Kalau Kota Manchester perlahan berubah warna menjadi biru, apa warna Kota London?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus benar-benar memahami sepakbola di London. Sebagai pengantar, London memiliki luas 1,570 km2 dan memiliki total 42 kesebelasan dari Liga Primer Inggris (divisi pertama) sampai Southern Football League Division One Central (divisi kedelapan).
Oh, ya, sebanyak itu? Bisakah Anda menyebutkan seperempatnya saja? Silakan jika mau berpikir dan menebak, tetapi jika Anda mau langsung mengetahui jawabannya, lanjutkan saja ke paragraf berikut ini.
Di Liga Primer, London memiliki Arsenal, Chelsea, Crystal Palace, Tottenham Hotspur, dan West Ham United. Kemudian di Divisi Championship, ada Brentford, Charlton Athletic, Fulham, dan Queens Park Rangers.
Di League One ada Millwall saja, sementara di League Two ada AFC Wimbledon, Barnet, Dagenham & Redbridge (ini nama satu kesebelasan, bukan dua), dan Leyton Orient. Sisanya kita bisa menyebut dari Welling United sampai Corinthian-Casuals yang menginspirasi Sport Club Corinthians Paulista di Brasil.
Padahal kita belum menyebut kesebelasan yang sudah almarhum seperti Clapham Rovers (pernah juara Piala FA), Wimbledon, Hayes, Nunhead, Croydon Athletic, dan 13 kesebelasan lainnya yang disebutkan pun kita mungkin tidak akan tahu.
Kesebelasan London tersukses
Untuk menilai kesebelasan London yang paling sukses, kita bisa menyebutnya dari berbagai perspektif. Jika kita membicarakan gelar keseluruhan, Arsenal adalah rajanya London dengan koleksi 43 gelarnya di segala ajang resmi FA, UEFA, dan FIFA (Emirates Cup tidak masuk, ya).
Kita bisa melihat tabel di bawah ini untuk mengetahuinya secara lengkap.
Rekap gelar juara kesebelasan asal London sejak 1981 sampai 2015 â sumber: Wikipedia
Namun, khusus di era Premier League, sejak 1992, kita bisa mengerucutkan untuk sepakat bahwa kesebelasan besar di London hanya tiga, yaitu Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.
Ya, saya tahu pelajaran sejarah itu membosankan, tapi kadang-kadang itu baik untuk mengetahui banyak fakta. Jadi, untuk menjawab pertanyaan London itu warnanya apa (sekaligus menjawab rivalitas Arsenal dan Spurs), inilah rekap yang dianggap paling mewakili:
Perbandingan peringkat tiga kesebelasan London di era Liga Primer sampai 12 Februari 2016: Chelsea (grafik berwarna biru), Arsenal (merah), dan Tottenham Hotspur (hijau).
Terakhir kali Tottenham mengalahkan Arsenal di klasemen akhir liga sudah lebih dari 7.578 hari yang lalu. Anda bisa mengeceknya secara berkala di sini.
Pada saat itu, tahun 1995, Spurs berada di peringkat 7, Arsenal di posisi ke-12, dan Chelsea di posisi ke-11. Waktu itu adalah musim di mana George Graham dipecat sebagai manajer The Gunners. Sejak Graham dipecat, Arsène Wenger kemudian menjabat sebagai manajer Arsenal. Sejak Wenger menjadi manajer, Arsenal belum pernah finis di bawah Spurs.
Jadi, apa kesimpulan dari grafik di atas? Tidak banyak, tentu saja, saya hanya menempatkan daftar ketiga kesebelasan tersebut untuk menjawab pertanyaan utama tentang siapa rajanya London.
Chelsea, sejak suntikan dana dari Roman Abramovich, adalah kesebelasan London yang sukses. Sejak 2005, mereka sudah menjadi juara Liga Primer sebanyak empat kali, sementara Arsenal belum pernah lagi juara sejak 2004 dan belum pernah lagi menjadi runner-up sejak 2005.
Tottenham? Di era Liga Primer mereka paling sukses finis di posisi keempat. Namun, saat ini mereka berada di atas Arsenal (meskipun hanya selisih gol) dan jauh di atas Chelsea. Ini bisa menjadi penentu musim ketika beberapa hal berubah.
Merah Arsenal? Biru Chelsea? Putih Spurs? Jadi, London itu warnanya apa, ya? Kami tak perlu menjawabnya, silakan Anda sendiri yang menyimpulkan.
Komentar