Tekel dianggap hal yang wajar sebagai sebuah upaya untuk mengadang lawan. Lantas, bagaimana dengan sikutan? Mungkin sejenak Anda akan teringat kepada Marouane Fellaini yang begitu identik dengan sikutan pada musim lalu. Tapi, ternyata ada yang lebih parah dalam hal sikut-menyikut. Siapa dia?
Untuk mengetahuinya, mari sejenak kembali ke 23 Agustus 2006. Ketika itu, sedang diadakan pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester City melawan Portsmouth di City of Manchester Stadium. Saat itu, seorang pemain bernama Ben Thatcher, yang juga merupakan bek dari Manchester City, menyikut pemain tengah Portsmouth, Pedro Mendes. Lebih sadisnya lagi, Pedro yang terkena sikut Thatcher sampai pingsan tak sadarkan diri.
Pertandingan itu sendiri adalah pertandingan pekan kedua Liga Primer Inggris musim 2006/2007, dan Manchester City baru saja menerima kekalahan dari sang juara bertahan, Chelsea, pada pertandingan pekan pertama. Thatcher, yang didatangkan oleh The Citizens dari Leicester City pada 2004, sudah menarik perhatian publik akibat sikut yang ia lancarkan dalam pertandingan pramusim di Tiongkok.
Di Tiongkok, ia menyikut pemain Shanghai Shenhua, Yang Chungang, sampai paru-paru sang pemain harus diobati akibat kolaps. Itu baru sikutannya yang pertama, dan menghadapi Portsmouth, sikutannya yang kedua kembali muncul, dan kali ini mendarat di wajah Pedro Mendes.
Sikutan tersebut merupakan upaya balas dendam Thatcher kepada Mendes. Soalnya, Thatcher kalah dalam perebutan bola dengan Mendes di lini tengah. Ketika Mendes akan mengambil loose ball hasil dari tendangan sudut pemain City yang terhalau pertahanan Portsmouth, Thatcher menghampiri Mendes dan memberikan sikutan tepat di wajahnya.
Usai menerima sikutan telak itu, Mendes pun tak sadarkan diri. Ia segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Thatcher sendiri hanya mendapatkan kartu kuning atas aksinya itu. Namun, setelah manajemen City, serta FA melakukan kajian lebih lanjut terhadap kejadian tersebut, hukuman terhadap Thatcher pun ditambah.
Manajemen City memberikan hukuman larangan bertanding bagi Thatcher selama enam pertandingan dan memberikan denda kepada Thatcher sebanyak enam minggu gajinya di City. Sementara itu FA memberikan hukuman larangan bertanding selama delapan pertandingan, bertambah menjadi 15 pertandingan dan berlangsung selama dua tahun.
Pemain yang terkena sikutan Thatcher, Mendes, sembuh dan keluar dari rumah sakit sehari setelah ia mendapatkan sikutan Thatcher. Ia juga menerima surat permohonan maaf dari Thatcher.
Jika melihat efek sikutan dari Ben Thatcher ini, apa mungkin ia adalah titisan dari si perempuan tangan besi Inggris, Margaret Thatcher? Ah, siapa yang tahu. Yang jelas, pada akhir musim 2006/2007, Portsmouth mengakhiri liga di posisi kesembilan, sementara Manchester City mengakhiri liga di posisi keempatbelas.
foto: dailyrecord.co.uk
Komentar