Tim Pilihan PanditFootball: Gameweek 29

Fantasy Premier League

by Pandit Fantasy Premier League 41997

Pandit Fantasy Premier League

Scout dari Pandit Football Indonesia untuk Fantasy Premier League. Good luck, FPL managers. Salam panah hijau!

Tim Pilihan PanditFootball: Gameweek 29

Pemain Belakang

Kami pun belum bosan untuk kembali menampilkan Marcos Alonso (Chelsea, 6.8) dan alasannya sudah tentu karena dia dipasang sebagai wing-back kiri, didukung dengan gaya bermainnya yang memasuki kotak penalti. Ini adalah OOP (out of position) yang bisa dinikmati sepanjang musim, selagi bisa. Siapa tahu musim depan dia akan didaftarkan sebagai gelandang? Jadwal yang akan mereka hadapi juga terbilang lebih ringan karena akan menghadapi Stoke, meski memang harus bermain di kandang lawan.

Nama berikutnya adalah Laurent Koscielny (Arsenal, 6.2). Arsenal memang habis dilanda rentetan hasil buruk dan isu internal, tetapi Koscielny dan Arsenal memiliki peluang yang baik untuk menapakkan kakinya kembali pada akhir pekan ini. Koscielny bisa diharapkan untuk mencetak gol dari situasi bola mati. Lawan mereka, West Brom habis dikalahkan Everton dengan skor besar dan dikalahkan Crystal Palace di kandang sendiri sepekan sebelumnya. Kami tidak bermaksud percaya dengan “angka-angka aneh”, tapi tim yang diasuh Tony Pulis punya kecenderungan bermain seperti tidak bergigi setelah meraih 40 poin, sesuai dengan jumlah poin yang didapat West Brom saat ini.

Kami sempat mengalami kebingungan karena belakangan ini kami tidak bisa membedakan cara mengeja antara kata “poin” dengan Seamus Coleman (Everton, 6.0). Sejak GW20, Coleman hanya satu kali tidak meraih lebih dari 4 poin, atau berarti sepanjang 8 dari 9 pertandingan. Luar biasa bukan? Menghadapi Hull di kandang sendiri akan menjadi momen yang bisa dimanfaatkan kembali untuk meraih poin darinya.

Gelandang

Tim pilihan juga dengan senang hati kembali menyambut Alexis Sanchez (Arsenal, 11.5). Pemain yang masih kokoh bertengger di puncak pendulang poin FPL terbanyak ini bisa memanfaatkan kondisi West Brom yang sedang mengalami penurunan penampilan.

Pada pekan seperti inilah kami justru merasa yakin untuk memasang Sadio Mane (Liverpool, 9.7). Di saat para manajer menjualnya, kami menilai pertandingan melawan Man City yang biasanya akan bermain dengan pertahanan tinggi (dan terbuka) bisa ditembus oleh Mane, seperti yang sudah dilakukan Kylian Mbappe dan Monaco pada pertandingan Liga Champions tengah pekan ini. Tak lupa Man City kekurangan waktu istirahat karena padatnya jadwal. Faktor terakhir adalah permainan Liverpool yang perkasa menghadapi kesebelasan besar lain (belum terkalahkan pada musim ini).

Kini menyeruak sebagai pemuncak asis di Liga Inggris, Gylfi Sigurdsson (Swansea, 7.7) berpeluang untuk kembali menambah kontribusi gol/asisnya saat menghadapi Bournemouth pada akhir pekan ini. Visi bermain dan statusnya sebagai penendang bola-bola mati saat membantu untuk mewujudkannya. Sementara itu, Bournemouth kini menjadi kesebelasan yang paling banyak menerima peluang di kotak penalti dalam empat pertandingan terakhir dan selalu kebobolan 2 gol atau lebih sejak GW20, kecuali saat GW27.

Hal lain yang sering membuat kami bingung saat membaca media sosial PanditFootball adalah banyak yang memanggil kami dengan sebutan “Min, min”, padahal kami bukan Son Heung-Min (Tottenham, 6.8). Terlepas dari bagaimana kami dipanggil, kami melihat Son akan menjadi pemain yang krusial selama Harry Kane harus menepi karena cedera. Son diproyeksi akan lebih dipercaya mengisi posisi penyerang ketimbang Vincent Janssen. Hal ini sudah beberapa kali diterapkan oleh Mauricio Pochettino. Keterlibatan gol Son terhitung impresif saat Kane absen pada awal musim ini.

Komentar