3. Membantu Berputarnya Perekonomian
Gelaran liga sepakbola dalam negeri adalah penghidupan bagi jutaan orang di negeri ini. Tak hanya pemain atau yang hidup disekitar klub saja, sepakbola pun mampu menghidupi banyak sektor. Mulai dari industri rumahan hingga industri besar seperti statsiun televisi hingga perusahaan multinasional yang identik dengan sepakbola. Berapa angkot atau pick-up yang bisa dicarter saat klub lokal main? Banyak. Belum lagi para penjual pernak-pernik dan merchandise, juga penjual makanan dan minuman di dalam maupun di seputaran stadion.
Namun yang lebih penting dari itu adalah dengan menonton ke stadion setidaknya anda turut membantu menghidupi masyarakat kelas bawah yang hidup dengan mengandalkan keuntungan berlebih dari pertandingan sepakbola. Mulai dari pedagang asongan, supir angkot, pedagang kaki lima, para calo hingga tukang parkir.
Menonton sepakbola di kafe juga menghidupkan tukang parkir, tentu saja. Tapi jelas ada cukup banyak orang kaya yang "disumbang" jika kita menonton di layar kaca dengan cara nonton bareng di kafe. Putaran uang yang beredar di sekitaran stadion sepakbola lokal, untuk sebagian terbesar, adalah putaran uang kecil tapi berjumlah banyak, dan sebagiannya itu justru sampai di kelompok usaha kecil dan menengah serta kelas pedagang asongan.
4. Tempat Melampiaskan Penat dan Stress
Berteriak adalah ekspresi yang identik dari rasa frustrasi. Siapa sangka menurut psikolog berteriak dapat melepas endorphin sehingga dapat melepas stres. Teriak dapat melepas ketegangan dan memberi sensasi untuk mengendorkan otot yang tegang karena kondisi stres. Lantas di manakah anda dapat bebas berteriak bebas selain di stadion saat pertandingan digelar?
Ya dengan hadir di stadion secara langsung anda akan dibebaskan berteriak, memaki dan mencaci sepuas mungkin entah itu pada wasit, pemain lawan ataupun idola. Dan hal itu dilakukan tanpa ada seorang pun yang akan menegur anda. Hal inilah yang kadang membuat saya senang datang ke stadion, yaitu menyimak orang-orang memaki dengan suka cita. Stadion adalah kamus berjalan kata-kata kasar. Bahkan jika anda seorang linguis dan sarjana bahasa, datang ke stadion bisa saja menerbikan ide penelitian yang menarik.
Mungkin hanya di stadion saja, ketika ada sesorang yang berteriak-teriak mengeluarkan sumpah serapah dengan bahasa yang kotor dan terlarang orang-orang disekitarnya akan tertawa, memujanya dan memberikan tepuk tangan. Jika anda lakukan itu di luar stadion, ya tanpa saya jelaskan pun anda akan tahu resikonya.
Sensasi serupa bisa saja didapatkan dengan nonton bareng di kafe atau di GOR. Tapi anda tak akan leluasa menyalakan flare. Menyalakan flare di indoor? Kasihan yang mengidap asma, bung!
Selanjutnya:Â Memahami Sepakbola sebagai Peristiwa Sosial dan Untuk Memaksimalkan Panca IndraÂ
Komentar