Matt Miazga, Incaran Chelsea yang Tak Ternama

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Matt Miazga, Incaran Chelsea yang Tak Ternama

Papy Djilobodji, sang pemain satu menit, dilepas ke Werder Bremen belum lama ini. Baba Rahman yang jarang mendapat kesempatan bermain mulai buka suara dan berniat membuktikan diri. Gary Cahill sudah meminta keluar demi menjaga peluang tampil di Piala Eropa 2016. Ketiganya pemain belakang, dan ketiganya bermasalah dengan kesempatan tampil. Namun tiga tampaknya belum cukup untuk Chelsea. Mereka berniat mendatangkan Matt Miazga.

Matt Mia ... Matt siapa? (Spoiler alert: ia incaran lama)

Matt Miazga. Pemain belakang New York Red Bulls. Usianya baru 20 tahun. Mengingat Chelsea senang menumpuk pemain muda dan meminjamkan mereka ke banyak kesebelasan, Miazga akan mengalami nasib yang sama. Namun Guardian mengklaim Miazga tidak didatangkan untuk dipinjamkan. Ini yang menarik.

Soal transfer Miazga, jalan yang harus Chelsea tempuh tidak sulit. Miazga sendiri memang ingin melanjutkan kariernya di Eropa. New York Red Bulls pun tidak akan menutup jalan keluar Miazga. Red Bulls tidak akan mendapat kompensasi transfer jika tidak melepas Miazga di bursa transfer kali ini. Chelsea pun tidak harus berurusan dengan izin kerja karena Miazga berkewagranegaraan ganda.

Miazga memang lahir di Clifton (New Jersey, Amerika Serikat) namun kedua orang tuanya berasal dari Polandia. Miazga fasih berbahasa Inggris dan Polandia – satu alasan lain yang membuatnya akan mudah beradaptasi di Chelsea – karea rutin mengunjungi negara leluhurnya; baik untuk urusan keluarga atau demi kepentingan tugas negara.

Miazga membela Tim Nasional Amerika Serikat di tingkat usia U-14, U-16, dan U-20. Ia juga membela Tim Nasional Polandia U-16 dan U-18. Ketika tiba saatnya untuk memilih tim nasional di level senior, Miazga berada di persimpangan jalan.

“Keluargaku ingin aku bermain untuk Polandia dan teman-temanku mendorong agar aku memilih Amerika Serikat,” ujar Miazga sebagaimana dikutip dari FourFourTwo. “Aku tercabik. Aku merasa diriku orang Polandia dan Amerika, sungguh. Ini sulit, sangat sulit.” Miazga pada akhirnya memilih Amerika Serikat. Ia menjalani debutnya pada November 2015.

Kabar ketertarikan Chelsea terhadap Miazga sebenarnya cerita lama. Miazga sudah dihubung-hubungkan dengan Chelsea, Stoke City, dan Leicester City sejak bursa transfer musim panas lalu.

“Aku menyadari rumor-rumor tersebut namun untuk saat ini aku tidak ingin memikirkannya,” ujar Miazga kala itu. “Tujuan utamaku adalah bermain di tingkat tertinggi, namun saat ini aku bahagia di New York. Aku masih dapat berkembang di sini dan menjadi pemain yang lebih baik. Jika waktunya tiba, aku akan siap untuk Eropa.”

Waktu yang Miazga maksud, bisa jadi, adalah saat ini. Ia sendiri secara khusus mengaku tertarik bermain di Premier League dan merasa layak bermain di sana: “EPL sangat menarik. Aku menyukai liga itu – sangat kompetitif dan melibatkan banyak semangat. Mudah-mudahan suatu hari aku mendapat kesempatan bermain di sana. Aku percaya kemampuan yang aku miliki cocok dengan gaya main di sana.”

Miazga tentang Miazga

“Aku percaya kemampuan yang aku miliki cocok dengan gaya main di sana,” ujar Miazga. Pertanyaannya: kemampuan apa?

Anggaplah kita bisa mempercayai apa yang ia katakan; maka inilah kemampuan Miazga yang membuatnya layak bermain di Premier League:

Komunikasi: “Aku banyak berkomunikasi dengan para pemain belakang lain; aku ingin menjadi pemimpin yang lebih baik.”

Memulai serangan dari belakang: “Aku tidak takut menekel pemain lawan, namun aku juga suka memainkan bola. Aku bisa memulai serangan dengan serangkaian umpan pendek dan juga umpan panjang langsung kepada penyerang. Aku tidak takut mengambil risiko."

Mencetak gol: “Aku selalu aktif terlibat dalam situasi bola mati. Aku berusaha mencari posisi yang baik untuk mencetak gol, memanfaatkan tinggi badan dan kemampuan duel udaraku. Lompatanku cukup baik, jadi aku berharap bisa mencetak lebih banyak gol.

Menjadi diri sendiri: “Aku suka menyaksikan pemain-pemain dari Eropa dan bagaimana mereka tampil di pertandingan-pertandingan besar, situasi yang serius... Aku sangat mengagumi Jerome Boateng; [Raphael] Varane dan Sergio Ramos dari Real Madrid juga dua pemain yang aku sukai. Walau demikian aku tidak ingin meniru siapa pun, aku ingin memiliki gayaku sendiri. Aku mungkin meminjam satu atau dua hal, namun secara keseluruhan aku berusaha membangun identitasku sendiri sebagai pemain sepakbola.”

***

Dengan modal di atas, Miazga merasa yakin kalau ia mampu bersaing di Liga Primer Inggris. Kini ia tinggal menunggu tawaran dari Chelsea (atau kesebelasan Liga Primer lainnya) datang. Setelah itu kita lihat, apakah yang dikatakannya itu memang benar adanya atau hanya sebatas kata untuk mempromosikan dirinya pada bursa transfer Januari yang sebentar lagi akan berakhir di Eropa.

Komentar