Halaman kedua..
"Seluruh hidup saya adalah tentang gol, dan di manapun saya bermain saya selalu mencetak gol. Jika kamu melihat catatan saya di timnas dan di semua klub saya, saya selalu mencetak banyak gol. Jadi semua orang harus bersabar. Saya rasa dua atau tiga bulan di susunan pemain utama untuk bisa membuktikan kualitas saya," tambah Kezman di awal-awal kepindahannya ke Chelsea.
Namun ternyata segalanya tak berjalan dengan mulus bagi Kezman. Di Chelsea, Kezman hanya bertahan satu musim sebelum akhirnya meminta dijual ke Atletico Madrid dengan harga yang sama ketika ia dibeli dari PSV (5,3 juta paun). Padahal Chelsea berhasil juara liga Inggris saat itu. Penyebab Kezman meminta dijual dikarenakan dalam satu musimnya di Inggris, dari total 41 penampilan, ia lebih sering turun dari bangku cadangan sehingga hanya mencetak tujuh gol.
Tapi setelah kegagalannya di Inggris, gol menjadi kurang bersahabat dengan Kezman. Di Atleti, ia hanya bertahan satu musim (10 gol dari 33 penampilan), dan pensiun dari timnas Serbia & Montenegro di usia 27 tahun, terakhir kali ia membela timnas mendapatkan kartu merah di Piala Dunia 2006. Ia kemudian berpetualang ke Fenerbahce, Paris Saint-Germain, Zenit St. Petersburg, BATE (Bulgaria) hingga South China (Hongkong). Berpindah-pindahnya Kezman dikarenakan ia bukan lagi mesin gol seperti kala ia membela PSV atau Partizan.
Nothing`s quite the same now
I just say your name now
Kezman memutuskan pensiun pada usia 32 tahun, usia yang sebenarnya belum terlalu uzur untuk pesepakbola. Keputusan tersebut diambil setelah ia gagal mengeksekusi penalti pada pertandingan South China menghadapi Guangzhou R&F di Liga Champions Asia. Ya, Kezman yang sempat digadang-gadang menjadi pemain besar, mengakhiri kariernya di kesebelasan Hongkong, jauh dari hingar-bingar sepakbola Eropa.
And it may take some time to
Patch me up inside
But I can`t take it so I
Run away and hide
And I may find in time that
You were always right
You`re always right
***
Banyak yang mengatakan terjun bebas karier Kezman adalah keputusannya yang terlalu dini meninggalkan Chelsea. Meski menjadi raja gol di Belanda, bermain di liga Inggris memang membutuhkan mentalitas yang kuat karena tekanan akan datang dari segala penjuru. Dan Kezman tak nyaman dengan bangku cadangan dan terbawa nafsunya sehingga memutuskan untuk pindah, padahal seperti yang kita tahu Chelsea kemudian menorehkan sejumlah trofi bersama Mourinho.
Meskipun begitu, Kezman justru mengatakan bahwa satu tahun bersama Chelsea adalah momen terbaik dalam kariernya di samping kejayaannya bersama PSV. Ia tak sedikit pun menyesali keputusannya bergabung dengan Chelsea yang justru menjadi awal dari tenggelamnya nama Kezman di sepakbola Eropa karena lebih banyak memainkannya sebagai pemain cadangan.
"Chelsea merupakan hal terbaik dalam karier saya. Itu merupakan klimaks dari karier saya. Tinggal dan bermain di London merupakan sesuatu yang tidak akan pernah bisa saya lupakan," beber Kezman seperti yang dikutip Skysports pada 2001.
"Saya tidak tahu jika saya membuat sebuah kesalahan karena saya pergi terlalu dini. Mungkin benar, tapi saya tidak menyesalinya. Kepindahan ke Chelsea membuat mimpi saya menjadi nyata. Itu adalah hal terbaik yang pernah saya alami. Mungkin saya seharusnya bisa meraih banyak kesuksesan di Stamford Bridge, tapi saya tidak akan menyesali apapun."
Dengan mengatakan bahwa momen bersama Chelsea adalah momen terbaik dalam kariernya, hal itu justru menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam. Meskipun begitu, Kezman merasa sudah cukup dengan kariernya yang sempat singgah ke London, sebelum akhirnya ia menjadi agen pemain dan menjadi direktur olahraga FK Vojvodina pada 2013 lalu.
But it`s not so bad
You`re only the best I ever had
You don`t want me back
You`re just the best I ever had
Komentar