Untuk Neymar, bermain di lapangan yang tidak memenuhi standar internasional bukanlah sebuah masalah berarti. Berhadapan dengan Jepang di Stadion Nasional Singapura, Brazilian poster boy berhasil menyarangkan empat buah gol. Torehan manis yang mengantarnya melangkahi Bebeto di daftar pencetak gol terbanyak Brasil sepanjang masa.
Neymar kini telah mencetak 40 gol untuk tim nasional. Satu gol lebih banyak dari Bebeto. Yang membuat catatan Neymar begitu manis, jumlah laga yang ia butuhkan untuk mencetak 40 gol jauh lebih sedikit dari jumlah pertandingan yang diperlukan oleh Bebeto untuk mencetak 39 gol. Neymar hanya membutuhkan 58 pertandingan, sedangkan Bebeto secara keseluruhan bermain sebanyak 75 kali untuk tim nasional Brasil.
Neymar kini menduduki posisi kelima di daftar prestisius ini. Sejauh ini, ia telah melewati Rivaldo, Jairzinho, Ronaldinho, Ademir, dan Tostao. Itu orang-orang yang berada di sepuluh besar saja. Di bawah mereka semua, pasti lebih banyak lagi nama-nama yang sudah dilewati oleh Neymar.
Jika dirata-ratakan, Neymar mampu mencetak 0,69 gol per pertandingan. Catatan ini memang tidak lebih baik dari Pele (0,84 gol per pertandingan), Ademir (0,82), dan Romario (0,79). Namun tetap saja impresif. Fakta bahwa Neymar baru berusia 22 tahun membuat pencapaian ini semakin terlihat besar saja.
Fakta itu juga membuat keabadian sangat mungkin didapatkan oleh Neymar. Menggantikan Pele sebagai pencetak gol terbanyak Brasil bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan usia semuda itu, ia belum mencapai puncak permainannya. Dan kalaupun ternyata sudah, ia masih memiliki karir yang panjang. Itu dengan asumsi bahwa karir Neymar berjalan mulus, tentu saja.
Jika dalam empat tahun pertamanya bersama tim nasional Neymar mampu mencetak 40 gol, bukan tak mungkin ia bisa mencetak 40 gol lagi dalam empat tahun kedepan. Katakanlah semuanya berjalan lancar; maka Neymar akan menduduki posisi puncak di usia 26 tahun. Mengerikan.
Sosok yang dulunya kerap kali dicibir karena dianggap sebagai artis Youtube ternyata mampu membuktikan kepada dunia bahwa dirinya adalah seorang pemain hebat. Di usia semuda ini, ia sudah mampu melewati setengah perjalanan menuju takhta Pele.
Tanpa mengecilkan Pele, perjalanan Neymar untuk menggeser Sang Raja dari singgasananya bukanlah perkara sulit. Jika ia sudah berhasil, Neymar nantinya boleh menyombongkan diri sebagai pemain terbaik Brasil (bahkan dunia) sepanjang masa.
Tapi hebat saja tidak cukup. Ada tantangan lebih besar yang harus dihadapi oleh Neymar: membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi kapten tim nasional Brasil.
Keputusan Dunga mencabut ban kapten dari lengan Thiago Silva dan memberikannya kepada Neymar dipandang sebagai sebuah langkah yang kurang bijak oleh banyak pihak.
Dunga seperti tidak belajar dari Portugal dan Argentina. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi memang hebat, namun tidak mampu menunjukkan jiwa pemimpin yang dibutuhkan oleh tim nasional mereka masing-masing. Bukan tidak mungkin, Neymar pun akan seperti itu. Tetapi hasilnya tentu harus kita tunggu, apakah Neymar mampu membuktikannya?
Komentar