Legenda Seorang Suporter yang Sangat Cerewet

Klasik

by Ammar Mildandaru Pratama 81723 Pilihan

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Legenda Seorang Suporter yang Sangat Cerewet



Halaman sebelumnya: Latar belakang Steve Davies

Berdiri di pinggir lapangan, Steve Davies tak henti berteriak ke arah lapangan. West Ham yang diperkuat Lee Chapman bermain tak seperti yang ia dambakan. Padahal lawannya saat itu hanyalah tim sekelas Oxford United, penghuni divisi ketiga Liga Inggris.

Meski berbadan tinggi menjulang dibanding lawannya, Chapman justru sering terjatuh di dekat kotak penalti.

"Ayo, Anda keledai, Chapman, Anda tidak berguna!" ia berteriak pada sang striker. "Bangun!"

Harry Redknapp yang berdiri di samping lapangan juga tampak pusing ketika mengamati pertandingan. Kepalanya semakin tambah berat ketika ia sadar menjelang turun minum, sudah lima pergantian pemain dilakukan. Hanya ada 11 pemain tersisa dan salah satu diantaranya mengalami cedera.

Manajer yang saat ini menangani QPR tersebut kemudian bertanya pada Steve Davies di pinggir lapangan. "Oi, apakah kamu bisa bermain sebaik perkataanmu?". Redknapp sendiri masih ingat dengan baik Steve Davies meski hampir 20 tahun kejadiannya. Pada sebuah wawancara TV 2012, ia menggambarkan sosok Davies sebagai penggemar bertato West Ham di lengan dan anting di telinganya yang terus berteriak sepanjang pertandingan.

Steve Davies jelas tak percaya jika dia diberi kesempatan bermain. Beberapa saat kemudian ia sudah bersama pemain West Ham lainnya. "Lee kamu keluar, Steve kamu masuk" kata Redknapp di ruang ganti. Ya, pemain yang ia gantikan adalah Lee Chapman yang sedari tadi terus ia caci maki.

Babak kedua kemudian dilanjutkan, West Ham punya amunisi baru. Tetapi meski hanya berlabel uji coba pra-musim atmosfer pertandingan jelas berbeda dengan Sunday League tempat Steve biasa bermain. Ia tak banyak mendapat bola karena tentu saja lawan yang dihadapinya jauh lebih tangguh dari biasanya. Selain itu ia mengaku kakinya gemetar pada lima menit pertama karena ia hanya berpikir, Redknapp tadinya sedang bercanda.

Redknapp Davies3 Aksi Steve Davies berseragam West Ham. Sumber foto: Steve Bacon / TheGuardian


Steve tak terlalu ingat detilnya, saat tiba-tiba West Ham sedang melakukan serangan. Bola sedang berada di sayap ia berlari menembus dua bek Oxford, bola meluncur kepadanya. Ia kemudian menyontek pelan ke gawang, bola bergulir pelan melewati kiper dan masuk ke gawang.

Waktu serasa berhenti, tanpa pikir panjang Steve melakukan perayaan dengan membentangkan tangan. Ia sempat menoleh ke arah Redknapp yang seketika berbalik badan sembari mengadah langit, mungkin saja sang bos sedang tak percaya.

"Setelah itu, aku kelelahan. Aku menghisap 30 batang rokok hari itu," Steve mengakui, "Aku menghabiskan beberapa rokok dan gelas bir di babak pertama, bukan?"

Laga berakhir, West Ham berhasil memenangi laga dengan skor 4-0 dan semua pemain bersuka cita tak terkecuali Steve. Selepas pertandingan Steve kembali menjalani hidupnya secara normal, tapi ia tak kecewa meski gagal menjadi pemain reguler West Ham. Bahkan untuk sekadar membawa pulang seragam yang dipakainya tadi pun tak diperbolehkan. Baginya membela tim kesayangannya meski hanya satu babak adalah kebanggaan yang tak terkira.

Seminggu setelah kejadian tadi Harry Redknapp secara resmi menduduki kursi manajer utama West Ham. Ia berhasil membawa The Hammers menjalani salah satu periode tersukses mereka. Lain Harry lain pula Steve, namanya hilang bak ditelan bumi. Tidak ada video yang mendokumentasikan momen bersejarah tersebut. Bahkan foto-foto yang ada sekarang baru bisa ditemukan di arsip-arsip dengan susah payah.

Tetapi cerita tentang Steve Davies sudah menyebar di berbagai kalangan, menjadi salah satu dongeng menarik tentang suporter. Bahwa pernah ada seorang suporter yang karena cerewet disuruh turun ke lapangan untuk main dan akhirnya mencetak gol.

Tetapi pada akhir wawancara Steve membuat sebuah pengakuan mengejutkan, yang tidak banyak diketahui orang selama ini. Dengan berbisik dan malu-malu ia berucap: "Gol saya sebenarnya dianulir". "Saya offside dua meter. Saya berlari ke wasit dan mengatakan kepadanya, `Kamu bajingan, kamu merusak mimpi saya!"

Ya, memang semua seharusnya punya tugas masing-masing. Jadi jangan sekali-kali menyuruh suporter yang cerewet turun ke lapangan dan ikut bermain. Suporter tinggal teriak dan menjadi tugas kesebelasan untuk memenangkan pertandingan.






Cerita menarik lainnya tentang suporter dapat anda baca di sini



Dipublikasikan The Guardian dengan naskah asli dari Howlermagazine. Diolah kembali dengan tambahan berbagai sumber.

Komentar