Sejak 2001, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Susu Sedunia. Perayaan yang digagas oleh Organisasi Pangan dan Pertania Dunia (FAO) itu serempak dirayakan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Dilansir dari situs resmi FAO, tujuan dari diperingatinya Hari Susu Sedunia tak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi susu dan produk susu bagi kehidupan. Kandungan protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa, dan kalsium menjadikan susu penganan penyeimbang kebutuhan gizi manusia.
Nilai gizi yang kaya dari susu juga bermanfaat banyak bagi atlet, tak terkecuali pesepakbola untuk menunjang performa mereka. Terutama Susu cokelat, yang memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang bisa menambah energi. Melalui manfaat tersebut, susu cokelat bisa dikonsumsi atlet sesaat sebelum berlatih maupun bertanding.
Mengonsumsi susu cokelat mungkin bisa menjadi alternatif pengamanan bagi pesepakbola Indonesia, yang saat ini tengah menjalani kompetisi di Bulan Ramadan. Melakoni pertandingan di Bulan Ramadan, sangat berbeda dengan di bulan-bulan sebelumnya.
Konsumsi makanan mereka dibatasi, karena pada siang harinya harus menjalankan ibadah puasa. Padahal asupan gizi sangat dibutuhkan untuk menunjang performa mereka di lapangan.
Kondisi tersebut tentu membuat pesepakbola yang menjalankan kewajiban puasa di Bulan Ramadan, harus pintar-pintar menjaga kebutuhan nutrisinya agar tetap fit saat tampil di pertandingan.
“Untuk Pertandingan di Bulan Ramadan paling diperhatikan bagi pemain adalah meningkatkan karbohidrat. Memang ada waktu 2-3 jam dari waktu berbuka ke waktu pertandingan, kalau ini sebenarnya tidak apa-apa untuk mengonsumsi nasi tapi jangan terlalu berlebihan juga,” terang Dokter Tim Persib Bandung, Raffi Ghani.
Mengingat bahwa susu cokelat memiliki kandungan nutrisi yang bisa berperan menambah energi, maka penganan tersebut bisa menjadi konsumsi alternatif bagi pesepakbola agar tetap dalam kondisi terbaik saat bertanding, meski asupan makanan mereka terbatas.
***
Selain sebagai penambah energi, susu cokelat juga bermanfaat dalam pemulihan kondisi atlet pasca berlatih atau bertanding. Hal tersebut dikarenakan rasio karbohidrat dan protein dalam susu cokelat berguna untuk mempercepat pengisian kembali glikogen.
Susu cokelat memiliki zat alami untuk dicerna tubuh manusia, di antaranya adalah karena memiliki baik protein yang paling cepat diserap (untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perbaikan otot) maupun protein yang paling lambat diserap (untuk menjaga asam amino di peredaran darah guna mengurangi kemungkinan kerusakan otot).
“Kita tahu bahwa susu cokelat memiliki rasio karbohidrat dan protein yang ideal, yang mana sangat penting untuk otot Anda dalam mengisi kembali level glikogen,” kata Kelly Prichett dari Departemen Makanan dan Nutrisi di University of Georgia.
Philip Neville merupakan salah satu pesepakbola yang rutin mengonsumsi susu cokelat pasca berlatih maupun bertanding untuk proses pemulihan. Adik Kandung Gary Neville itu merupakan salah satu pesepakbola yang disiplin dalam mengontrol asupan nutrisi bagi tubuhnya. Maklum, istri Neville, Julie Neville, merupakan seorang ahli nutrisi.
Kebiasaan Phil mengonsumsi susu cokelat pasca berlatih atau pun bertanding pun diungkapkan Julie saat ia memberikan tips tips mengenai penganan yang cocok dikonsumsi sebagai menu pasca latihan atau bertanding kepada Mirror.
“Kacang-kacangan dan biji-bijian penuh dengan asam lemak. Mereka baik untuk kekebalan tubuh Anda dan membantu perbaikan jaringan. Susu cokelat mengandung kasein dan membantu pembentukan otot," katanya.
Selain itu, kandungan nutrisi dalam susu juga berkhasiat bagi pesepakbola yang ingin menjaga berat badannya tetap ideal. Diego Forlan salah satunya, yang memilih dulce de leche (susu karamel) sebagai minuman yang kerap kali ia konsumsi di malam hari untuk menjaga stablitas berat tubuhnya.
Komentar