Pembelian Panik Dua Kesebelasan Besar Premier League

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pembelian Panik Dua Kesebelasan Besar Premier League

Manchester United dan Chelsea, yang sebenarnya sudah lumayan aktif di bursa transfer, masih terlihat sibuk menjelang penutupan bursa transfer.

United sebenarnya sudah banyak mendatangkan pemain dengan harga dan reputasi yang tidak murah. Mulai dari Memphis Depay (PSV Eindhoven), Morgan Schneiderlin (Southampton), Matteo Darmian (Torino), Bastian Schweinsteiger (Bayern Munich), sampai Sergio Romero (Sampdoria). Begitu juga Chelsea yang mendatangkan Asmir Begovic (Stoke City), Abdul Rahman Baba (Augsburg), Pedro (Barcelona), meminjam Radamel Falcao (AS Monaco), Kenedy (Fluminense) dan lainnya.

Nyatanya kedua kesebelasan tersebut masih memiliki kekurangan dari sektor yang berbeda. United membutuhkan penyerang tajam yang bisa menjadi alternatif ketika Wayne Rooney mandul dan Chelsea sendiri membutuhkan sosok bek tangguh pengganti John Terry yang sudah uzur.

The Red Devils, julukan United, sampai saat ini masih belum bisa menemukan pengganti Robin van Persie dan Radamel Falcao.

Sejumlah nama dikaitkan dengan kesebelasan besutan Louis Van Gaal ini, seperti Pedro Rodriguez yang akhirnya diambil Chelsea, Edinson Cavani (Paris Saint-Germain), Thomas Muller (Bayern Munich), Gareth Bale (Real Madrid) dan jajaran penyerang top lainnya. Sementara The Blues, julukan Chelsea, mati-matian merayu John Stones, bek Everton, agar bisa memperkuat jantung pertahanan mereka.

Ketika yang dibutuhkan United adalah memperdalam skuatnya, Van Gaal dengan mudahnya melepas beberapa pemain, seperti Jonny Evans dan Anders Lindegaard (West Bromwich Albion), Javier "Chicharito" Hernandez (Bayer Leverkusen) serta Adnan Januzaj (Borussia Dortmund).

Pelepasan pemain-pemain tersebut belum mencakup transfer David de Gea yang terlalu lambat sehingga membatalkan kepindahannya ke Real Madrid. Empat pemain yang terlanjur dilepas pun diganti oleh Van Gaal, dengan hanya mendatangkan Anthony Martial dari AS Monaco.

Sebetulnya Martial sedang memenuhi panggilan untuk memperkuat Kesebelasan Negara Perancis oleh pelatihnya, Didier Deschamps. Tapi ia diizinkan Federasi Sepakbola Perancis (FFF) untuk meninggalkan kamp latihan di Claire Fontaine, Perancis, untuk terbang ke Manchester dan harus kembali ke negaranya secepat mungkin.

Kendati kedatangan pria kelahiran 5 Desember 1995 ini jauh dari isu-isu yang beredar sebelumnya namun ternyata pada proses kepindahannya terbilang cukup menyulitkan United. Van Gaal sampai meminta Ed Woodward, Wakil Ketua Eksekutif United, untuk membantu merundingkan transfer Martial.

Hal itu bukan tanpa alasan karena Monaco sempat bersikukuh melepas aset masa depannya itu terlebih setelah ditinggalkan beberapa pemain pentingnya seperti Layvin Kurzawa (Paris Saint-Germain), Geoffrey Kondogbia (Internazionale Milan), Yannick Ferreira Carrasco (Atletico Madrid) dan Aymen Abdennour (Valencia).

Monaco pun sempat memberikan syarat yang lebih fantastis ketimbang kabar kedatangan Martial di The Red Devils seharga 36 juta poundsterling ini. Sebelumya Monaco meminta harga 58 juta poundsterling dengan tambahan pemain; antara Chicharito atau Marcos Rojo. Atas proses yang berbelit-belit ini, Tottenham Hotspurs, Juventus dan Chelsea sudah menyerah duluan pada perburuan Martial.

Namun pada tenggat waktu transfer kali ini, Monaco mau tidak mau harus menyelamatkan keuangan mereka karena sedang dilanda krisis, sehingga akhirnya, Martial dilepas seharga 36 juta poundsterling.

Tapi tetap saja harga 36 juta poundsterling terbilang sangat mahal untuk pemain dengan umur 19 tahun yang baru menapaki panggilan skuat senior Perancis. Dana yang dihabiskan The Red Devils untuk merekrutnya mengalahkan nilai pembelian Pedro sebagai penyerang sayap incaran sebelumnya justru ditelikung Chelsea seharga 18 juta poundsterling.

Harga selangit untuk pemain seumur jagung seperti Martial mengundang banyak tanya. Mereka, pada umumnya, mempertanyakan harga yang begitu tinggi untuk Martial, bahkan proses negosiasinya lah yang memicu kepergian Chicharito dan Januzaj.

Korban Ekspektasi Talenta Thierry Henry Berikutnya?

Van Gaal nampak percaya jika Martial memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemain depan yang paling menarik di Eropa. Embel-embel yang paling krusial adalah talentanya disamakan dengan Thierry Henry, legenda hidup sepakbola Prancis.

Pemain yang pernah memperkuat Lyon ini lahir dan dibesarkan di Paris, tepatnya di pinggiran selatan Massy, terletak beberapa mil dari Les Ulis, tempat Henry dibesarkan dan bermain untuk kesebelasan junior yang sama, CO Les Ulis.

