Dalam memulai Fantasy Premier League (FPL), pemilihan pemain belakang juga penting layaknya memilih pemain tengah ataupun penyerang. Nirbobol (clean sheet) tetap menjadi sumbangan poin utama para pemain belakang, termasuk penjaga gawang. Akan tetapi ada faktor lain yang membuat bek bisa menyumbang poin tambahan pada saat bermain. Selain gol dan asis, ini akan menguntungkan apabila pemain yang kita pilih banyak melakukan umpan, sapuan, blok, intersepsi, dan memenangi tekel.
Selain itu, melakukan rotasi juga penting setiap pekannya, tergantung kesebelasan yang menjadi tuan rumah. Dengan mengganti dua atau tiga bek sesuai dengan pertandingan yang akan dijalani, kita akan dapat memaksimalkan potensi poin dari lini belakang.
Tips umum untuk memilih bek tidak selalu harus nirbobol, tapi justru dari potensi menyerang mereka melalui gol atau asis. Untuk itu, jangan terlalu terpaku dalam memilih bek. Jangan segan juga, misalnya, jika kita memilih jajaran bek yang seluruhnya adalah bek sayap karena posisi bek sayap (baik full-back atau wing-back) lebih menyerang dan berpotensi mendulang poin.
Dari daftar 10 bek dengan poin FPL terbanyak musim 2018/19, bek sayap sedikit mendominasi dengan enam pemain. Jumlah tersebut lebih sedikit dari 2017/18 yang mana delapan bek sayap menyumbang poin FPL terbanyak. Salah satu sorotan dalam pemilihan bek sayap juga karena mereka biasanya sering naik membantu menyerang dan out of position (biasanya dalam formasi tiga bek, wing-back ada di sayap di lini tengah). Satu bek yang mencatatkan asis atau gol poinnya akan lebih tinggi daripada gelandang atau penyerang yang mencatatkan asis atau gol.
Kemudian khusus untuk bek tengah, sebaiknya kita memilih mereka yang gemar naik dan menjadi ancaman duel udara, terutama saat situasi bola mati. Virgil van Dijk adalah bukti nyata dari contoh bek yang bisa mendulang poin dari situasi tersebut pada 2018/19. Pemain Liverpool ini berhasil mengemas empat gol dan empat asis dari situasi bola mati. Selain itu, dari total 208 poin yang ditorehkan VVD, 20 kali torehan nirbobol juga cukup berpengaruh untuk menempatkan Van Dijk menjadi bek terbanyak kedua yang mengumpulkan poin FPL.
Jika kamu ragu memilih pemain bertahan, pilih saja pemain yang bermain di kesebelasan yang memainkan pertandingan kandang dengan harapan kemungkinan nirbobol yang lebih tinggi dibandingkan jika bermain tandang.
Kemudian satu strategi umum bisa kamu pakai juga pada 2019/20—jika kamu berani—adalah dengan menggunakan kombinasi dua bek Liverpool dan satu bek Manchester City sebagai bek utama sepanjang musim; atau sebaliknya, dua bek Man City dan satu bek Liverpool. Hal ini dikarenakan Liverpool (21 nirbobol) dan Man City (20) jarang sekali kebobolan musim lalu.
Bek harga ekonomis (£4.0 sampai £4.5)
Barisan lini belakang dengan bujetl £4.0 sebagian hanya diisi oleh para pemain pelapis. Hal ini juga berlaku di dalam skuat FPL yang kalian miliki nantinya karena bek dengan harga £4.0 biasanya akan menjadi bek pilihan kelima (sebagai "cadangan mati" atau cadangan yang bisa diandalkan ketika saat krisis misalnya bek utama kita menderita cedera atau akumulasi kartu).
Bagaimanapun juga, memanfaatkan bek dengan bujet £4.0 adalah sebuah cara untuk memanfaatkan £100 dengan baik untuk dibelanjakan pada pilihan pemain premium lainnya.
