Penyerang Terkutuk itu Bernama Emmanuel Emenike

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Penyerang Terkutuk itu Bernama Emmanuel Emenike

Bagi yang bermain game FIFA atau pun Football Manager, nama Emmanuel Emenike bukan penyerang yang asing didengar. Skill yang dimilikinya membuat kedua game ini memberikan nilai bagus pada penyerang kelahiran Otuacha, Nigeria tersebut. Di dunia nyata punkabarnya Emenike sempat membuat tertarik sejumlah kesebelasan Italia dan Inggris.

Tapi saat ini, Emenike sedang menjalani musim yang berat bersama kesebelasan asal Turki, Fenerbahce. Bagaimana tidak, dalam 22 pertandingan yang dijalaninya, ia hanya mampu mencetak empat gol. Padahal pundi-pundi golnya begitu diharapkan karena Emenike merupakan penyerang utama Fenerbahce.

Menghadapi laga penting menghadapi Besiktas dini hari tadi, 23 Maret 2015, gol Emenike pun begitu dinantikan para pendukung Fenerbahce. Besiktas berada di peringkat kedua , satu strip di atas Fenerbahce di peringkat tiga dengan selisih empat poin. Kemenangan bagi Fenerbahce akan memperketat perebutan gelar juara bersama Galatasaray yang duduk di puncak klasemen.

Namun Emenike justru menyia-nyiakan sejumlah peluang terbuka. Misalnya pada menit ke-19, di mana penyerang asal Nigeria tersebut gagal mencetak gol meski sudah tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Besiktas.

Para pendukung Fenerbahce pun kehabisan kesabaran. Alih-alih mendukung, setiap kali Emenike gagal mendapatkan bola, salah oper, ataupun menyia-nyiakan peluang, para pendukung Fenerbahce menyorakinya dengan teriakan ‘boo’.

Ternyata Emenike kesal akan perlakuan para pendukung Fenerbahce ini. Ia pun lantas meminta Ismail Kartal, pelatih Fenerbahce, untuk menggantinya dengan pemain lain. Namun karena pertandingan masih babak pertama, Kartal pun enggan melakukan pergantian pemain.

Emenike sudah terlalu kesal dengan apa yang dilakukan pendukung Fenerbahce padanya. Lantas ia membuka bajunya dan berlari keluar lapangan. Namun Emenike dihadang oleh sejumlah staff Fenerbahce dan menyuruhnya kembali kembali ke lapangan. Emenike berhasil ditenangkan, Dirk Kuyt pun ikut menenangkan penyerang berusia 27 tahun tersebut untuk kembali bermain.



Pertandingan ini pada akhirnya dimenangkan oleh Fenerbahce lewat gol yang diciptakan penyerang pengganti, Moussa Sow, pada menit ke-91. Emenike sendiri baru digantikan saat turun minum. Namun hal unik sempat terjadi ketika Emenike memberikan seragamnya pada seorang penonton Fenerbahce. Penonton tersebut langsung menari-nari, entah kegirangan atau entah meledek para pendukung Fenerbahce yang menyoraki Emenike.



Emenike Dikutuk?

Sebelum menjalani laga ini, Emenike memang sedang paceklik gol. Sudah sebulan lebih ia tak mencetak gol. Terakhir kali ia membobol gawang lawan adalah ketika Fenerbahce mengalahkan Gaziantepspor dengan skor 5-0 pada 15 Februari lalu. Melawan Besiktas adalah pertandingan kelimanya secara beruntun Emenike gagal merobek jala lawan.

Emenike sendiri merasa dirinya dikutuk pada musim ini. Pasalnya, ia sempat mandul pada periode November hingga akhir Januari atau tak mencetak gol selama tiga bulan (10 pertandingan). Karena kemandulannya saat itu, ia pun sempat melakukan sebuah ritual bernama ‘Kur-Un Dokme’.

Untuk diketahui, tidak sedikit orang yang percaya dengan keberadaan apes, sial, dan kutukan-kutukan yang terjadi di lapangan sepakbola. Berbagai ritual, kebiasaan dan rutinitas kadang dilakukan oleh beberapa pemain, termasuk pemain-pemain top, sebagai bagian dari kepercayaan yang kadang memang tak bisa diukur oleh akal sehat.

