Halaman kedua
Dari tiga pemain di atas, ada satu pemain yang menunjukkan tanda-tanda keberhasilan, ia adalah Lallana. Cedera yang datang beberapa saat setelah kedatangannya memang sempat menurunkan performanya, tetapi ia berhasil bermain lebih konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
Sampai pekan ke-26 ini, pemain sayap asal Inggris tersebut berhasil mencetak empat gol dan tiga assist di Liga Primer.
Melihat ke musim lalu, kontribusi brilian sang mantan kapten Southampton ini lah yang membuat label harga 25 juta poundsterling menjadi sebuah nilai yang wajar. Lallana mendapatkan kepindahannya ke Liverpool setelah delapan tahun mengesankan dengan Southampton
Pemain berusia 26 tahun ini memang sudah seharusnya berada pada performa puncak. Bayangkan, pendakiannya di Southampton dari Football League One (dua divisi di bawah Liga Primer) ke Liga Primer dan kemudian ke Piala Dunia adalah sebuah hal yang luar biasa.
"Saya merasa lebih cocok dalam peran saya sejak saya datang kembali ke tim. Di situlah saya telah memainkan banyak sepakbola saya, terutama di musim lalu," kata Lallana.
Statistik mencerminkan bahwa permainannya di Southampton sebenarnya tidak jauh berbeda dari saat ini di Liverpool. Angka dribelnya stabil di sekitar 51,5 persen (52,7 persen di musim lalu), dan dia telah mencoba melakukan dribel setiap 32,7 menit di Liverpool.
Operan, uman silang, dan peluang yang ia ciptakan memang secara keseluruhan lebih sedikit dibandingkan musim lalu, tapi ia sedang dalam performa yang menanjak.
Hubungannya dengan Sterling dan Philippe Coutinho dalam menyerang juga menjadikan trio ini menjadi trio yang berbahaya.
Meskipun semalam ia dinilai bermain dengan buruk dan banyak mendapat ejekan dari suporter The Saints, setidaknya hanya Lallana (dari tiga pemain Soton yang Liverpool datangkan) yang bisa diharapkan.
Keputusan nasib Lallana Masih Menunggu... Tapi Agak Menjanjikan
Bagaimana Southampton bisa "move-on" Dušan Tadi? (dibeli dari FC Twente)
Dari seluruh uang yang dihabiskan, sebenarnya The Saints adalah kesebelasan yang lebih diuntungkan. Alih-alih terus menatapi ke tiga pemain di atas (ditambah beberapa lainnya yang juga pindah), Ronald Koeman menggantikannya dengan banyak pemain serupa, atau bahkan lebih baik.
Ada Dušan Tadi? yang dilaporkan hanya setengah harga dari Lallana, kemudian Koeman menggunakan sisa uang tersebut untuk berinvestasi pada Sadio Mané (dari Red Bull Salzburg) dan Eljero Elia (Werden Bremen) di awal tahun ini.
Kemudian kepergian Lovren telah membuat jalan bagi Toby Alderweireld dan Florin Gardo? (Steaua Bucure?ti), untuk bermain di lini belakang bersama dengan Jose Fonte dan Maya Yoshida.
Mungkin yang paling dirindukan oleh suporter Soton hanyalah Lambert. Meskipun Graziano Pellè didatangkan dan bermain dengan luar biasa di awal musim, perlahan penyerang asal Italia ini telah kekeringan gol.
Selain tiga pemain di atas yang pindah ke Liverpool, Koeman juga mengutip perjuangan Calum Chambers di Arsenal sebagai alasan bagi trio Morgan Schneiderlin, Nathaniel Clyne, dan Jay Rodriguez untuk mempertimbangkan menolak tawaran menggiurkan dari tim-tim papan atas, terutama dari Liga Primer.
Mantan bintang FC Barcelona ini mengatakan, "Hal ini tidak selalu untuk alasan sepakbola, pemain pindah mungkin karena uang. Kita tidak bisa membayar gaji seperti tim-tim besar."
"Jika Anda tinggal, Anda tinggal untuk alasan yang berbeda, karena Anda yakin Anda akan bermain secara reguler di tim utama. Ini adalah tentang usia para pemain dan pengalaman pemain. Hal yang biasa adalah Anda akan kehilangan pemain jika Anda tidak bermain setiap musim di Liga Champions," lanjutnya.
"Saya berkata kepada Calum Chambers: 'Saya tidak berpikir ini adalah saat yang baik untuk pergi ke Arsenal karena Anda perlu mengembangkan diri sendiri dan Anda akan bermain jauh lebih banyak di sini (Southampton) daripada di Arsenal.'"
Pertandingan semalam memang dimenangkan oleh Liverpool, tapi penghakiman terakhir bagi mereka semua adalah ketika di akhir musim nanti, yaitu pada posisi klasemen akhir.
Jika pasukan Koeman berhasil meraih tempat yang lebih tinggi dari Liverpool, apalagi berhasil meraih tiket ke Liga Champions, ketiga pemain di atas mungkin akan lebih berharap jika mereka tidak pindah. Hal ini juga berlaku untuk Shaw dan Chambers. Jadi, siap-siap saja.
Komentar