4 Aspek Taktik yang Membuat Timnas U-19 Layak Tersingkir

Editorial

by Zen RS

Zen RS

Board of director | Panditfootball.com

4 Aspek Taktik yang Membuat Timnas U-19 Layak Tersingkir

Secara tragis dan menyedihkan, tim nasional U-19 yang diasuh oleh Indra Sjafri tersingkir secara dini dari Piala Asia U-19. Jangankan menjadi semifinalis untuk merebut satu tiket ke Piala Dunia U-20 tahun depan, sekadar lolos dari babak grup pun Evan Dimas, dkk., tak sanggup.

Di luar dugaan, Evan Dimas, dkk., dengan relatif mudah ditaklukkan oleh Uzbekistan dengan selisih gol yang lumayan meyakinkan, 1-3. Di laga berikutnya, mereka dikandaskan Australia, 0-1. Masih tersisa laga melawan Uni Emirat Arab, tapi tiket ke babak selanjutnya praktis sudah melayang jauh.

Apa yang sesungguhnya terjadi? Apa yang membuat anak asuhan Indra Sjafri ini pulang dengan begitu cepat? Problem apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan?

Mungkin memang benar bahwa Evan Dimas, dkk., terlalu terbebani sehingga bermain tidak lepas. Mungkin juga benar kalau anak asuh Indra Sjafri ini sudah kelelahan oleh rangkaian road show pertandingan yang mencapai 40an laga.

Tapi mencari pembenaran dari aspek-aspek yang non-kasat mata agak sulit dilakukan karena cenderung spekulatif. Lagi pula, alih-alih mencari pembenaran, akan jauh lebih baik mencoba membaca performa timnas U-19 ini berdasarkan apa yang mereka perlihatkan di atas lapangan saja. Artinya: membaca secara taktikal.

Menarik mencermati komentar mantan kapten tim nasional Indonesia saat meraih medali emas di Sea Games 1991, Ferrel Raymond Hattu. Saat dimintai komentar oleh detiksport perihal performa timnas U-19, Ferril dengan lugas dan tanpa tedeng aling-aling menjawab: "Sebagai sebuah tim, tim ini tidak ada progress. Tidak ada kemajuan dalam variasi permainan."

Setelah melihat dua laga timnas U-19, sukar untuk tidak mengamini apa yang dikatakan Ferril. Sampai batas tertentu, komentar Ferril ini ada benarnya. Setidaknya, dalam catatan kami, ada empat aspek yang membuat Indra Sjafri gagal membuat kemajuan bagi anak asuhnya.

Berikut uraiannya.

Halaman Berikutnya: Cara Menyerang yang Itu-itu Saja

Komentar