Bekamenga, Penyakit Jantung, dan Kehidupan Barunya di Turki

Backpass

by Ardy Nurhadi Shufi 179801

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Bekamenga, Penyakit Jantung, dan Kehidupan Barunya di Turki

Sekitar 10 tahun lalu, sepakbola Indonesia pernah kedatangan salah satu penyerang asing potensial. Ia berasal dari Kamerun. Usianya saat itu masih 21 tahun. Sebelumnya ia bermain untuk kesebelasan asal Malaysia, Negeri Sembilan. Pada Liga Indonesia XIII, penyerang muda tersebut bergabung dengan kesebelasan asal Jawa Barat, Persib Bandung.

Namanya adalah Christian Bekamenga Bekamengo Aymard. Pemain kelahiran 9 Mei 1986 ini menorehkan kenangan manis sekaligus pahit untuk Bobotoh, pendukung Persib. Bahkan perjalanan Persib bersama Bekamenga pada musim 2007/2008 tersebut, menjadi salah satu musim yang tak terlupakan oleh Bobotoh.

Bekamenga datang dengan rekam jejak mentereng. Di Malaysia, ia mencetak 20 gol dari 34 penampilan. Di Indonesia, lawan-lawan pun ketar-ketir menghadapinya. Meski masih muda, ia memang punya kualitas di atas rata-rata untuk pemain asing di Indonesia. Tak heran sebenarnya, karena saat itu Bekamenga merupakan kapten timnas U-23 Kamerun.

Hampir setiap Bekamenga bermain, gol selalu bersarang darinya. Total 17 gol dalam 20 penampilan menjadi bukti sahih akan ketajaman Bekamenga. Apalagi saat itu Persib sempat menjadi juara paruh musim, yang memunculkan harapan untuk Bobotoh yang sudah haus akan gelar juara.

Namun karena kadung spesial, Persib pun harus sering merelakan Bekamenga dipanggil timnas Kamerun. Saat itu, skuat U23 Kamerun memang sedang berjuang untuk berlaga di Olimpiade 2008, dan Bekamenga adalah salah satu andalannya. Persib sendiri tak bisa melarang sang bintang karena bagaimana pun Bekamenga masih memiliki prospek cerah dalam kariernya.

Masalah muncul pada putaran kedua musim tersebut. Kehilangan Eka Ramdani yang dipanggil pemusatan pelatihan timnas jangka panjang membuat sang pelatih, Arcan Iurie, panik. Ia khawatir Persib akan kehilangan sosok pengatur serangan di lini tengah bersama Lorenzo Cabanas. Maka opsi yang dipilihnya saat itu adalah ia merekrut pemain yang dibuang PSM Makassar, Leo Chitescu, dan meminjamkan bek asing andalannya, Nyeck Nyobe, ke Persela Lamongan.

Ternyata keputusan tersebut membuat hubungan Bekamenga dan manajemen Persib tidak kondusif. Bekamenga kecewa Persib melepas rekan senegaranya tersebut. Karena kebintangan Bekamengan pun manajemen Persib tak bisa menghalangi saat sang pemain ingin pulang ke Kamerun, apapun alasannya.

Masalah tambah pelik bagi Persib ketika Chitescu yang diharapkan bisa menambal kehilangannya Eka Ramdani bermain tidak sesuai harapan. Ditambah Bekamenga yang bolak-balik pulang kampung, Persib pun kurang bertaji pada putaran kedua. Alhasil sang juara paruh musim tersebut harus puas menempati posisi lima di akhir musim.

Setelah musim tersebut berakhir, Bekamenga pun tanpa ragu meninggalkan Persib. Karena potensinya yang menjanjikan, tak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan klub baru. Bahkan klubnya setelah Persib itu merupakan kesebelasan yang berlaga di divisi teratas Liga Prancis, Nantes. Setelah itu, Bekamenga pun menjalani kehidupan barunya, dan tenggelam dari segala pemberitaan di Indonesia, khususnya publik Bandung.

Sempat Alami Penyakit Jantung

Setelah meninggalkan Persib, sebenarnya Bekamenga memiliki karier yang cukup gemilang bersama timnas Kamerun yang berhasil ia bawa ke Olimpiade Beijing. Pada ajang tersebut, Bekamenga berhasil membawa Kamerun lolos grup dengan menempati peringkat kedua grup D, di bawah Italia yang saat itu diperkuat Sebastian Giovinco, Ignazio Abate, Claudio Marchisio, Riccardo Montolivo, dan Antonio Candreva.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Komentar