Pada 19 Mei 1990 dua kesebelasan dari kasta tertinggi Liga Belanda saling berhadapan di final turnamen Universitas Dharma Agung (UDA) Cup. Laga yang berlangsung di Stadion Teladan, Medan, ini mempertemukan MVV Maastrich dan RKC Maalwijk. Hasil akhir laga final itu dimenangkan MVV Maastrich dengan skor 2-0.
Di babak semifinal, MVV Maastrich berhasil mengalahkan juara Divisi Utama Perserikatan 1990, Persib Bandung. Dalam laga yang dimenangkan Maastrich dengan skor 2-0 itu, Persib tidak diperkuat oleh bintangnya, Adjat Sudradjat. Sementara RKC Maalwijk menyingkirkan Perstu Tapanuli Utara di babak semifinal dengan skor 1-0.
RKC Maalwijk dan RVV Maastrich saat itu bermain di kasta tertinggi sepakbola Belanda yaitu di Eeredvisie. Mereka baru saja menyelesaikan kompetisinya 2 pekan sebelumnya pada 5 Mei 1990. Di musim 1989/1990 itu, RKC Maalwijk dan MVV Maastrich masing-masing duduk di peringkat 8 dan 13 klasemen akhir Eeredivisie dari total 18 klub peserta.
Begitu kompetisi selesai, kedua klub Belanda itu langsung terbang ke Indonesia. Baik RKC Maalwijk maupun MVV Maastrich membawa pemain-pemain utamanya. Kebetulan tidak ada satu pun pemain lokal RKC maupun MVV yang dipanggil tim nasional Belanda di ajang Piala Dunia 1990.
Turnamen UDA Cup ini juga diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan Indonesia, khususnya yang berlaga di kompetisi Perserikatan. Selain Persib dan Perstu, UDA Cup juga diikuti oleh Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PSDS Deli Serdang, dan tentu saja tuan rumah PSMS Medan.
Untuk diketahui, Universitas Dharma Agung merupakan salah satu perguruan tinggi swasta penting di Medan yang didirikan oleh Tumpal Dorianus Pardede atau masyhur dikenal dengan TD Pardede. Pengusaha kaya ini memang dikenal sangat menggilai sepakbola. Di era 1970an, dia pernah membangun klub Pardedetex, klub yang mungkin disebut sebagai tim mega-bintang pertama di Indonesia.
foto: searchassets.nai.nl
[NMR/Zen]
Komentar