, Everton 12, Liverpool 10, Tottenham 11, dan Hull City 2,5. Berarti sampai saat ini, Inggris telah mencetak 90 poin. Kemudian jika dibagi dengan tujuh, maka akan didapatkan nilai koefisien 12,857 untuk Inggris di musim ini.

Bagaimana jika dibandingkan dengan negara-negara lain di musim ini?

Poin 12,857 Inggris saat ini adalah yang keempat terbaik; Spanyol memiliki 14,642 poin, Jerman 13,857, dan Italia 13,833. Prancis membuntuti Inggris di posisi ke lima dengan 10,250 poin.

Jadi, di mana Inggris di peringkat keseluruhan pada lima musim terakhir (termasuk 2014/15)?

Inggris saat ini berada pada peringkat ke dua dalam koefisien keseluruhan dengan 79,677 poin selama lima musim terakhir. Detailnya adalah 18,357 untuk musim 2010/11, 15,250 (musim 2011/12), 16,428 (musim 2012/13), 16,785 (musim 2013/14), dan musim ini 12,857.

Spanyol berada di puncak dengan 94,427 poin, sedangkan Jerman berada tepat di belakang Inggris dengan 77,415 poin.

Daftar koefisien negara-negara teratas di UEFA (sumber: Copa90)
Daftar koefisien negara-negara teratas di UEFA (sumber: Copa90)

Siapa pun bisa menyalip Inggris tahun ini?

Hal ini memang hampir tidak mungkin, bahkan untuk penantang terdekat Inggris sekalipun, yaitu Italia. Setidaknya tidak tahun ini (musim depan).

Mereka saat ini tertinggal lebih dari 14 poin di belakang Inggris dalam klasemen keseluruhan. Pada musim 2013/14, Italia memiliki 14,166 poin, sementara Inggris 16,785 poin.

Namun, dengan musim 2010/2011 yang tidak akan masuk lagi dalam daftar koefisien musim depan, kesenjangan akan menjadi sangat sempit karena Italia hanya terpaut tujuh poin di bawah Inggris

Jadi Italia adalah ancaman terbesar Liga Primer?

Ya, dan mereka masih memiliki enam kesebelasan yang bermain di musim ini. Juventus untuk sementara memimpin 2-1 atas Borussia Dortmund pada babak 16 besar Liga Champions. Sementara Torino, AS Roma, Fiorentina, Napoli dan Internazionale Milan masih bermain di Liga Europa.

Pada dini hari tadi, Torino dan Inter mengalami kekalahan. Roma bermain imbang dengan Fiorentina. Sementara Napoli menang 3-1 melawan FC Dinamo Moscow di kandang mereka sendiri.

Pertandingan leg kedua dari seluruh kesebelasan asal Italia di atas (termasuk Juventus) akan berlangsung pada tengah pekan depan.

Tulisan terkait:

Liga Europa UEFA jadi Korban Utama Ketatnya Jadwal Pertandingan

Saat Kesebelasan Italia Membentuk Kompetisi Baru di Eropa


Apa yang bisa Everton lakukan untuk membantu situasi di atas?

Kemenangan pada pertandingan Liga Champions atau Liga Europa biasanya akan memberikan keuntungan sekitar lima poin untuk sebuah negara (tergantung pada partisipasi di putaran kualifikasi) terhadap koefisien keseluruhan di satu musim.

Jadi, kemenangan Everton akan sangat berguna bagi Inggris. Apalagi jika mereka bisa menjadi juara. Karena ini bukan saja tentang Liga Champions, Liga Europa juga sama pentingnya jika kita sedang membicarakan koefisien.

Skenario terburuk: Kapan Liga Primer bisa kehilangan tempat keempat di Liga Champions?

Jika kita mau memprediksi secara liar, Inggris tetap akan memiliki tempat keempat untuk musim 2015/16. Musim 2016/2017 masih diragukan, tapi Inggris kemungkinan harus bisa lebih berprestasi pada musim tersebut, karena secara hitung-hitungan, bukan tidak mungkin Italia menyusul pada musim 2017/2018.

Hal di atas bisa saja terjadi dengan catatan jika kesebelasan Italia terus konsisten sementara Inggris agak terseok di kedua kompetisi Eropa untuk sisa musim ini dan juga musim depan.

Kesimpulan

Entah seberapa cintanya Anda kepada sebuah kesebelasan di Liga Primer dan seberapa bencinya Anda kepada kesebelasan rival Anda, biasakan diri untuk selalu berharap agar para pesaing Anda tersebut melaju sejauh-jauhnya di kompetisi Eropa.

Hal ini akan langsung berdampak pada koefisien negara yang akan naik, yang juga langsung berdampak pada tempat yang banyak untuk lolos ke Liga Champions. Sehinga peluang kesebelasan favorit Anda untuk melaju menjadi semakin terbuka.

Bayangkan jika kesebelasan Anda sudah susah payah meraih peringkat keempat, tapi koefisien negara turun sehingga hanya tiga kesebelasan yang diperbolehkan untuk lolos ke Liga Champions... Betapa sedihnya.

Lagipula dengan kebiasaan saling mendukung di kompetisi Eropa, akan secara tidak langsung menguntungkan kesebelasan Anda.

Misalnya saja, jika Anda pendukung United yang absen dari kompetisi Eropa, jika para pesaing United terus melaju sampai setidaknya Bulan April saja, maka bisa dibayangkan betapa sibuknya mereka dan betapa lelahnya mereka, terutama jika mereka bermain di Liga Europa (bermain Kamis malam waktu setempat).

Untuk sekarang ini, mari saja berdoa agar Arsenal dan City bisa mengatasi lawan-lawan mereka di Liga Champions, syukur-syukur bisa sampai ke final atau juara. Semoga juga Everton bisa menjuarai Liga Europa. Dengan skenario tersebut, maka koefisien Inggris akan aman, dan kita semua jadi bisa merayakan peringkat 4 Liga Primer dengan sukacita.

Naismith_Everton

Sumber: Copa90, The Guardian, Sky Sports

Komentar