Kalahnya AC Milan oleh Genoa di kandang sendiri tampaknya membuat kesabaran para suporter telah habis. Di hadapan suporternya sendiri, kesebelasan besutan Filippo Inzaghi mengalami kekalahan yang menyedihkan. Skornya cukup besar, 1-3. Bahkan salah satu gol yang dicetak Genoa diceploskan M'Baye Niang, pemain Milan yang sedang dipinjam kesebelasan besutan Gian Piero Gasperini tersebut.
Pada pertandingan Kamis (30/4) dini hari tersebut, I Rossoneri, julukan Milan, memang tampil di bawah tekanan. Aroma panas dari tribun stadion sangat terasa. Sebelum pertandingan dimulai, ultras di tribun selatan (curva sud) membuat koreografi manusia membentuk tulisan "Cukupâ (Basta).
Sialnya, peringatan itu tak menghasilkan performa yang memuaskan. Sekarang posisi mereka di klasemen Serie-A semakin melenceng dari target awal musim yang mengincar posisi tiga besar. Milan di bawah besutan Inzaghi terjebak di peringkat 10 dengan 43 poin dari 33 pertandingan Serie-A.
Isu pemecatan Inzaghi kembali mengencang. Inzaghi sendiri sudah menyadari kegagalannya memimpin Milan dan mengaku pasrah tentang masa depannya.
"Saya tidak akan mengundurkan diri karena itu hal yang pengecut untuk dilakukan," akunya dalam konferesi pers usai dikalahkan Genoa. "Klub akan membuat evaluasi dan saya akan menerima keputusan apapun yang mereka pilih," lanjut Inzaghi kepada Football-Italia.
Sementara untuk pengganti Inzaghi sendiri banyak nama-nama pelatih yang muncul ke permukaan. Mulai dari Pelatih Sampdoria, Sinisa Mihajlovic, Luciano Spalletti (mantan Pelatih Zenit St. Petersburg) hingga Antonio Conte yang masih menukangi Italia. Lalu muncul nama baru yakni Cristian Brocchi, mantan pelatih primavera Milan, yang kini sedang melatih Perugia. Akan tetapi, pilihan pada Brocchi mungkin bukan pilihan terbaik. Bukankah itu sama dengan mengulangi resiko seperti saat memilih Clarence Seedorf, pelatih Milan sebelum Inzaghi, atau seperti nasib Inzaghi sekarang.
Evaluasi tidak hanya kepada seorang pelatih kepala yang minim pengalaman seperti Inzaghi. Evaluasi semestinya juga menyoal kepemilikan Rossoneri oleh rezim Silvio Berlusconi yang sedang kepayahan. Tapi bagaimana mungkin mengevaluasi pemilik oleh si pemilik sendiri?
Pada Rabu (29/4) malam diketahui investor asal Thailand, Taechaubol, atau akrab disapa Mr Bee, mengunjungi rumah Berlusconi di kawasan Arcore Milan. Mereka berbincang selama sekitar tiga jam. Perbincangan itu juga dihadiri CEO Milan sekaligus anak Berlusconi yakni Barbara Berlusconi. Tapi rupanya Berlusconi masih meminta waktu mempertimbangkan tawaran sekitar 500 juta euro untuk melepas 51 atau 60 persen sahamnya kepada Mr. Bee.
"Untuk melanjutkan petualangan indah Milan, beberapa ratus juta euro harus diinvestasikan," ungkap Paolo Berlusconi, Wakil Presiden Milan, sekaligus adik Silvio Berlusconi, sedikit membocorkan perbincangan dengan Mr. Bee. "Hal yang paling bijaksana untuk dilakukan adalah mengidentifikasi persoalan dengan kemampuan ekonomi yang diperlukan agar membawa Milan kembali seperti masa lalu, sementara kemungkinan kepemilikan saham masih seperti sebelumnya," paparnya lebih lanjut.
Ya, saat ini Milan sendiri memiliki hutang sebesar 250 juta euro yang dimiliki Berlusconi melalui perusahaan Fininvest, perusahaan finansial Berlusconi di Milan. Bahkan Rossoneri sempat mengalami kerugian sekitar 91,3 juta euro sepanjang tahun 2014.
Kerugian tersebut didapatkan setelah pada musim lalu Milan gagal menembus Liga Champion 2014/2015 dan sampai memecat dua pelatih yakni Massimiliano Allegri dan Clarence Seedorf. Sehingga kerugian-kerugian tersebut harus ditutupi oleh keuangan dari pihak Fininvest.
Kisruh tidak hanya menghinggapi AC Milan saja, tapi pernah melanda ke sebagian besar kesebelasan lain di Serie-A namun mereka mampu menyelesaikannya dengan cepat. Kisruh tersebut mengakar ke berbagai hal hingga masalah stadion dan resesi sepakbola di Italia. Tapi kendati demikian kesebelasan-kesebelasan Serie-A sempat membuat kompetisi baru di kancah Eropa.
Jika akhirnya kesepakatan dengan Mr. Bee benar-benar terjadi, maka dua kesebelasan dari kota Milan akhirnya bisa dikuasai oleh orang Asia Tenggara. Sebelumnya, kepemilikan mayoritas Internazionale Milan juga sudah dilego kepada pengusaha dari Indonesia, Erick Thohir.
Kondisi yang sangat berat bagi Milan saat ini terutama Berlusconi yang sudah memimpin Milan hampir 30 tahun lamanya. Mau tidak mau godaan dari Mr. Bee menjadi ujian bagi Berlusconi sebagai salah satu penjaga tradisi kepemilikan kesebelasan Italia saat ini. Tapi jika ia terus keras kepala tanpa ada perubahan yang signifikan, sampai kapan Milan menjadi kesebelasan semenjana?
Komentar