[Update] Si Raja Assist dari Palermo

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

[Update] Si Raja Assist dari Palermo

Setelah Javier Pastore, lalu Abel Hernandez, kini Palermo mencetak gelandang serang berkualitas lagi: Franco Vazquez. Ia diboyong oleh Palermo dari Belgrano, klub asal Kota Cordoba di Argentina, yang berkiprah di Divisi Primera.

Vazquez memulai karirnya di kesebelasan junior, Barrio Parque, pada 2003. Dua tahun selanjutnya, ia baru memperkuat Belgrano junior. Lalu pada 2007, Vazquez dipromosikan ke skuat senior.

Bakat pemain kelahiran 22 Februari 1989 ini terendus oleh Palermo. Ia menarik perhatian pemandu bakat Palermo karena gaya permainannya yang disebut-sebut gabungan Juan Roman Riquelme dan Zinedine Zidane. Kepercayaan terhadap bakat Vazquez inilah yang membuat Palermo seakan tidak terlalu sulit untuk melepaskan Javier Pastore ke Paris Saint-Germain, pada transfer musim panas 2011.

Begitu Pastore cabut, maka Vazquez pun masuk ke dalam skuat Palermo. Musim pertamanya dengan Si Elang, julukan Palermo, Vazquez belum unjuk gigi terlalu banyak. Dirinya hanya diturunkan total sebanyak 14 kali. Di antaranya cuma empat kali dipasang sejak awal. Utuk membuatnya berkembang maka ia pun dipinjamkan ke kesebelasan lain. Vazquez pun dipinjam oleh Rayo Vallecano di La Liga Spanyol.

Bersama Vallecano, ia mendapatkan kesempatan bermain 18 kali dan mencetak tiga gol, dengan catatan delapan kali menjadi starter. Peminjamannya satu musim dan ia dikembalikan ke Palermo. Akan tetapi saat itu, Si Elang terdegradasi ke Serie B. Namun di level kedua sepakbola Italia itulah, Vazquez justru mulai berkembang. Dirinya berjasa mempromosikan Palermo pada musim 2013/2014. Ia total bermain sebanyak 18 kali dan mencetak empat gol.

Musim ini menjadi salah satu musim terbaik Vazquez. Hingga pekan ke-24 Serie-A ini, Vazquez mendapatkan kepercayaan 23 kali dan berhasil menyumbangkan tujuh gol bagi kesebelasannya, torehan gol terbanyak kedua setelah Paulo Dybala. Tujuh gol, tentu saja, merupakan angka yang cukup cemerlang untuk ukuran seorang gelandang.

Akan tetapi, kiprah dan kontribusi pemain berjuluk El Mudi atau The Mute ini juga sangat mencolok dalam satu hal yang memang menjadi tugas utama seorang gelandang: mengumpan. Dan dalam hal mengumpan ini, Vazquez mencatatkan prestasi yang cukup spektakuler: sejauh ini ia menjadi pembuat asist terbanyak Serie-A.

Total Vazquez sudah menyumbangkan sembilan asist bagi Palermo. Torehannya itu mengalahkan capaian rekannya sendiri, Paulo Dybal, Antonio Candreva dari Lazio maupun Carlos Tevez dari Juventus yang masing-masing mengoleksi tujuh asist.

Dengan tujuh gol dan sembilan asist, sudah bisa dipastikan betapa vitalnya Vazquez bagi Palermo. Lebih istimewa lagi, Palermo tidak perbah kalah tiap kali Vazquez menyumbangkan asist. Kesebelasan seperti Cesena, Genoa, Sassuolo, Atalanta, Caglari, AS Roma, Hellas Verona dan Napoli sudah merasakan tuahnya.

Sepanjang musim ini, pemain yang sudah memiliki paspor Italia ini sudah menyelesaikan 771 operan dengan akurasi 79%. Sebanyak 42 umpan kunci juga diberikan kepada rekan-rekannya,dengan rataan 1,8 umpan kunci setiap pertandingannya.

Vazquez sendiri memang ahli dalam membagi bola untuk membangun serangan. Dirinya bagus ketika mengirim umpan jauh, juga umpan-umpan terobosan. Pemain bernomoer 20 ini juga gemar melakukan umpan-umpan pendek.

Keahliannya untuk mengatur tempo serangan juga tidak bisa diragukan. Ia tahu kapan bola harus berhenti sementara, menunggu rekannya berada dalam posisi sempurna untuk menyerang atau menunggu rekan lainnya membuka ruang untuk mendapatkan umpan matangnya. Tidak heran jika Dybala begitu nyaman berpasangan dengan Vazquez di lini depan. Kombinasi Vazquez dan Dybala adalah andalan utama Palermo musim ini.



Pembuat asist terbanyak di Palermo dan Serie-A ini pun mulai menjadi incaran beberapa kesebelasan besar. Di Italia, Juventus, Napoli dan Inter Milan mengungkapkan ketertarikannya. Sedangkan di Inggris, Manchester United dan Arsenal berburu mendapatkan tanda tangan pemain 26 tahun ini.

Harganya pun melangit. Berbeda ketika diambil dari Belgrano dengan harga 4,5 juta euro, harganya kini melonjak tinggi, ada di kisaran 25 juta euro.

Atas pencapaiannya, Vazquez sangat berterima kasih kepada Giuseppe Lachini, pelatih Palermo. Lachini memberinya peran dan posisi yang benar-benar disukainya: ditempatkan sebagai gelandang serang dan diberikan keleluaran bergerak serta menyerang dari beberapa sisi.

"Ini peran yang sama seperti ketika aku di Belgrano dan memberikan saya area bermain yang jauh lebih luas," ujarnya.

Tidak hanya menjadi incaran beberapa kesebelasan, Vazquez juga tengah menunggu pinangan Italia. Untuk diketahui, ia punya darah Italia melalui ibunya yang memang kelahiran Padova, di utara Italia. Itulah sebabnya ia pun sudah memiliki kewarganegaraan Italia.

Pria setinggi 187 cm ini memang sulit menembus panggilan sangara (kesebelasan negara) Argentina. Di pos lini tengah Argentina, sangat banyak pemain berkualitas menjadi kompetitor, dari Pastore, Lucas Biglia, Angel di Maria, Roberto Pereyra, Ever Banega, Nicola Gaitan, dan Ricardo Alvarez.

Januari lalu, ia mengatakan siap menerima panggilan Antonio Conte, pelatih sangara (kesebelasan negara) Italia.

"Saya tidak punya masalah dengan itu sama sekali. Ini tidak akan menjadi rasa kurang hormat saya terhadap Argentina. Saya setengah Italia, ibuku dari Padova, nama keluarganya adalaha Bianconi," bebernya.

Update:

21 Maret lalu, Antonio Conte memutuskan memanggil Vazquez untuk bergabung dengan skuat Italia yang akan berlaga di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Bulgaria dan untuk laga ujicoba melawan Inggris. Vazquez dilaporkan menerima panggilan tersebut. Jika ia bermain di salah satu laga tersebut, tertutup sudah peluangnya untuk memperkuat Argentina.

"Saya sangat bahagia menerima panggilan ini dan akan melakukan semua hal yang saya bisa untuk menghormati dan menghargai jersey Italia," katanya seperti dikutip TribalFootball.


Franco Vazquez

Grafis oleh : Ludwika Dendy

Komentar