Sisa Warisan Luis Enrique itu Bernama Miralem Pjani?

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Sisa Warisan Luis Enrique itu Bernama Miralem Pjani?

Ada kabar buruk buat penggemar AS Roma. Berdasarkan Football Italia, Barcelona berencana mengajukan tawaran untuk Miralem Pjanic pada bursa transfer Januari 2016 mendatang. Pjanic diproyeksikan mengganti peran Xavi Hernandez yang hengkang ke Al Sadd, kesebelasan di Liga Qatar.

Namun, agaknya Barca perlu merogoh dana lebih dalam karena Pjanic masih memiliki sisa kontrak hingga tahun 2018 di AS Roma. Barca pun menyiapkan 40 juta euro bagi gelandang asal Bosnia dan Herzegovina tersebut.

Hal ini tidak lepas dari keinginan Luis Enrique yang menginginkan kedatangan Pjanic di Camp Nou. Rumor tentang ini juga sudah muncul sejak awal Enrique melatih Barca pada 2014 lalu. Maklum, karena Enrique-lah yang menemukan bakatnya sebelum Pjanic bersinar bersama Roma saat ini. Mereka berdua pun masih memiliki hubungan yang baik sampai sekarang.

Semuanya berawal dari Serie-A musim 2011/2012. Ketika Enrique ditunjuk membesut I Lupi, julukan Roma, mengarungi musim tersebut. Sebelumnya, ia menukangi Barcelona B dan belum berpengalaman memimpin kesebelasan divisi teratas dalam suatu liga. Namun, Enrique tetap dipercaya menjadi bagian dari revolusi pertama AS Roma. Ini terjadi saat konsorium Amerika Serikat yang dipimpin Thomas R. DiBenedetto mulai mengambil alih I Lupi dari keluarga Sensi.

Enrique diharapkan memberikan gaya permainan baru kepada Francesco Totti cs. Visi dan misinya adalah menjadikan Roma sebagai Barca dari Italia melalui permainan tiki-taka yang didapatkan dari klub lamanya tersebut.

Lalu Pjanic direkrut I Lupi dari Olympique Lyonnais. Kedatangannya berbarengan dengan pemain lain seperti Maarten Stekelenburg, Simon Kjaer, Gabriel Heinze, Jose Angel, Fernando Gago, Erik Lamela, Bojan Krkic, Pablo Osvaldo, Fabio Borini dan lainnya. Termasuk Marquinho yang menyusul pada Januari 2012. Mereka semua merupakan pemain-pemain baru Roma era Enrique.

Apalagi khusus Pjanic, ia merupakan murid dari Juninho Pernambucano dalam soal mengeksekusi tendangan bebas. Tapi sayangnya pada awal kedatangan Pjanic, ia tidak langsung ditunjuk sebagai eksekutor tendangan bebas utama. Pasalnya masih ada Francesco Totti di Roma pada musim itu. Kendati demikian, Pjanic sudah langsung menjadi andalan di lini tengah I Lupi di era Enrique. Dirinya diberi kesempatan tampil 30 kali tampil dan mencetak tiga gol.

Baca juga:


Sayangnya, Enrique hanya sanggup membawa Roma di peringkat ketujuh klasemen akhir Serie-A 2011/2012. Sehingga ia memutuskan undur diri, walau sempat ditahan pihak petinggi klub. Kepergian Enrique juga diikuti beberapa pemain bawaannya seperti Kjaer, Heinze, Jose Angel, Gago, Krkic dan Borini. Musim selanjutnya, giliran Stekelenburg, Marquinho, Lamela, dan Osvaldo yang hengkang.

Artinya, tinggal Pjanic saja pemain bawaan era Enrique yang masih bertahan di Roma sampai sekarang. Keduanya akan bertemu kembali di Stadion Camp Nou, Barcelona. Dirinya pun merasa spesial bisa bermain di sana pada laga dini hari nanti. Akan tetapi saat ini Pjanic hanya fokus membantu Roma untuk menjaga peluang lolos dari Grup E Liga Champions 2015/2016.

"Selalu menyenangkan untuk dihubungkan dengan tim seperti mereka (Barcelona), tapi itu hanya sekedar pembicaraan koran saja. Aku tidak memperhatikan (rumor) mereka, saya hanya fokus pada Roma dan menang di sini. Itu mengatakan bahwa, bermain di Camp Nou akan menjadi istimewa," ujar Pjanic dikutip dari Football Italia.

Di sisi lain Enrique tidak menampik, jika suatu hari nanti bisa kembali ke Roma. Dirinya pernah mengungkapkan satu tahun di sana cukup berkesan baginya. Apalagi jika mengingat atmosfer dari dukungan para suporternya pada setiap pertandingan di Stadion Olimpico, "Bisakah aku kembali ke Roma? Aku akan kembali, tapi untuk menikmati kotanya. Sebagai pelatih itu sulit, tapi siapa yang tahu," tuturnya.

Jika bicara pertemuan kedua klub ini, Blaugrana sendiri belum pernah menang dari Roma dalam tiga laga terakhir. Mereka pernah bertemu pada Liga Champions 2001/2002. Hasilnya, dua laga tersebut berakhir 1-1 di Camp Nou dan I Lupi berhasil menang di Olimpico dengan skor 3-0.

Sementara pertemuan terakhir mereka berakhir 1-1 di Olimpico. Ketika gol Luis Suarez dibalas tendangan spektakuler Alessandro Florenzi. Tapi pada pertemuan dini hari nanti akan lebih sulit untuk Roma. Pasalnya mereka tanpa diperkuat Mohamed Salah dan Gervinho karena cedera.

Sementara, Barca bisa kembali diperkuat Messi usai mengalami cedera. Bukan tidak mungkin secara total dengan situasi saat ini, pertemuan mereka akan menjadi kebalikan dari Liga Champions 2001/2002. Dalam artian, kali ini bisa saja Barcelona yang menang 3-0 di Camp Nou nanti.

Komentar