Kadang, sial dan apes itu juga bukan melanda pemain, tapi dipercaya oleh manajemen sebuah kesebelasan. Bahkan pernah terjadi sebuah kesebelasan yang memutuskan berganti nama karena meresa namanya membawa sial dan telanjur dikutuk. Menggelikan? Boleh jadi.

Ritual untuk mengusir energi negatif ini cukup populer di Asia Tengah. Biasanya, orang yang melakukan ritual ini dipercaya terkena kutukan ‘Mata Jahat’. Kutukan ini semacam santet yang muncul karena adanya seseorang benci dan iri akan kesuksesan seseorang.

Ritual ini dilakukan dengan cara orang yang merasa terkena kutukan ini duduk dengan menutupi badannya dengan selimut di atas sebuah kompor besar. Kemudian seseorang yang dipercaya bisa menyembuhkan kutukan ini akan memercikan air pada sang korban untuk mengusir energi-energi negatif tersebut. Dan ya, Emenike melakukannya.

“Energiku sedang tidak baik. Sesuatu yang salah terjadi pada diriku. Aku hanya butuh menciptakan satu gol untuk kembali ke performa terbaikku,” ujar Emenike seperti dilaporkan harian olahraga Turki, Milliyet.

Entah kebetulan atau tidak, setelah Emenike melakukan ritual ini, Emenike berhasil mencetak gol. Bahkan sebiji gol yang diciptakannya ke gawang Karabukspor tersebut merupakan gol kemenangan bagi Fenerbahce.

Sempat puasa gol pada tiga laga berikutnya, Emenike kembali menyumbang gol saat Fenerbahce membantai Gaziantepspor. Namun setelah itu, ia kembali paceklik gol hingga laga melawan Besiktas tadi malam yang membat pendukung Fenerbahce hilang kesabaran. Sepertinya ia perlu melakukan ritual lagi.

Baca juga artikel lain tentang kutukan

Ketika Santet Membuat Ronaldo dan Portugal Terkapar Tak Berdaya

Kutukan-Kutukan dalam Sepakbola

Mendapat Gangguan dari Hantu, Kesebelasan Inggris Berganti Nama


Sering Disalahkan

Tak mencetak banyak gol tentunya membuat Emenike mendapat sorotan tajam. Tak hanya dari para supporter, pemilik klub Fenerbahce, Aziz Yildrim, pernah marah besar pada Emenike karena hasil negatif yang diterima Fenerbahce.

“Emenike bermain di bawah standar!” ujar Yildrim pasca Fenerbahce ditahan imbang Bursaspor dengan skor 1-1. “Ia tak memberikan operan pada pemain yang berada pada posisi bebas untuk mencetak gol. Bahkan lebih buruk, ia gagal memaksimalkan setiap peluang emas yang dimilikinya.”

Namun Emenike memang merupakan tipikal penyerang yang egois ketika di depan gawang. Sebelumnya, penyerang timnas Nigeria ini pun penah disalahkan karena hasil negatif yang diterima Spartak Moscow, kesebelasan yang ia bela sebelum Fenerbahce.

Emenike saat masih membela Spartak Moskow. (via: zimbio.com)
Emenike saat masih membela Spartak Moskow. (via: zimbio.com)

Pada 2012, ia tak mencetak satupun gol dalam lima pertandingan yang dijalaninya bersama Spartak. Sang pelatih, Valery Karpin, sempat tak memasukkannya dalam susunan pemain dan bangku cadangan atas penampilan burukny tersebut.

Emenike sendiri saat itu menyangkal bahwa dirinya sedang dalam performa buruk. Menurutnya, faktor yang menyebabkan dirinya tak mampu menjebol gawang lawan adalah karena rekan-rekannya iri atas kesuksesan yang diraihnya, di mana ia sempat menjadi bintang Spartak pada musim pertamanya yang mencetak tujuh gol dari 14 pertandingan.

