Jalannya pertandingan sepak bola di event apa pun tidak mulus-mulus amat. Tidak jarang pula terjadi insiden. Sejarah hari ini, tepatnya tanggal 4 Juni 1961, pertandingan PSM Makassar versus Persib Bandung dalam rangkaian Kejurnas PSSI 1961 diwarnai sebuah insiden yang dikenal sebagai Insiden Mattoangin. Ada juga yang menyebutnya sebagai Tragedi Kuntadi karena Wasit Kuntadi sendiri bisa dikatakan "wasit juga manusia".
Ya, dalam pertandingan ini, wasit yang memimpin pertandingan adalah Kuntadi, seorang wasit yang dianggap tegas dan jujur pada masa itu. Kedua kapten kesebelasan yang berada di tengah lapangan adalah Rukma (Persib) dan Ramang (PSM).
Seperti telah menjadi kebiasaan para pemain Persib yang pada menit-menit awal selalu bisa membuat lawannya kurang konsentrasi oleh gerakan-gerakan cepat diselingi kombinasi permainan-permainan panjang dan tekanan-tekanan pada garis pertahanan lawannya.
Sebaliknya, PSM dapat dikatakan sebagai tim yang para pemainnya matang dan berpengalaman. Apalagi kepercayaan diri mereka masih melekat mengingat mental juara mereka sebagai juara pada dua kompetisi sebelumnya (1957 dan 1959). Dengan kata lain, satu atau dua gol ketinggalan, bukanlah persoalan bagi PSM.
Dengan adanya dua gaya permainan tersebut, Persib yang mendominasi permainan pada menit-menit awal berhasil menciptakan gol lebih dahulu melalui Omo Suratmo memanfaatkan umpan Suhendar. Tertinggal satu gol, PSM semakin meningkatkan dominasinya. Bahkan dapat dikatakan, Persib banyak mendapatkan tekanan dari PSM. Namun demikian, Persib masih dapat menggunakan kesempatannya melalui serangan balik. PSM akhirnya berhasil menciptakan gol balasan pada menit 38.
Karena permainan didominasi PSM, dalam serangan balik yang jarang terjadi itu, sampailah pada peristiwa yang dikenal dengan Insiden Mattoangin. Sebuah clearence dari daerah Persib pada menit ke-85 melambung ke daerah penalti PSM dan kedua pemain yang saling berlawanan meloncat untuk menyundul bola. Pada saat itu wasit Kuntadi meniup peluit. Penalti untuk Persib. Kontan PSM protes dan pertandingan terhenti. Skor pun masih 1-1 dan menyisakan penalti untuk Persib.
Kelak, pada 24 Juni 1961 muncul Keputusan Kogor Pusat bahwa pertandingan akan dilanjutkan selama lima menit di Semarang seandainya hasil pertandingan itu akan mempengaruhi klasemen akhir. Namun karena lawan-lawannya tersendat dan PSM sendiri "kalah" 3-3 dengan Persebaya, peringkat Persib pun tidak tergoyahkan hingga akhirnya merebut juara Kejurnas PSSI 1961.
(NMR)
Komentar