Wajar jika kedatangan Petr ?ech ke Arsenal memicu spekulasi kepergian Wojciech Szcz?sny atau David Ospina. Bisa saja, memang, ?ech menjadi William Gallas kedua. Namun ketimbang khawatir, sebaiknya para pendukung Arsenal berbahagia seperti Tomáš Rosický.
Chelsea merekrut seorang penjaga gawang muda bernama Thibaut Courtois pada 2011 hanya untuk langsung mengirimnya sang pemuda ke Spanyol, menimba ilmu di kesebelasan yang terkenal rutin memproduksi penyerang kelas satu: Atletico Madrid. Setelah tiga tahun, Chelsea memanggilnya pulang.
Datang bukan siapa-siapa, Courtois pulang sebagai sosok ternama. Masing-masing satu gelar La Liga, Copa del Rey, Europa League, dan UEFA Super Cup serta keberhasilan membawa Atletico mencapai final Champions League 2014 membuat dirinya (sewajarnya demikian) merasa pantas meminta posisi penjaga gawang utama di Chelsea.
Bukan permintaan sembarangan mengingat posisi penjaga gawang utama Chelsea saat itu adalah milik Petr ?ech, penjaga gawang utama Tim Nasional Ceko dan pemilik (saat itu) tiga belas gelar juara di Inggris dan Eropa. Termasuk di antaranya adalah tiga gelar juara Premier League, empat FA Cup, serta masing-masing satu Champions League dan Europa League. Belum lagi deretan gelar pribadi termasuk tiga Premier League Golden Glove, dua PFA Team of the Year, dan tiga UEFA Club Football Awards.
Courtois tidak mau menjadi pemain cadangan. ?ech pun tidak. Pada akhirnya ?ech yang harus rela menerima kenyataan bahwa pilihan kedua Jose Mourinho adalah dirinya. ?ech bersikap profesional, namun tidak menyembunyikan rasa enggannya kembali menjadi pilihan kedua musim 2015/16. Jika ia tidak mendapatkan posisi utama yang ia dambakan, ?ech lebih memilih pergi.
Dan pergilah ?ech pada akhirnya. Arsenal, kesebelasan, saingan Chelsea, menjadi pilihan. Kerasan di London menjadi salah satu alasan ?ech memilih Arsenal. Namun keputusannya tetap menimbulkan tanda tanya karena ?ech meninggalkan persaingan dengan Courtois hanya untuk terlibat dalam adu hebat melawan Wojciech Szcz?sny dan David Ospina. ?ech seperti William Gallas kedua.
Gallas, pemain belakang utama Chelsea, berang karena kedatangan Michael Ballack dari Bayern München pada 2006 membuat dirinya harus kehilangan nomor punggung 13. Gallas pun meninggalkan Chelsea dan bergabung dengan Arsenal. Lucunya, di Arsenal pun ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Gallas mengenakan nomor punggung 10, bukan 13. Namun ia tidak mempermasalahkannya.
Boleh dibilang, Gallas hanya tidak ingin tidak mengenakan nomor punggung 13 di Chelsea. Di Chelsea aku harus pakai nomor 13, kalau di kesebelasan lain, tidak apa-apa bukan nomor 13. Begitulah barangkali isi kepala Gallas. Dan kurang lebih begitu pulalah barangkali isi kepala ?ech. Di Chelsea ia harus jadi pilihan utama. Di Arsenal, tidak pun tak apa. Atau ?ech bisa saja memang dijanjikan posisi utama oleh Arsene Wenger, dan salah satu dari Szcz?sny atau Ospina akan pergi.
Benar atau tidaknya, biar hanya ?ech yang tahu. Ketimbang menerka-nerka, pendukung Arsenal sebaiknya berbahagia karena kini The Gunners memiliki tiga penjaga gawang yang sama hebatnya. Szcz?sny, Ospina, dan ?ech akan membuat kualitas diri mereka masing-masing meningkat. Selama tidak ada perselisihan, selama persaingan ketiganya terhitung sehat, hanya peningkatan kualitas permainan individu masing-masing penjaga gawanglah yang akan menjadi hasil akhir dari latihan rutin harian. Pada akhirnya, kualitas kesebelasan secara keseluruhan juga akan, secara langsung maupun tidak, meningkat. Dan peluang Arsenal untuk kembali meraih gelar juara di musim 2015/16 akan meningkat pula.
Hanya waktu yang akan menjawab semuanya. Untuk sementara, berbahagialah seperti Tomáš Rosický yang sejak bergabung dengan Arsenal selalu, menurut ?ech sendiri, berbahagia membayangkan kemungkinan dirinya dan ?ech sama-sama berkarir di Arsenal. Harapan Rosický terwujud dan kini ia bukan satu-satunya pemain Ceko di Arsenal. Tak akan lagi pula Rosický bermain musik sendirian. Untuk mengawaninya bermain gitar (Rosický mahir bermain gitar), kini ia memiliki ?ech yang dapat bermain drum. Kalau mereka mau serius, keduanya mungkin bisa meminta Arsene Wenger untuk merekrut seorang vokalis yang cukup baik untuk dapat membela Arsenal; atau sebaliknya.
Komentar