“Mungkin mereka [rekan setimnya] iri padaku,” seperti yang dituliskan harian Metro. “Musim ini, saya tak mendapatkan dukungan penuh dari rekan-rekanku, tak seperti yang terjadi pada musim lalu.

Atas komentarnya tersebut, tak lama kemudian Emenike hengkang ke Fenerbahce dengan nilai transfer sekitar 9 juta euro.

Pelatih lain yang juga pernah tak puas akan performa Emenike adalah pelatih timnas Nigeria, Stephan Keshi. Karena tak puas akan performa Emenike, Keshi mencoret Emenike untuk skuat Nigeria yang berlaga pada Piala Afrika 2015. Bahkan secara terang-terangan Keshi mengungkapkan kekecewaannya pada penampilan Emenike pada media.

Masalah-Masalah Emenike

Emenike tentunya marah besar ketika pendukung Fenerbahce menyorakinya. Hal ini menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang menyebut pendukung Fenerbahce memang kerap kali melakukan tindakan rasis, banyak pula yang berpendapat bahwa Emenike memang tmerupakan pemain yang tak bisa mengontrol emosinya.

Seperti ketika dicoret Keshi misalnya. Ia secara terang-terangan mengaku marah besar pada sang pelatih karena keputusan pencoretan dirinya dari skuat Nigeria. Menurutnya, Keshi melanggar janjinya sendiri yang pernah menyebutkan bahwa ia tak akan mengkritik pemainnya melalui media, tapi secara langsung pada pemain yang bersangkutan.

“Jika ada suatu masalah, anda sebagai pemain hanya ingin tahu apa masalahnya secara langsung dari dirinya [Keshi], bukan dari media. Ia padahal pernah berkata demikian pada kami,” ungkap Emenike pada BBC.

Pro-kontra pun terjadi. Banyak yang mendukung Emenike, banyak pula yang menyarankan Emenike agar introspeksi diri, apalagi Emenike memang sering bermasalah dengan Keshi, di mana ini bisa merusak harmonisasi dan kestabilan tim.

Selain Keshi, Emenike pun pernah marah besar pada tim dokter timnas Nigeria. Saat mengalami cedera, tim dokter mengatakan pada Emenike bahwa dirinya harus istirahat selama dua pekan. Namun ternyata, tim dokter Nigeria mengumumkan pada media bahwa Emenike harus absen selama delapan pekan dan tak bisa mengikuti pemusatan latihan timnas di Spanyol pada 2013.

“Mereka memberi tahuku bahwa aku harus istirahat selama dua pekan. Tapi mereka berbohong dan aku tak senang akan hal ini,” ujar Emenike pada MTN Football. “Aku kecewa akan hal ini. Aku telah bersiap untuk pergi ke Spanyol, tapi akhirnya aku harus kembali ke Rusia [Spartak Moscow].”

Seorang fans Fenerbahce pun pernah secara langsung mengungkapkan kekesalannya pada Emenike karena tak produktif. Lewat Twitter, seorang fans Fenerbahce bernama S. Yeter menghina Emenike untuk pulang kembali ke Rusia [Spartak Moscow]. Mendapati ini, Emenike menantang Yeter untuk mengatakannya secara langsung.

emenike-insult-2

Pada kesempatan lain, Emenike pun pernah marah besar pada sebuah perusahaan mobil bernama Cosharis. “Aku tak senang atas apa yang dilakukan Cosharis. Aku membeli BMW X6, tapi setahun kemudian, banyak kerusakan pada mobil ini. Aku telah menyerahkan mobil ini pada Cosharis untuk diperbaiki, tapi belum juga selesai hingga saat ini. Padahal aku sudah sabar selama empat bulan ini. Mereka hanya memberi alasan yang tak dapat diterima,” keluh Emenike pada MTN Football.

Dari sejumlah masalah di atas, sepertinya kutukan dalam diri Emenike (jika ada) bukan hanya membuat dirinya tak mencetak banyak gol, tapi juga membuatnya terus menerus dihinggapi masalah sepanjang karirnya. Ia dikutuk, bahkan oleh pendukung kesebelasannya sendiri.

foto: tr.eurosport.com

Komentar