Pada tahun 1998 The Times menerbitkan sebuah artikel dengan judul "50 penggemar sepak bola Paling Jahat di Dunia" dalam artikel tersebut menuliskan bahwa Adolf Hitler adalah penggemar Schalke.
Apa yang dipaparkan The Times tak lain berdasarkan data yang didapat bahwa pada masa itu Schalke memang menjadi penguasa Jerman. Tercatat selama Hitler berkuasa Schalke meraih 22 piala dan 8 runner-up dari berbagai macam kompetisi. Angka itu adalah hal yang wah, mengingat Hitler hanya menguasai Jerman tak lebih dari 11 tahun.
Hanya enam bulan setelah Hitler diangkat Kanselir Jerman, tahun 1934 Schalke menjuarai kejuaraan nasional untuk pertama kalinya lewat Fritz Szepan, Ernst Kuzorra, Hans Bornemann, Rudi Gellesch, Adolf Citi dll. Di masa itu Schalke memiliki skuad terbaik di seluruh Jerman, banyak di antara mereka mewakili Jerman pada turnamen-turnamen besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia.
Pada saat Perang Dunia II, Schalke mendapatkan perlakukan khusus dari Hitler. Di saat kebanyakan pesepakbola diberi tugas wajib untuk maju ke medan perang, para pemain Schalke tidak demikian. Banyak diantaranya yang hanya dipekerjakan dibelakang garis medan peperangan. Kebanyakan dari mereka bekerja pada sebuah pangkalan udara dekat Gelsenkirchen.
Apa yang dipaparkan the Times ini ternyata ditentang keras oleh pihak klub. Schalke mengirim surat protes kepada The Times dan membantah bahwa Schalke adalah klub idola dari Hitler.
Banyak bukti otentik baik itu foto ataupun data yang membuktikan bahwa Hitler memang mendukung Schalke. Apa yang didapat Schalke pun tak lepas dari bantuan Hitler yang memang ingin menghambat prestasi Bayern Munich yang kala itu selalu identik sebagai klub Yahudi. Schalke adalah alat bagi Hitler. Dan sebagai alat, Schalke mendapatkan banyak prestasi dan keuntungan yang tak bisa diulang di zaman ini. Sayangnya setelah Hitler mati, sang alat teryata tak sudi bahwa mereka telah diperalat.
(wam)
Komentar