Pada dasarnya, FIFA tidak ingin membatasi desainer dalam merancang kostum kesebelasan, khususnya kesebelasan negara (sangara). Namun, FIFA menekankan bahwa kostum kesebelasan, terutama kostum sangara, harus tetap memerhatikan unsur estetika.
Selain menjaga industri, aturan rancangan kostum sebenarnya menjaga nilai sejarah sepakbola itu sendiri. Hingga 1970-an kostum sepakbola pada umumnya polos dan pas ditubuh. Lalu, pada 1980-an, kostum sepakbola mengalami perubahan ukuran. Sejumlah kesebelasan menggunakan baju yang kebesaran.
Memasuki 1990-an, rancangan kostum sepakbola mulai âliarâ. Sejumlah desainer memasukkan banyak motif pada kostum pemain, dengan perpaduan warna yang mencolok. Mayoritas kesebelasan Eropa seperti Manchester United dan Liverpool pernah menggunakan motif yang liar tersebut.
Hal yang lebih parah pernah dikenakan kostum kiper sangara Inggris pada 1996. Warna dasar merah, dipadukan dengan motif abstrak berwarna hijau, kuning, hitam, dan biru. Terdapat pula tulisan âEnglandâ dan logo âThe Three Lionsâ. Sejujurnya, kostum tersebut lebih pantas disebut ânorakâ ketimbang artistik.
Lucunya, hal yang sama juga menimpa sangara Jepang dengan motif jilatan api dengan latar hitam, yang mereka kenakan pada Piala Dunia 1998. Sama halnya dengan Jepang, kostum sangara Meksiko pun dihujat sebagai kostum kiper terburuk pada masanya. Sehebat apapun Jorge Campos mengawal gawang, kostum aneh hanya membuatnya tampak seperti badut.
Era 1990-an bisa dibilang sebagai momen terburuk dalam perjalanan kostum kesebelasan. Penerapan berbagai motif tidak tepat pada sasaran dan bahkan lebih tepat disebut berlebihan.
Jika Anda mencari âkostum terburuk sepanjang masaâ, niscaya yang keluar adalah kostum-kostum yang digunakan pada era 1990-an. Perpaduan kostum yang kebesaran, dengan motif yang terlampau ramai, membuat mata terlalu sakit untuk memandangnya.
Hayo, kostum mana yang paling bagus?
Pada 2014 silam, sejumlah desainer merancang âkostum tandinganâ sejumlah sangara yang berlaga di Piala Dunia. Mereka juga menggunakan motif yang rumit dengan âAll-over printedâ. Tentu, karena dirancang oleh desainer yang malang melintang dalam industri busana.
Desainer Rick Owens, Raf Simons, BAPE, hingga Supreme, membuat âkostum tandinganâ dan dimuat dalam situs Highsnobiety. Berikut kami sarikan untuk Anda, syaratnya, di kolom komentar Anda mesti menyebut berapa banyak Anda memilih yang kiri, dan berapa banyak Anda memilih yang kanan.
Argentina
Pada Piala Dunia 2014, Argentina tampil dengan kostum "standar" mereka, biru strip putih. Namun, Adidas sebagai penyedia kostum menggunakan gradasi warna pada strip biru mereka yang semakin muda pada bagian ujungnya. Desain ini dipuji karena perpaduan warna putih dan biru muda yang tepat, dipadu dengan tiga strip hitam pada bagian pundak.
Marcelo Burlon lantas merancang kostum sesuai keinginnanya. Ia mengubah latar putih menjadi hitam dengan corak sisik naga di sekeliling kostum tersebut.
Brasil
Sama seperti Argentina, kostum Brasil seperti tidak berubah dari masa ke masa. Kostum Brasil masih dominan berwarna kuning dengan strip hijau. Rancangan BAPE membuat kostum Brasil terlihat lebih ceria dan mengingatkan pada masa-masa kostum era 1990-an. Jika tidak teliti barangkali kostum tersebut akan terlihat seperti desain "camo", karena terdiri dari tiga gradian warna hijau.
Inggris
SAma halnya dengan dua kesebelasan di atas, Inggris juga tampil polos. Bedanya hanya di sekitar kerah yang membuat kostum ini benar-benar polos dan bersih. "Kesucian" kostum tersebut akhirnya "dihancurkan" oleh rancangan Alexander McQueen. Ia mengguyur kostum tersebut dengan tinta hitam yang menghasilkan noda. Anda pilih yang mana?
Prancis
Kostum sangara Prancis ini oleh banyak pihak disebut sebagai yang terbaik. APC lantas memodifikasi ulang dengan kostum all-over printed. Bagaimana menurut Anda?
Italia
Puma sebagai penyedia kostum Italia dengan bangga memperkenalkan kostum dengan teknologi khas mereka. Kostum dibuat ketat dengan memperlihatkan lekukan tubuh pemain. Di sisi lain, desainer Givenchy malah memberikan sentuhan yang berbeda. Ia memberikan motif bunga bunga sehingga kostum tersebut malah terlihat feminim ketimbang macho!
Portugal
Kostum sangara Portugal memang biasa saja. Ia merupakan desain template yang disediakan Nike. Desainer Supreme berpikir liar. Ia masih menggunakan template Nike, dengan warna putih dan abu-abu, dengan latar yang unik! (plus ada darah-darahnya juga yang menjadikannya sebagai satu-satunya objek yang berwarna merah)
Jerman
 Kostum Jerman termasuk salah satu yang terbaik. Meski sempat dikelilingi kontroversi karena mirip baju Nazi.  Namun gradasi warna merah yang tepat serta logo "V" di bagian dada, menjadikannya unik dan berkelas.
Template serupa digunakan desainer Jil Sander. Bedanya, ia mengganti gradasi merah tersebut dengan latar hitam, serta gambar yang dicetak penuh pada bagian kostum.
**
Bagaimana hasil pilihan Anda? lebih banyak yang kiri, atau yang kanan?
Baca juga:Bagaimana Nasib Kostum Setelah Pertandingan Usai?
Apa jadinya jika kostum basket menjadi kostum sepakbola?
Sumber gambar: mirror.co.uk
Komentar