Pada 17 Oktober 2009, Liverpool mengalami sebuah kejadian yang cukup pahit. Menghadapi Sunderland dalam laga lanjutan Liga Primer di Stadium Of Light, The Reds menderita kekalahan 1-0 dari tuan rumah. Hanya kalah? Tentu tidak. Penyebab dari kekalahan itulah yang membuat hasil ini menjadi sebuah kejadian pahit.
Bermain di bawah 47.300 orang yang memadati Stadium Of Light, Liverpool sudah tertinggal sejak menit kelima lewat gol dari Darrent Bent. Gol ini menjadi gol tunggal dalam pertandingan tersebut yang mengantarkan Sunderland meraih kemenangan atas Liverpool. Gol ini tercipta karena Pepe Reina yang malah fokus kepada balon berlambangkan klub Liverpool dan melepaskan fokus kepada bola. Kenapa bisa?
Jadi, ketika Darrent Bent menendang bola, bola hasil tendangannya mengenai sebuah balon yang tiba-tiba terlempar ke lapangan. Balon yang memiliki logo Liverpool ini dilempar oleh salah satu pendukung Liverpool yang masih anak-anak. Hasilnya arah bola menjadi tidak tertebak dan Pepe Reina, kiper The Reds malah mengikuti balon yang mengarah ke kanan, sedangkan bola mengarah ke kiri.
Akibatnya, bola pun dengan mulus masuk ke dalam gawang. Meski Laws of The Game mengatur bahwa wasit yang memimpin ketika itu, Mike Jones, berhak untuk menganulir gol tersebut karena adanya benda asing di lapangan yang mengganggu arah bola, wasit tetap mengesahkan gol untuk Sunderland. Mungkin karena balon itu berasal dari pendukung Liverpool sendiri.
Sejak kebobolan tersebut, The Reds berusaha keras menyamakan kedudukan. Tapi absennya sang kapten, Steven Gerrard dan penyerang andalan mereka, Fernando Torres, dalam pertandingan tersebut membuat Liverpool begitu sulit mencetak gol. Belum lagi ancaman dari Sunderland lewat Bent yang kerap kali membuat para pendukung Liverpool tegang.
Kiper Sunderland, Craig Gordon pun patut dipuji atas penampilan menawannya dalam pertandingan ini. Ia sukses menahan peluang dari Dirk Kuyt dan David Ngog pada waktu loss time babak kedua. Liverpool pun harus menderita kekalahan dalam pertandingan ini.
Lebih sakit lagi, kekalahan ini diakibatkan oleh balon yang, mungkin saja, dilemparkan atau terlempar oleh pendukungnya sendiri ke tengah lapangan.
foto: National Football Museum
(sf)
Komentar