Para pendukung Manchester City harus menanggung malu pada laga Community Shield semalam (10/8). Bukan karena City ditekuk Arsenal dengan skor telak 3-0, melainkan karena apa yang dilakukan supporter kubu lawan saat merayakan kekalahan yang diterima City.
Pada laga itu, para pendukung Arsenal melakukan âSelebrasi Poznanâ. Selebrasi ini dilakukan dengan cara membelakangi lapangan lalu merangkul orang disampingnya sambil melompat-lompat kecil.
Mengapa City harus merasa malu dengan apa yang dilakukan para pendukung Arsenal tersebut? Hal ini dikarenakan âselebrasi Poznanâ biasanya dilakukan oleh para pendukung City untuk mempermalukan pendukung lawannya. Mereka sudah melakukan selebrasi ini sejak tahun 2010.
Ini bermula ketika pada tanggal 21 Oktober 2010 Ettihad Stadium kedatangan tamu sebuah klub Polandia, Lech Poznan, pada laga UEFA Europa League. Pada laga itu, para pendukung tim tamu melakukan selebrasi yang sudah mereka lakukan sejak tahun 1961 ini meski timnya kalah 1-3 dari tim tuan rumah.
Pertemuan itu ternyata jadi momen tak terlupakan bagi para pendukung City. Menurut mereka, hal yang dilakukan pendukung Poznan itu merupakan hal terbaik yang pernah dilakukan pendukung tim tamu di Ettihad Stadium. Mereka terkesan dengan gemuruh suara, organisasi gerakan, dan kreativitas para pendukung Poznan tersebut.
Mereka pun mulai meniru tarian tersebut pada beberapa kesempatan. Dimulai dari kemenangan 2-0 melawan West Bromwich Albion beberapa minggu setelah pertandingan melawan Lech Poznan. Kemudian mereka melakukannya lagi pada babak tiga Piala FA melawan Leicester City.
Selebrasi Poznan ini pun mulai mewabah di liga Inggris. Cardiff City adalah salah satu tim yang menirukan âselebrasi Poznanâ pada laga kandangnya, termasuk saat Cardiff City mengalahkan Citizen 3-2 pada Agustus 2013.
Selebrasi ini sebenarnya lebih dulu dilakukan oleh klub Australia, Western Sydney Wanderers, yang menamai mereka The Red and Black Bloc. Mereka melakukannya saat pertandingan pertama mereka yang berlangsung di Sydney pada tahun 1880. Setelah itu, beberapa stadion di dunia mulai menirukan gerakan yang menyerupai gelombang air tak beraturan ini.
Sementara itu, suporter Glasgow Celtic pun melakukan gerakan serupa selebrasi Poznan. Namun mereka menamai gerakan tersebut dengan sebutan âThe Huddleâ karena âThe Huddleâ tak memiliki keterkaitan dengan tarian ala Poznan. Mereka saling merangkul satu sama lain dan membelakangi lapangan sambil meneriakkan âLetâs Do The Huddle!â.
âThe Huddleâ yang pertama kali dilakukan pada 2009 ini lebih ditujukan untuk memperingati momen di mana Tony Mowbray, pelatih Celtic saat itu, yang memperkenalkan gerakan merangkul pemain lain sambil melingkar sebelum pertandingan dimulai ketika ia masih berstatus sebagai pemain Celtic pada tahun 1991-1995.
foto: dailymail.co.uk
[ar]
Komentar