Pandit FPL : Gelandang Unggulan Gameweek 9

Fantasy Premier League

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pandit FPL : Gelandang Unggulan Gameweek 9

Mengingat hasil analisis jadwal pekan ini akan banyak poin yang hadir dari aksi menyerang (gol dan asis). Maka, kami merekomendasikan 4 gelandang yang berpotensi menyumbang banyak poin.

Sebelum kami merekomendasikan para gelandang unggulan, kami ingatkan terlebih dahulu tenggat waktu pemilihan pemain untuk gameweek ketujuh akan ditutup pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 pukul 17.00 WIB.

Kevin De Bruyne (MCI)

Kami beberapa kali memilih Kevin De Bruyne sebagai gelandang unggulan. Pekan lalu, kami lebih cenderung memilih Son Heung-min karena catatan historisnya. Pekan ini, kami kembali memilih De Bruyne karena peran sang pemain di Manchester City sangat vital. Sehingga kemungkinan ia menjadi “korban” Pep Roulette cukup rendah.

Hingga gameweek kedelapan, Kevin De Bruyne merupakan gelandang dengan poin tertinggi (45 poin) dengan 3 kali mendapatkan bonus poin. Tidak hanya itu, ia merupakan gelandang yang paling sering menciptakan peluang (24 chances created) dan gelandang yang paling rajin melepaskan umpan silang (52 umpan). Selain itu, KDB tergolong sebagai salah satu gelandang paling berbahaya dengan catatan 19 tembakan.

Jika melihat catatan historis, pertemuan terakhir dengan Manchester United di Etihad Stadium cukup manis bagi sang tuan rumah. Kevin De Bruyne mencetak 2 gol dan 1 asis pada laga tersebut.

James Maddison (LEI)

Saat ini Leicester City mendekam di dasar klasemen. Skuad asuhan Brendan Rodgers ini belum pernah merasakan manisnya kemenangan dan telah mengecap pahitnya kekalahan sebanyak 6 kali. Permasalahanya ada di pertahanan sehingga tidak heran jika mereka menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak (22 gol).

Walaupun demikian, lini serang Leicester City cukup berbahaya berkat kehadiran James Maddison. Pekan lalu, Leicester menderita 6 gol dari Tottenham Hotspurs tapi Maddison tetap berkontribusi dengan sumbangan 1 gol. Maka dari itu tidak heran jika Maddison merupakan pemain Leicester CIty dengan raihan poin tertinggi (29 poin). Selain itu, ia juga menjelma menjadi gelandang yang paling sering melepaskan tembakan (20 percobaan) hanya kalah dari Gabriel Martinelli dan Son Heung-min. Oleh karena itu, kami tidak ragu memilih James Maddison sebagai salah satu gelandang unggulan.

Leicester City dan Maddison akan menghadapi Nottingham Forest di kandang. Ini bisa menjadi momentum bagi The Foxes untuk memperbaiki performa dan mendapatkan kepercayaan diri kembali. Pasalnya The Forest juga berada di zona degradasi dan selalu kalah dalam 4 pertandingan terakhir.

Wilfried Zaha (CRY)

Crytal Palace di bawah tangan Patrick Vieira sangat mengandalkan keunggulan fisik di semua lini. Mereka sangat berani menciptakan duel-duel untuk merebut bola dan mengejutkan lini pertahanan lawan. Walaupun demikian, Palace masih duduk di peringkat ke-16 dengan 1 kemenangan saja.

Senjata utama Patrick Vieira adalah Wilfried Zaha yang telah mencetak 4 gol dari total 7 gol yang dicetal oleh timnya. Artinya, Zaha berkontribusi lebih dari 50% terhadap raihan gol The Eagles. Ia juga merupakan gelandang yang paling sering menciptakan peluang besar (5 big chances dari 6 pertandingan). Walaupun demikian, pemilihan Zaha cukup berisiko karena secara historis, Crystal Palace tidak pernah menang dalam 4 pertemuan terakhir dengan Chelsea.

Marcus Rashford (MUN)

Manchester United mulai menemukan skema dan sentuhanya di bawah asuhan Erik ten Hag. Terbukti dalam 4 pertandingan terakhir mereka tidak pernah kalah. The Red Devils bahkan berhasil menaklukan Liverpool dan sang pemuncak klasemen sementara, Arsenal. Pekan ini, Manchester United akan bertemu Manchester City dalam laga bertajuk Derbi Manchester.

Peluang anak asuh Erik ten Hag untuk menekuk skuad Pep Guardiola cukup terbuka. Mereka memiliki modal yang cukup untuk mengejutkan publik Etihad dengan skema serangan balik cepat yang ia terapkan kalah menjamu Arsenal di Old Trafford.

Salah satu pemain andalannya adalah Marcus Rashford. Pemain asal Inggris ini diplot sebagai penyerang dan menjadi target serangan balik Manchester United. Metode ini berhasil karena Erik ten Hag memiliki Christian Eriksen dan Bruno Fernandes yang memiliki visi dan akurasi umpan tinggi. Kapabilitas ini cocok dengan keunggulan Rashford yang mengandalkan kecepatan dan insting mencetak gol. Tidak heran jika dalam 4 pertandingan terakhir, Rashford mencetak 3 gol.

Komentar