Dari jajaran bek dengan harga £4.0, hanya ada tiga nama yang di musim 2018/19 mendapat menit bermain yang cukup banyak. Tiga nama tersebut adalah Martin Kelly (Crystal Palace, £4.0) dengan raihan 1110 menit bermain, kemudian ada duet bek pelapis Bournemouth, Diego Rico dan Jack Simpson (Bournemouth, £4.0), yang jika ditotal keduanya hanya mendapat 1007 menit bermain.
Berdasarkan perolehan poin yang diraih oleh ketiga pemain tersebut, masing-masing hanya berkontribusi memberi poin dari raihan nirbobol. Tak ada raihan gol maupun asis yang diciptakan, mungkin ketiga pemain ini cocok dijadikan sebagai cadangan mati di skuat FPL kalian di musim 2019/20 ini.
Ada satu nama pemain dari kesebelasan promosi yang harus dipertimbangkan untuk menjadi pilihan di skuat kalian. John Lundstram (Sheffield United, £4.0) memiliiki aspek-aspek pendukung yang ditawarkan untuk meraup poin. Bek berusia 25 tahun ini telah menjadi starter setidaknya di empat dari lima pertandingan pra-musim terakhirnya, yang lebih menarik Lundstram ditempatkan sebagai gelandang tengah bagi The Blades. Berkat peran tersebut, dia tampil mengesankan dengan mencatat tiga asis dan dua di antaranya dicetak saat Sheffield United mengalahkan Barnsley dengan skor 4-1.
Opsi harga yang ditawarkan Lundstram akan memudahkan para manajer FPL untuk mencari "The Next Aaron Wan-Bissaka" yang kini dibanderol oleh FPL dengan harga £5.5. Bek baru Manchester United ini musim lalu digemari oleh para manajer FPL karena dengan harga £4.0, dia selalu menjadi pilihan utama lini belakang Palace dan dia menyumbang total 120 poin. Sekadar memberi tahu, kepemilikan John Lundstram sudah berada di angka 4.7%
Dengan menambah bujet £0.5 dalam posisi bek, bisa dipastikan akan mendapat jaminan poin dari beberapa nama bek yang mendapat menit bermain secara reguler. Lini pertahanan Brighton Hove & Albion bisa dijadikan pilihan dalam opsi harga £4.5. Memiliki harga awal yang sama dengan musim 2018/19, Lewis Dunk (Brighton, £4.5) bisa dijadikan opsi melihat jadwal Brighton yang bisa dikatakan relatif ringan setidaknya di tiga pekan pertama (dua laga kandang, satu laga tandang).
Selain peluang meraih poin nirbobol sangat diharapkan, Dunk juga bisa saja menyumbang poin dari usaha menyerangnya mengingat ia menjadi bek kedua Brighton yang sering melepaskan percobaan tembakan dengan catatan 20 percobaan dan menghasilkan dua gol.
Adam Smith (Bournemouth, £4.5) juga patut dilirik jika pertimbangannya adalah jadwal setidaknya dalam 10 pekan pertama Liga Primer Inggris 2019/20. Anak asuh Eddie Howe hanya akan menghadapi dua kesebelasan enam besar dalam 10 gameweek awal, yaitu Man City di pekan ketiga kemudian Arsenal di pekan kedelapan. Pada musim lalu, Smith hanya tampil sebanyak 25 laga akibat cedera dan hanya mencetak satu gol dan satu asis. Mungkin sebagai manajer FPL jangan terlalu berekspektasi meraih poin dalam hal menyerang, prospek meraih poin dari nirbobol di pekan-pekan awal bisa saja diandalkan.
West Ham United juga memiliki jadwal yang menarik di 10-11 pekan pertama di musim 2019/20, dan nama yang tersedia di harga £4.5 adalah Fabian Balbuena (West Ham, £4.5). Meski di laga pertama harus langsung menghadapi juara bertahan Man City, setelah itu anak asuh Manuel Pellegrini hanya akan menghadapi dua kesebelasan 10 besar di musim lalu sampai pekan ke-11. Ancaman serangan dari situasi bola mati yang dimiliki pemain asal Paraguay ini perlu disoroti meski hanya tampil 23 laga di musim 2018/19.
