Gelandang
Sebagai pemain dengan skor tertinggi sampai pekan ketiga, Eden Hazard (Chelsea, £10.2) menjadi nama pertama yang kami masukkan saat menyusun tim pekan ini. Hazard adalah salah satu pemain yang telah memperoleh poin fantasi selama tiga pekan berturut-turut. Melihat permainannya di dunia nyata, Hazard telah mengembalikan reputasinya sebagai ancaman bagi para pemain bertahan. Hal ini dapat dilihat dari 14 tembakan yang dibuatnya (tertinggi kedua di Liga Primer Inggris) dan tujuh di antaranya tepat sasaran. Selain itu, Hazard telah mencatatkan 73% dribel sukses (17 dari 23 percobaan, keduanya angka tertinggi di Liga Primer Inggris). Kami memprediksi Hazard dapat membuat lini pertahanan Swansea kerepotan dalam pertandingan hari Minggu nanti.
Berhasil mencetak gol pada pekan lalu saat menghadapi Watford, gelandang berikutnya yang kami masukkan adalah Mesut Özil (Arsenal, £9.6). Bagi para manajer FPL yang bermain musim lalu tentu bisa mengingat bahwa Özil mencatatkan 19 asis FPL, bahkan, sembilan di antaranya dibuat dalam tujuh pekan berturut-turut dari GW7 hingga GW13. Selain karena faktor harga, Özil menjadi opsi yang lebih aman dibanding Alexis Sánchez, karenak Sánchez bermain 90 menit melawan Bolivia di Cile pada tanggal 7 September sebelum menempuh penerbangan sejauh 11.665 km ke London. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Sánchez akan kekurangan istirahat dalam persiapannya melawan Southampton, yang hanya berselang tiga hari. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, kali ini Arsenal memiliki opsi yang melimpah untuk mengganti posisi Sánchez, sehingga mungkin saja Sánchez tidak langsung dimainkan dari menit pertama.
Nama berikutnya adalah Dimitri Payet (West Ham, £9.4). Sempat mengalami penurunan harga karena tak kunjung bermain di awal musim, Payet telah kembali dalam kondisi fit. Sejak didatangkan dari Marseille musim lalu, Payet langsung menunjukkan kualitasnya sebagai aset FPL yang sangat berharga. Keahlian Payet terdapat di kepintarannya menciptakan peluang. Pada pertandingan internasional, saat Prancis menghadapi Belarus, Payet berhasil mencatatkan 11 peluang hanya dalam 35 menit bermain dan angka itu bahkan mengungguli jumlah peluang yang dibuat oleh rekan setimnya jika digabungkan. Selain itu, sebagai spesialis bola mati, Payet sering mengirim umpan-umpan akurat yang berbuah asis. Tendangan bebas langsungnya juga tidak dapat disepelekan. Jika West Ham berhasil mencetak gol melawan Watford hari Sabtu nanti, besar kemungkinan Payet terlibat dalam kontribusi gol tersebut.
Untuk opsi gelandang yang relatif lebih murah, kami menyertakan nama Adam Lallana (Liverpool, £7.1). Meski lebih bermain sebagai gelandang tengah dalam skema 4-3-3, Lallana menunjukkan peningkatan performa dan menjadi pilihan utama Jürgen Klopp. Kebangkitan itu juga mewabah sampai timnas Inggris, ketika Lallana berhasil menjadi penentu kemenangan saat menghadapi Slovakia pada tanggal 4 September. Sampai pekan ketiga, Lallana telah melakukan delapan tembakan di kotak penalti (jumlah terbanyak di antara para gelandang di Liga Primer Inggris). Statistik tersebut didukung dengan jumlah sentuhannya di kotak penalti yaitu sebanyak 17 kali (peringkat kesepuluh terbanyak di Liga Primer), setara dengan Sánchez dan lebih unggul dibanding Ross Barkley (16) atau Riyad Mahrez (15). Liverpool dapat memanfaatkan kondisi Leicester yang masih belum sesolid musim lalu saat masih diperkuat N’Golo Kanté. Ditambah, kapten sekaligus bek andalan Leicester, Wes Morgan memiliki jeda istirahat yang sedikit karena harus bermain dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 di Jamaika pada tanggal 7 September.
Halaman berikutnya, Rekomendasi Penyerang dan Cadangan...
Komentar