Pembuat Onar yang Abunya Ditanam di Stamford Bridge

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pembuat Onar yang Abunya Ditanam di Stamford Bridge

From out of the Shed, came a shining young star, scoring goals past Pat Jennings, From near and from far. And Chelsea won, and we all knew they would, And the star of that great team, was Peter Osgood, Osgood, Osgood, Osgood, Osgood, born is the King of Stamford Bridge!

Lewat nyanyian, para pendukung Chelsea mengabadikan legenda bernama Peter Osgood. Dikenal sebagai The King of Stamford Bridge – Raja Stamford Bridge – Osgood bukanlah pemain biasa. Begitu pula rekam jejak hubungannya dengan Chelsea.

Pemain bernama lengkap Peter Leslie Osgood ini meninggal dunia di usia 59 tahun, tepatnya pada hari pertama bulan Maret tahun 2006, saat menghadiri upacara pemakaman seorang kerabat. Pihak kesebelasan kemudian membawa abu Osgood dan menguburnya di bawah titik penalti yang terletak di dekat tribun Shed End. Pada tahun 2010, Chelsea meresmikan patung Osgood di Stamford Bridge, di dekat West Stand.

Melihat semua perlakuan istimewa Chelsea terhadapnya, orang-orang yang tidak tahu pasti tidak menyangka bahwa hubungan Osgood dengan (orang-orang berpengaruh di) Chelsea sempat tidak harmonis.

Ken Bates, chairman Chelsea sejak tahun 1982, pernah menjatuhi larangan datang ke Stamford Bridge kepada Osgood. Larangan tersebut berlaku seumur hidup dan Bates mengeluarkannya karena ia merasa bahwa kritik yang dilayangkan Osgood terlalu berlebihan. Pada akhirnya, Osgood dapat kembali menginjakkan kaki di Stamford Bridge karena Roman Abramovich, pemilik Chelsea setelah Bates, mencabut larangan tersebut.

Hubungan buruk dengan petinggi Chelsea bukan sesuatu yang asing bagi Osgood. Saat masih aktif bermain, ia pernah berulah sehingga manajer Chelsea saat itu, Dave Sexton, memilih melepas Osgood ke Southampton di awal musim 1974/75. Dan Sexton bukanlah manajer pertama yang bermasalah dengannya.

Para legenda sepakbola selalu menyodorkan cerita-cerita kehidupan yang menarik. Secara rutin kami menuliskan kisah-kisah para legenda sepakbola. Di antaranya:

Disiplin ala Stanley Matthews
Duncan Edwards: Menjegal Sepakbola dengan Caranya Sendiri
Ketakutan yang Melahirkan Legenda Telmo Zarra
Penyelamatan Legendaris Gordon Banks
Ricardo Zamora, Sang Illahi yang Menjaga Gawang Spanyol
Herbert Chapman Sang Inventor yang Terlupakan

Dean Dixie, Legenda Sepakbola sebagai Pria Sejati


Alf Ramsey, manajer tim nasional Inggris, tidak menyukai Osgood karena menurutnya sang pemain tidak memiliki disiplin yang baik. Hal ini berpengaruh kepada jumlah penampilan Osgood untuk tim nasional. Sepanjang karirnya, Osgood hanya empat kali membela tim nasional Inggris. Bakat besar tanpa disiplin menjauhkan Osgood dari peluang membela tim nasional.

Tak cukup sampai di situ, Osgood semakin memperburuk keadaan dengan melayangkan kritik terhadap Ramsey; mengenai kekalahan Inggris dari Brasil di Piala Dunia 1970.

“Jika kau menginginkan pendapatku, ia [Ramsey] melakukan kesalahan besar ketika memainkan Jeff Astle dan bukan aku di pertandingan melawan Brasil. Saat itu aku sedang bagus-bagusnya. Chelsea baru menjuarai Piala FA. Aku adalah pencetak gol terbanyak di Inggris dengan 31 gol. Aku baru berusia 23 tahun dan berada di puncak permainan sepakbolaku,” ujar Osgood.

Walaupun Ramsey dan Sexton tidak menyukai Osgood, Chelsea tetap menghargai Osgood. Wajar, mengingat Osgood berjasa membawa Chelsea mengalahkan Real Madrid di final Piala Winners 1971. Berkat Osgood, Chelsea meraih trofi Eropa pertama mereka.

Komentar