Meski tidak tampil penuh selama semusim, Balbuena berhasil melakukan 19 tembakan dan 15 di antaranya melalui sundulan kepalanya. Catatan ini melebihi dari catatan yang dimiliki oleh rekan setimnya. Hal ini menunjukkan jika Balbuena tidak terganggu cedera di 11 pekan pertama, dia berpotensi menjadi pemain yang mempunyai aset menghasilkan poin baik dari raihan nirbobol atau pun poin menyerang.
Pasca Natal tahun lalu, Burnley menunjukkan performa meningkat dengan Charlie Taylor (Burnley, £4.5) kerap kali membantu penyerangan di area berbahaya. Taylor bisa saja menjadi prospek pemain muda yang memiliki prospek di musim 2019/20 ini. Mantan pemain Leeds United ini menjadi bek Burnley yang paling sering melepaskan umpan silang di musim lalu dengan total 119 usaha umpan. Namun sayangnya, empat pekan pertama anak asuh Sean Dyche bisa dikatakan cukup berat, Taylor bisa dioptimalkan kiranya dari GW5 sampai GW10.
Beralih ke kesebelasan promosi, ada dua nama bek yang patut dipantau kiprahnya di musim 2019/20. Bek tengah adalah salah satu senjata Sheffield United untuk menyerang di musim 2018/19. Tercatat, Enda Stevens (£5.0), Jack O`Connell (£4.5), dan Chris Basham (£4.5) setidaknya masing-masing mencetak tiga gol di musim lalu. Namun yang lebih kami soroti adalah John Egan (Sheffield United, £4.5) meski hanya berhasil mencetak satu gol dan satu asis di 2018/19.
Catatan statistik Egan lah yang sebenarnya membuat dia tak kalah mentereng dengan rekan-rekan lainnya. Egan melakukan 27 tembakan tepat sasaran musim lalu dan catatan ini hanya kalah dari Michael Keane (Everton, £5.5) yang melakukan 28 tembakan. Selain itu, kemampuan bertahan pemain asal Republik Irlandia ini bisa membantu mendapat poin tambahan dari bonus point system.
Pada 2018/19 dia melakukan 346 sapuan, blok, dan intersepsi (CBI) lebih banyak dari rekan setimnya. Hal ini menunjukkan bahwa jika Sheffield berhasil meraih nirbobol, pemain berusia 26 tahun ini bisa mendapat kentungan dari poin bonus tambahan. Jadwal The Blades di lima pekan awal juga bisa menjadi prospek karena Sheffield akan tiga kali bermain di kandang dengan menghadapi Crystal Palace, Leicester City, dan Southampton.
Aston Villa juga memiliki jadwal menarik di pembukaan Liga Primer. Selama sembilan pekan pertama pemenang play-off Championship ini hanya akan menghadapi dua dari tujuh kesebelasan teratas musim lalu. Satu nama yang bisa dijadikan pilihan di harga £4.5 adalah James Chester (Aston Villa, £4.5). Potensi menyerang pemain berusia 30 tahun ini cukup berbahaya mengingat pasukan Dean Smith menjadi ancaman besar jika berada di situasi bola mati layaknya musim lalu.
Villa berhasil mencetak 25 gol dari tendangan bebas dan sepak pojok. Itu adalah yang teratas di Championship maupun kesebelasan Liga Primer. Chester adalah pencetak gol terbanyak Villa dengan total lima gol sudah bersarang di jaring lawan lewat situasi bola mati. Hanya Shane Duffy (Brighton, £5.0) dan Callum Wilson (Bournemouth, £8.0) yang menyamai raihan Chester. Sekadar memberi tahu, tercatat hanya 0.4% manajer yang membeli Chester sejak FPL musim ini diluncurkan.
Selain Chester, seluruh bek Villa di FPL sejauh ini juga berharga £4.5. Dua nama lain yang menarik adalah Ahmed El Mohamady dan Matt Targett (Aston Villa, £4.5). Kedua bek sayap ini musim lalu cukup gemar melakukan umpan silang.
Halaman berikutnya: bek harga menengah.
Komentar