Kemenangan telak Persipura Jayapura atas Kuwait SC dengan skor 6-1 memang tak bisa diprediksi. Salut setinggi-tingginya mesti diberikan kepada Jacksen F Tiago dan anak asuhnya karena berhasil membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Lolosnya Persipura ke semifinal adalah catatan baru dalam sepakbola nasional, tercatat terakhir kali tim-tim Indonesia berjaya di ajang Asia terjadi pada tahun 1992, saat PKT Bontang lolos ke semifinal Piala Winners, mereka gagal ke final setelah dikalahkan Nissin FC (sekarang Yokohama Marinos) dengan skor 2-0.
Selain PKT Bontang, dalam ajang kompetisi resmi federasi rutinan yang digelar AFC seperti Liga Champions Asia, AFC Cup atau Piala winners torehan prestasi tertinggi hanya mampu diberikan Krama tiga Yudha Berlian dan Pelita Jaya saja. Hal itu terjadi pada ajang Liga Champions Asia musim 1985-1986 dan 1990-1991. Kala itu kedua klub ini mampu merebut posisi juara tiga.
Lepas dari sana kita tak pernah kembali lolos ke semifinal, sebelum pada akhirnya Persipura memutus rantai kekaratan prestasi itu. Usai Pelita Jaya, tim-tim Indonesia saat bertarung di kancah Asia paling mentok bisa hanya sampai perempat final. Pada Liga champions Asia musim 1993 Arseto Solo gagal ke semifinal. Hal serupa diulangi Persib Bandung tahun 1995 dan PSM Makassar tahun 2001 pada ajang yang sama. Habis itu, tak ada lagi prestasi yang membanggakan di Liga Champions Asia.
Prestasi lumayan dilakukan oleh Arema Malang di ajang AFC Cup tahun 2012 lalu, tim berjuluk Singo Edan itu mampu melenggang ke perempat final. Hanya saja langkah mereka ditahan sampai situ, setelah dipaksa kalah dengan agregrat 4-0 oleh klub Arab Saudi, Al-Ettifaq. Lolosnya Arema ini adalah trend awal kejayaan sepakbola Indonesia di Asia. Pada tahun 2013, giliran Semen Padang yang mampu melenggang ke perempat final. Sayangnya mereka gagal ke final akibat kalah tipis 2-1 dari East Bengal.
Dan akhirnya dahaga itu terpuaskan, tak hanya sekedar lolos ke perempatfinal Persipura pun mampu melenggang ke semifinal. Kemenangan itu patut diapresiasi mengingat lawan yang mereka hadapi bukanlah lawan main-main, yakni Kuwait SC. Dalam soal prestasi mereka adalah juara bertahan AFC Cup selama 2 musim berturut-turut.
Pertarungan Persipura melawan Kuwait SC bak seperti David melawan Goliath. Dan benar saja, di laga ini Goliath itu ditumbangkan dengan rasa malu yang amat besar. Pada tahun lalu, Kuwait SC mencetak rekor sebagai tim yang paling banyak mencetak gol dalam satu pertandingan saat mereka mengalahkan New Radiant dengan skor 7-2. Dan musim ini, giliran Persipura yang mempermalukan mereka dengan skor 6-1.
Tercatat sepanjang gelaran AFC dimulai sejak tahun 2004, baru 6 tim dari Asia Tengara yang mampu lolos ke semifinal. Tim-tim itu adalah Geylang United, Home United (Singapura), Binh duong (Vietnam), Muanthong united dan Chonburi FC (Thailand).
Lolos ke semifinal saja tak akan cukup bagi penggemar sepakbola indonesia yang haus akan prestasi dan jika menilik sejarah yang dipapar di atas maka semifinal adalah suatu hal yang lumrah. Kini tantangan baru mesti ditujukan kepada Persipura, mampukah mereka memecahkan rekor dan jadi klub Asia Tenggara yang lolos ke final AFC Cup?
Komentar