Pada tanggal 4 Agustus 1999, tuan rumah Meksiko mengalahkan Brasil 4-3 di final Piala Konfederasi di hadapan 110.000 pasang mata yag memadati stadion Estadio Azteca, Mexico City. Kemenangan tersebut mengantarkan Meksiko untuk meraih gelar Piala Konfederasi pertamanya.
Ada yang berbeda pada penyelanggaraan Piala Konfederasi ini. Biasanya, turnamen pra-Piala Dunia diikuti oleh pemenang konfederasi FIFA (CAF, CONMEBOL, UEFA, AFC, OFC, dan CONCACAF) serta juara bertahan Piala Dunia dan negara tuan rumah Piala Dunia. Untuk turnamen 1999, Juara bertahan Piala Dunia, Prancis, menolak untuk berpartisipasi, sehingga Brasil yang dikalahkan Prancis pada laga final ditunjuk sebagai penggantinya.
Sebenarnya Brasil saat itu merupakan juara CONMEBOL. Namun karena Brasil berstatus sebagai pengganti juara bertahan, maka runner-up CONMEBOL, Bolivia, mendapatkan satu tempat di Piala Konfederasi 1999.
Demikian pula dengan juara Piala CONCACAF, Meksiko, yang saat itu berstatus tuan rumah. Sebagai gantinya, Amerika Serikat yang merupakan peringkat dua zona CONCACAF dipilih sebagai perwakilan CONCACAF.
Sedangkan tim lain yang juga turut ambil bagian pada turnamen ini adalah Mesir (juara CAF), Jerman (juara UEFA), Selandia Baru (juara OFC), dan Arab Saudi (juara AFC).
Laga final menyajikan duel seru antara dua pemain tengah terbaik dari para finalis. Kubu tuan rumah mengandalkan sihir Cuauhtemoc Blanco yang sempat mencetak 4 gol pada pertandingan pertama melawan Arab Saudi dan juga menjadi pencetak gol kemenangan melawan Amerika Serikat pada babak semi final. Sedangkan lawannya, Brasil, bertumpu pada sosok Ronaldinho yang selalu mencetak gol pada babak grup yang juga mencetak hattrick pada babak semi-final melawan Arab Saudi.
Di Final, Meksiko memimpin 2-0 di babak pertama lewat gol yang diciptakan pemain tengah, Miguel Zepeda (13') dan striker, José Manuel Abundis (28'). Brasil membalas satu gol sebelum turun minum ketika pemain sayap kiri Serginho sukses mengonversi tendangan penalti pada menit ke-43.
Penyerang Brasil Ronielton dos Santos atu yang akrab disapa Roni, menyamakan kedudukan di menit ke-47. Tapi skor imbang tak bertahan lama karena Zepeda berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-51.
Meksiko kemudian kembali memimpin setelah Blanco mencetak gol keenamnya sepanjang turnamen pada menit ke-62. Pertandingan semakin seru karena semenit kemudian Ze Roberto berhasil membuat skor menjadi 4-3. Walau pada akhirnya skor tersebut bertahan hingga wasit Anders Frisk dari Swedia meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Satu gol yang diciptakan Blanco pada laga final itu membuat torehan golnya menyamai gol yang diciptakan Ronaldinho dan Al-Otaibi Marzouq (Arab Saudi). Sehingga ketiga pemain tersebut dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 6 gol.
Namun sepertinya Ronaldinho lebih menonjol dari Blanco dan Al-Otaibi pada turnamen ini. Bukan karena bagian tubuhnya, tapi karena performanya yang konsisten sepanjang turnamen sehingga ia pun ditasbihkan sebagai pemain terbaik Piala Konfederasi 1999.
[youtube]
[/youtube]
foto:Â sin.stb.s-msn.net
[ar]
Komentar