Menjadi salah satu manajer FPL, saya diberi satu jatah transfer baru setiap pekan, begitu pula (saat ini) 3.436.640 pemain lainnya. Sebagai akibat dari aktivitas transfer, naik-turunnya harga pemain hampir pasti akan terjadi setiap pekan.
Kecuali tidak memiliki pemain yang terlibat, naik-turunnya harga pemain akan berpengaruh pada tim kita. Kita bisa mendapatkan untung atau rugi harga, yang nantinya bisa berpengaruh saat menyusun tim. Seberapa untung atau rugi tersebut bisa berbeda bagi setiap manajer, tergantung dari kapan kita memiliki pemain tersebut. Untuk memudahkan ilustrasi, mari kita masukkan dua nama sebagai contoh.
Kenaikan Harga: Hanya Untung Setengahnya
Ross Barkley (Everton) diberi harga £7.5 di situs FPL pada awal musim. Sampai hari ini, Barkley telah mengalami kenaikan harga sebanyak dua kali. Kenaikan tersebut terjadi pada tanggal 19 Agustus dan yang kedua pada tanggal 23 Agustus.
Sehingga saat ini, harga Barkley menjadi £7.7. Namun, para manajer FPL yang telah memiliki Barkley sebelum tanggal 19 Agustus dan 23 Agustus akan mendapati SP (Selling price, harga jual pemain) Barkley sebesar £7.6. Apa yang terjadi?
Ternyata, FPL memiliki aturan khusus mengenai harga pemain. SP pemain ditentukan juga dari CP (Current price, harga pemain saat ini) dan PP (Purchase price, harga saat pemain dibeli). Para manajer yang memiliki Barkley akan mendapatkan keuntungan sejumlah setengah dari selisih kenaikan harganya. Jika disederhanakan, rumusnya adalah seperti ini:
SP = PP + ((CP - PP) / 2)
Jika kita masukkan kasus Barkley ke dalam rumus, maka akan menjadi seperti ini:
- Jika Barkley didapatkan sebelum tanggal 19 Agustus (PP £7.5)
SP Barkley = 7.5 + ((7.7 - 7.5) / 2)
SP Barkley = 7.5 + (0.1)
SP Barkley = £7.6
- Jika Barkley didapatkan di antara tanggal 19 Agustus sampai 23 Agustus (PP £7.6)
SP Barkley = 7.6 + ((7.7 - 7.6) / 2)
SP Barkley = 7.6 + (0.05)
SP Barkley = £7.65
Terlihat ada yang janggal dari penghitungan kedua, bahwa SP Barkley seharusnya menjadi £7.65. Padahal kenyataannya tidak demikian di situs FPL, karena SP Barkley tetap di angka £7.6. Hal ini terjadi karena FPL membuat aturan lain sebagai pelengkap dari rumus di atas, yaitu harga pemain akan selalu dibulatkan ke bawah menjadi satu angka di belakang koma saja.
Penurunan Harga: Terseret Bersama
Lain kasus jika harga pemain mengalami penurunan menjadi lebih rendah dari PP. Nama yang cocok untuk kasus ini adalah Joe Hart (Man City). Pada awal musim, Hart memiliki harga £5.5. Karena terus dicadangkan dan tak kunjung bermain, para manajer FPL sibuk mencari pengganti. Dampak dari penjualan tersebut, Hart telah mengalami penurunan harga sebanyak dua kali, pada tanggal 17 Agustus dan 22 Agustus, sehingga CP Hart saat ini menjadi £5.3. Para manajer FPL yang memiliki Joe Hart sebelum tanggal 17 Agustus, 22 Agustus, ataupun saat ini akan mendapatkan SP Hart di angka yang sama, yaitu £5.3. Di sinilah perbedaan dengan pemain yang mengalami kenaikan harga terjadi. Angka SP pemain yang mengalami penurunan harga hingga di bawah PP akan terus mengikuti CP pemain.
Namun, Ada Batasan Juga
Terang saja, memilih waktu yang tepat untuk melakukan transfer menjadi kunci penting permainan FPL. Jika terlalu cepat membeli pemain, para manajer FPL juga harus bersiap dengan risikonya jika pemain tersebut mendadak cedera (contoh paling jelas adalah Andy Carroll yang kedapatan cedera pada hari Jumat pekan lalu). Sementara, jika kita menunggu sampai mendekati tenggat waktu, kita juga mendapat risiko akan kesulitan mendapatkan pemain yang kita inginkan karena kekurangan biaya.
Tapi para manajer tidak perlu tergesa-gesa, apalagi sampai lupa makan atau lupa pasangan karena memikirkan hal ini, karena, sebenarnya, pergerakan harga pemain juga memiliki batasan.
Setiap pemain hanya bisa mengalami kenaikan atau penurunan harga satu kali dalam satu hari. Harga pemain hanya akan berubah pada kisaran waktu 00:00-03:00 waktu Inggris. Efek positif dari aturan ini adalah kita selalu memiliki waktu untuk memikirkan langkah transfer kita sebelum jam-jam tersebut tanpa perlu khawatir pemain yang diincar sudah naik harga.
Kemudian, seorang pemain hanya bisa mengalami kenaikan atau penurunan harga sebanyak tiga kali dalam rentang satu Gameweek. Andaikata kita ingin membeli seorang pemain yang sangat populer pada satu Gameweek, padahal kita juga sudah menggunakan jatah transfer dan tidak ingin mengambil pemotongan poin, kita masih bisa bernapas (lebih) lega karena harga pemain tidak akan naik melebihi £0.3. Berlaku pula dengan kejadian sebaliknya jika kita ingin menjual pemain.
Manajer FPL adalah Korban/Pelaku Pergerakan Harga
Berbicara mengenai pergerakan harga pemain, apa yang terjadi sebenarnya bisa dikatakan sebagai lingkaran setan. Apa pasal? Naiknya harga pemain disebabkan oleh para manajer berduyun-duyun membeli pemain incarannya. Sementara, alasan para manajer menyegerakan pembelian pemain juga seringkali didasari oleh kekhawatirannya akan naiknya harga pemain tersebut. Ketika harga pemain naik, hal itu cenderung memicu para manajer FPL yang belum membeli pemain tersebut untuk ikut membeli, sehingga harga pemain bisa naik lagi, dan seterusnya.
Bagi para beberapa manajer FPL yang begitu memperhatikan timnya, setiap hari dimulai dari (sebulan sebelum) Gameweek pertama sampai 38 akan menjadi hari untuk memikirkan FPL. Karena tidak hanya mengenai poin dari pertandingan di akhir pekan (dan tengah pekan untuk beberapa kasus), kenaikan harga yang berpotensi terjadi setiap harinya juga merupakan bagian yang tidak boleh luput untuk diperhatikan.
Komentar