Terbesar di Pekan ke-10 Bundesliga

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Terbesar di Pekan ke-10 Bundesliga

Posisi tuan rumah di tabel klasemen sementara adalah tipuan. Berada di peringkat sepuluh setelah menjalani sembilan pertandingan tidak lantas membuat Borussia Mönchengladbach tidak berbahaya bagi tamunya hari ini, penghuni peringkat ketiga, Schalke 04. Pertandingan yang akan digelar di Stadion im Borussia-Park ini adalah pilihan terbaik pekan ini. Lebih baik dari Bayern München melawan FC Köln yang hanya akan semakin menegaskan keberadaan jurang pemisah antara Bayern dan kesebelasan-kesebelasan lain. Lebih cocok untuk para penggemar netral ketimbang Borussia Dortmund melawan FC Augsburg.

Mönchengladbach memang hanya mampu mengumpulkan 12 angka sejauh ini. Namun ingatlah bahwa mereka kalah dalam lima pertandingan pertama, sebelum André Schubert diangkat menjadi pelatih kepala sementara dan membawa die Fohlen hidup kembali. Yang terbaru dalam rangkaian empat kemenangan beruntun tersebut adalah pembantaian 5-1 di kandang Eintracht Frankfurt. Mönchengladbach mengincar kemenangan kelima pekan ini.

Mungkin benar semua yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan. Tidak ada kesebelasan lain yang lebih cocok menjadi lawan Mönchengladbach saat ini selain Schalke. Seperti Mönchengladbach, Schalke juga baru hidup kembali. Musim lalu, Roberto Di Matteo didatangkan untuk menanamkan stabilitas ke dalam kesebelasan. Yang ada justru lahirnya permainan bertahan yang membuat Schalke kehilangan ketajaman. Dan stabilitas yang dicari tetap tidak hadir juga. Harga yang harus dibayar pun amat mahal: gagal ambil bagian di Champions League musim ini.

André Schubert tidak hanya mengembalikan semangat dan kepercayaan diri para pemain Mönchengladbach. Ia juga menghidupkan kembali permainan penuh energi dan serangan-serangan cepat yang tidak hanya mematikan namun juga menarik. Hal yang sama dilakukan André Breitenreiter di Schalke. Musim lalu ia menjabat posisi pelatih kepala SC Paderborn 07. Bahkan dengan kesebelasan termiskin kedua di Bundesliga musim lalu pun Breitenreiter tidak takut keluar menyerang. Setelah menangani Schalke yang secara finansial lebih kaya dan lebih kaya dalam kualitas, ia lebih berani lagi.

Hasilnya adalah 19 angka dari sembilan pertandingan; enam kemenangan dan satu hasil imbang yang diraih dengan mencetak 12 gol untuk balasan rataan satu gol yang bersarang di gawang mereka. Para alumni Knappenschmiede, alumni sepakbola Schalke, selalu terlibat sebagai orang terakhir atau kedua terakhir dalam setiap proses terciptanya semua gol Schalke di Bundesliga musim ini. Leroy Sané berada di posisi terdepan dengan tiga gol – ketiganya penentu kemenangan – dan dua assist.

Sebagai salah satu pemain tercepat di Bundesliga musim ini, Sané menyimpan ancaman bagi Mönchengladbach yang bermain menekan. Datang dari kedalaman untuk mencetak gol adalah salah satu keahlian pemain berusia 19 tahun itu. Breitenreiter menyadarinya dan memanfaatkannya.

“Benar, kami telah melatihnya,” ujar Sané dalam sebuah sesi wawancara untuk situs resmi Bundesliga bersama Dietmar Nolte. “Pelatih kepala selalu menekankan bahwa para pemain sayap atau penyerang harus datang dari kedalaman dan menciptakan ruang dengan lari yang cerdas.”

Sané sadar bahwa walau ia memiliki kemampuan untuk menempatkan lawan dalam masalah dan para pemain Schalke sudah melatih cara-cara menyerang mereka, mencetak gol ke gawang Mönchengladbach bukan perkara mudah. Baru empat gol yang bersarang di gawang Mönchengladbach sejak Schubert menjadi pelatih kepala, dan tak satu pun berasal dari open play.

“Mönchengladbach dalam performa yang luar biasa saat ini,” ujarnya masih kepada Nolte. “Serangan mereka sangat berbahaya dan kami harus sangat waspada. Mereka sulit ditembus, namun kami semua tidak sabar menjalani pertandingan.”

Sané tidak salah; Schalke memang harus sangat waspada. Jika tidak, mantan pemain yang tidak bahagia akan menghukum mereka. “Waktu yang aku habiskan di Schalke terlalu singkat,” ujar Raffael yang kini menjadi andalan di Mönchengladbach dan sudah menjalani pertandingan Bundesliga ke-200 pekan lalu. “Tidak banyak yang bisa membuatku bersemangat (menjelang pertandingan melawan Schalke).”

Sejak ditangani André Schubert, Mönchengladbach telah mencetak 14 gol Bundesliga. Raffael terlibat dalam delapan di antaranya. Rinciannya: tiga gol dan lima assist. Itu semua adalah hasil akhir dari 18 tembakan dan 24 peluang yang ia ciptakan; catatan terbanyak di antara pemain-pemain Mönchengladbach.

Namun Raffael bukan satu-satunya ancaman. Granit Xhaka dan Mahmoud Dahoud, duet gelandang tengah Mönchengladbach, mampu mencetak gol sama baiknya dengan menguasai lini tengah. André Hahn yang bertugas sebagai penyerang cadangan saja tidak melihat keterbatasan waktu bermain sebagai halangan untuk mencetak gol. Namun yang paling mungkin muncul namanya di papan skor setelah Raffael adalah Lars Stindl, duetnya di lini depan.

“Lars (Stindl) adalah pemain yang berbeda dari Max (Kruse, mantan penyerang Mönchengladbach), namun sama-sama memiliki kemampuan fantastis,” ujar Raffael kepada Andréas Kötter dari situs resmi Bundesliga. “Ia banyak berlari, ia mampu menahan bola ketika keadaan mengharuskannya bertindak demikian, atau mengubah kecepatan permainan di saat yang menentukan. Lebih dari itu, ia memiliki kemampuan menendang yang luar biasa, yang membuatnya menjadi ancaman nyata. Pemain sepakbola cerdas seperti Lars tidak sering kita temui.”

Schalke membutuhkan kemenangan karena bertahan di papan atas bukan pekerjaan mudah. Memasuki kelompok elite adalah sebuah kutukan yang mengharuskan setiap anggotanya meraih angka setiap pekan. Mönchengladbach sendiri membutuhkan kemenangan untuk menjaga momentum tetap hidup dan terus merangkak naik sedekat mungkin ke posisi tertinggi. Jika tidak, bisa jadi mereka habislah sudah. Dan karenanya, pertandingan ini menjadi pertandingan terbesar pekan ke-10 Bundesliga 2015/16; lebih dari sekedar pemanasan untuk pertandingan DFB-Pokal antara kedua kesebelasan, tiga hari dari sekarang.

Komentar