Kartel Narkoba dan Masa Lalu Sepakbola Kolombia

Klasik

by redaksi

Kartel Narkoba dan Masa Lalu Sepakbola Kolombia

Hampir 20 tahun berlalu sejak persitiwa di Medellin, peristiwa di mana Andres Escobar tertembak mati. Kejadian pada bulan Juli 1994 ini kemudian memberikan lembaran baru bagi bangsa Kolombia. Kejadian itu sebagai episode terakhir dari kucing-kucingan antara pemerintah Kolombia dan Escobar bersaudara. Setahun sebelumnya, Pablo Escobar lebih dulu tewas di tangan pemerintah.

Escobar bersaudara dalam sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Zimbalist bersaudara ini digambarkan sebagai orang yang sangat berpengaruh besar terhadap keterlibatan ekstasi dan sepakbola Kolombia, hal yang membuat sepakbola Kolombia sempat terpuruk.

Penulis Hollywood tak bisa menulis skrip yang menceritakan kisah Pablo Escobar lebih detil. Mereka lebih melihat Pablo Escobar sebagai pembunuh, orang yang kebal hukum sehingga menjadi manusia yang ditakuti oleh orang-orang planet ini.

Pada kenyataannya, banyak warga yang membenci penilaian itu, khususnya bagi warga Barrio Pablo Escobar. Di Medellin, kota terbesar kedua di Kolombia, Escobar membangun perumahan gratis bagi warga yang kurang mampu. Selain itu, Escobar bersaudara pun membangun rumah sakit dan lapangan sepakbola bagi mereka rakyat miskin di kota ini.

Inilah yang membuat banyak masyarakat Kolombia yang menghormatinya; walaupun beberapa orang berpendapat bahwa narkotika di mana merupakan sumber kekakayaan Escobar menanamkan ketakutan besar pada mereka dan khususnya pemerintah.

Sepakbola Kolombia saat itu memiliki koneksi buruk dengan obat-obatan dan kartel narkoba selama beberapa dekade. Pablo El Patrona Escobar dan Gonzalo Rodriguez El Mexicano Gacha adalah dua tokoh yang terkenal dengan industri obat-obatan terlarang ikut berkecimpung dalam dunia sepakbola. Dengan investasi mereka, liga domestik Kolombia bisa bersaing dengan dunia luar.

Pemerintah AS dan Kolombia pun percaya bahwa uang hasil bisnis obat-obatan ini dicuci melalui klub sepakbola sebagai pengalihan. Dengan mengalirkan uang haram tersebut ke klub, mereka bisa mengubahnya menjadi uang yang valid atau bersih. Uang yang diduga berpindah tangan melalui transfer dan upah para pemain tersebut membuat Kolombia semakin kesulitan mengusut tuntas kasus ini. Apalagi sepakbola Kolombia sudah cukup ditakuti di dunia internasional.

Atletico Nacional, tim yang dibintangi oleh Andres Escobar yang diduga didanai oleh Pablo Escobar, menjadi tim Kolombia pertama yang menjuarai Copa Libertadores pada 1989. Sementara itu, America de Cali yang diklaim berada di bawah kendali gembong narkoba bersaudara bernama Miguel dan Gilberto Rodriguez Orejuela, berkali-kali menjadi runner-up Liga Kolombia pada 80an.

Tim nasional Kolombia pun cukup berbuat banyak pada Piala Dunia 1994. Penampilan Andres Escobar bersama tim nasional Kolombia membuat klub raksasa Italia, AC Milan, tertarik untuk merekrutnya. Ia pun menyetujui kontrak bersama Milan dan akan bergabung dengan tim ketika Piala Dunia 1994 berakhir.

Namun sebelum ia melanjutkan karirnya di Italia, Andres ditembak mati di sebuah klub malam kota Medellin. Sepakbola Kolombia mencapai titik nadir dalam emosi sepakbola setelah peristiwa kematian Andres Escobar. Sampai hari ini, awan misteri masih menaungi kasus ini, apakah penembakan ini terjadi karena masalah persaingan di dunia kriminal atau ada pihak lain yang ingin menegakkan kebenaran.

Kematian Pablo Escobar setahun sebelumnya pun kembali menguap di seluruh negari. Mereka menduga bintang tim nasionalnya, Andres Escobar, pun bernasib sama, dihukum pemerintah karena dinilai sebagai seorang kriminal yang terlalu dibebaskan hidup di Kolombia.

Di saat bersamaan, uang haram Escobar pun lenyap bersamaan raga Andres yang telah berubah menjadi abu. Rodriguez Orejuela bersaudara diekstradisi ke Amerika untuk menjalani hukuman penjara yang cukup lama. Beberapa klub yang memiliki keterikatan bersama tokoh kartel narkoba ini pun dibubarkan. Itu artinya, sepakbola Kolombia telah memulai era baru dengan sepakbola yang bersih dari kegiatan narkoba.

foto: dailymail.co.uk



[ar]

Komentar