Media Daily Mail menjelaskan sedikit alasan mengapa Martial mengingatkan sosok Henry: Kaki miliknya sekuat pemain yang pensiun di New York Red Bulls itu, ia pun memiliki bentuk kepala yang sama.

Tapi dikhawatirkan jika para pendukung United bisa saja dimanfaatkan pada sentuhan skeptisisme saat ini. Dulu, di awal-awal kedatangannya di Old Trafford tahun 2003, David Bellion digadang-gadang sebagai Henry baru dalam situasi transfer yang hampir sama seperti saat ini.

Walau begitu nampaknya khusus bagi Martial adalah prospek yang berbeda apalagi sejak membuat debut seniornya untuk Lyon kurang dari tiga tahun yang lalu.

Pemain ini memiliki pergerakan sangat cepat, kuat dengan akselerasi yang baik. Ia dapat beroperasi pada kedua sayap atau melalui tengah. Ia juga memiliki kaki kiri yang menakutkan sehingga tidak takut untuk melepaskan tembakan dari jarak jauh. Nah, catatan inilah yang mesti diingat Van Gaal. Martial bukan sosok penyerang murni, namun gelandang serang yang biasa beroperasi di lini sayap. Maka ada kemungkinan kalau Martial akan menjadi eksperimen Van Gaal dengan diplot menjadi pelapis Rooney.

Musim lalu ia adalah pencetak gol terbanyak di antara para pemain yang berusia di bawah 20 tahun pada lima liga top eropa. Sebanyak sembilan gol ia sumbangkan untuk Monaco di kompetisi Ligue 1. Ia juga memainkan peran kunci ketika mengalahkan Arsenal dengan skor 3-1 di Stadion Emirates pada Liga Champions 2014/2015, Ferbruari lalu. Pekan lalu pun Martian dipanggil ke skuat senior Perancis untuk pertama kalinya oleh Didier Deschamps.

"Dia punya kombinasi yang baik dari kecepatan dan kekuatan," ujarnya. "Dia jelas pemain muda, tapi dia punya profil yang menarik di daerah di mana itu tidak mudah untuk menemukan pemain dengan kekuatan dan kecepatan yang baik. Dia bermain di pusat, tapi sering bergerak ke posisi yang lebar, terlebih di kiri daripada kanan," papar Deschamps lebih lanjut.

Melihat permainannya dalam waktu dekat pun bisa dilakukan dengan menonton ulang laga Monaco melawan Valencia pada ajang kualifikasi Liga Champions 2015/2016. Tapi dari pertandingan tersebutlah justru Phil Neville, asisten Pelatih Valencia, yang melihat talenta Martial.

"Dia memiliki kekuatan, kecepatan, segala sesuatu yang bisa anda caro. Dia terus bergerak ke kiri dan menyebabkan masalah untuk kita. Dia penyerang yang tepat. Setiap kali dia mendapatkan bola, hatimu seperti berada di mulut Anda. Dia benar-benar bemain dengan baik, terutama di Mestalla;" kata Neville. "Dia adalah penandatanganan yang tepat dan saya pikir dia adalah pertaruhan yang lebih baik daripada menghabiskan waktu pada Edinson Cavani atau seseorang yang sama," sambung legenda hidup United ini.

Itulah sedikitnya pemaparan mengenai bergabungnya Martial dalam adrenalin yang ditempuh The Red Devils pada menit-menit terakhir bursa transfer musim panas kali ini.

Djilobodji yang Hanya Numpang Lewat

Kedatangan Papy Djilobodji ke Chelsea tentu menjadi pembicaraan tersendiri pada tenggat waktu transfer musim panas kali ini. Sebelumnya ia didekati sejumlah kesebelasan; seperti Glasgow Celtic, Bournemouth, Southampton, Newcastle United, Leicester City, Sunderland, Trabzonspor dan Celta Vigo.

Pemain asal Senegal ini merupakan pilihan kesekian setelah The Blues gagal mendatangkan Alessio Romagnoli (AS Roma) karena ditikung AC Milan dan Aymen Abdennour (AS Monaco) yang justru lebih memilih Valencia. Dua nama tersebut belum termasuk dengan Marquinhos (Paris Saint-Germain), Ezequiel Garay (Zenit St. Petersburg), Aymeric Laporte (Athletic Bilbao) dan tentu saja drama transfer John Stones (Everton).

Tapi Djilobodji telanjur menjalani tes medis di London sebelum menandatangani kontrak empat tahun di Stamford Bridge dalam kesepakatan senilai 3 juta poundsterling. Sangat murah bukan? Kabarnya, hal ini dipicu oleh sisa kontrak Djilobodji di Nantes tinggal satu musim lagi. .

Pertanyaannya adalah, apakah betul Djilobodji benar-benar pemain yang sangat dibutuhkan The Blues? Ia merupakan pemain yang mengandalkan kaki kiri dan kekuatan fisik. Selain itu, bek setinggi 1,9 meter tersebut bisa menempati posisi gelandang bertahan jika dirasa perlu.

Tak ada yang bisa menjamin kalau kedatangan Djilobodji benar-benar bisa menggantikan peran Stones dari Everton yang tadinya diharapkan bisa bergabung dengan Chelsea. Namun apapun hasilnya, yang terpenting kali ini, Chelsea memiliki pemain yang bisa didaulat untuk menambal keroposnya lini belakang Chelsea.

Komentar