Persipura Jayapura berhasil menjadi buah bibir dalam kancah persepakbolaan nasional akhir â akhir ini. Anak asuh Jackson F. Tiago ini berhasil lolos ke babak semifinal AFC Cup setelah mengalahkan juara bertahan, Kuwait SC.
Sekadar menyegarkan ingatan, segudang prestasi telah diraih tim asal Jayapura ini dalam 5 tahun terakhir. Juara Liga Super Indonesia tiga kali (2009, 2011, 2013), runner-up dua kali (2010, 2012), runner-up Piala Indonesia tiga kali (2006,2007,2009), serta trofi kejuaraan lokal lainnya, merupakan bukti kedigdayaan tim berjuluk Mutiara Hitam ini di Indonesia.
Di level Asia, mungkin mereka belum banyak berbicara pada liga kasta tertinggi, Liga Champions Asia. Namun pada AFC Cup, klub yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura ini beberapa kali membuktikan kualitasnya. Tahun 2011 Peripura berhasil lolos sampai babak delapan besar, dan tahun ini mereka terus berlanjut ke babak semifinal.
Di balik setiap kejayaan, terdapat kunci sukses yang menjadi bagian yang tidak terlepaskan. Demikian pula yang terjadi pada tim yang berasal dari Timur Indonesia ini. Â Ada beberapa kunci sukses yang mungkin menjadi penyebab dari segala kejayaan yang direngkuh oleh Persipura hingga saat ini,
1. Peranan Jacksen F. Tiago
Seperti filosofi âThe Man Behind the Gunâ, faktor pelatih menjadi salah satu penentu utama kesuksesan dalam sebuah tim. Pelatih harus mampu memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh tim. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa, sosok Jacksen F. Tiago menjadi yang pertama kali bertanggungjawab atas prestasi yang diraih Elang Papua.
Persipura berkembang menjadi tim yang konsisten meraih prestasi setelah ditangani Jackson F. Tiago dari tahun 2008. Tim ini juga tidak henti-hentinya melahirkan pemain-pemain berkualitas dari tanah Papua.
Sudah 6 tahun Jacksen melatih Persipura. Tidak banyak pelatih di Indonesia yang mampu menangani satu klub dalam kurun waktu selama itu. Jika kita lihat, rata-rata pelatih hanya bertahan pada satu atau dua musim sebelum kemudian pindah ke klub lain.
2. Pembinaan Pemain Lokal dan Rekrutan Pemain
Dalam urusan pembinaan pemain lokal, Persipura patut menjadi contoh klub-klub lain di ISL. Boaz Solossa striker sekaligus kapten yang telah mencatatkan penampilan sebanyak 173 kali dan 127 Gol di liga domestik, menjadi tokoh terdepan dalam hal pengembangan karir pemain lokal.
Tidak terhenti pada Boaz Solossa, terdapat beberapa nama lain hasil pembinaan Persipura. Immanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, dan Lukas Mandowen tidak sekedar berprestasi di klub, namun juga memberikan kontribusi bagi tim nasional Indonesia.
Masih berhubungan dengan pemain, kebijakan transfer yang dilakukan Persipura pun berjalan sangat baik. Setiap pemain asing yang didatangkan melalui perhitungan matang dan hampir selalu membuahkan hasil maksimal.
Kita lihat bagaimana Bio Paulin Pierre, pemain belakang keturunan Kamerun, menjadi salah satu transfer pemain yang sukses.Bio Paulin menjadi pilar penting dalam segala torehan prestasi yang diraih Persipura hingga saat ini. Sejak ditransfer dari Mitra Kukar di tahun 2007, Pemain yang dikenal dengan gaya rambutnya yang nyentrik ini, sudah berhasil melakukan 180 penampilan dan 16 gol bersama Persipura dalam mengarungi Liga Indonesia.
Berikutnya ada nama Yoo Jae-hoon. Sepeninggal Yandri Pitoy ke Perseman â Manokwari, Shot Stopper asal Negeri Ginseng ini menjadi andalan Jacksen di bawah mistar gawang. Tercatat, Yoo telah berbaju Persipura sebanyak 80 kali penampilan di Liga Domestik. Bahu membahu dengan Bio Paulin menjaga wilayah pertahanan , menghasilkan dua trofi Liga Super Indonesia di musim perdananya , 2010 â 2011 dan yang terbaru, 2012-2013.
Di barisan penyerangan pun Persipura mendatangkan tenaga asing yang sangat tepat. Zah Rahan Kranggar menjadi motor serangan Persipura di musim lalu.Pemain tim nasional sepakbola Liberia tidak perlu diragukan lagi kontribusinya bagi Persipura. Zah Rahan memang selalu tampil gemilang sejak membela Persekabpas Pasuruan, Sriwijaya FC, serta Persipura Jayapura.
Sepeninggal Zah Rahan, kini persipura memiliki tenaga baru yang tidak kalah baiknya. Robertino Pugliara yang didatangkan dari PSM Makassar berhasil menjadi salah satu motor serangan Persipura musim ini. Pada pertandingan perempat final AFC Cup lalu, pemain asal Argentina ini menyumbangkan tiga gol bagi Persipura ke gawang Kuwait SC
3. Kerjasama Solid Antar Pemain
Kerjasama yang solid menjadi nafas dalam strategi Persipura. Dalam perkembangannya, sejak tim diambil oleh Jacksen F. Tiago, baik pemain senior dan junior telah tumbuh bersama dalam satu tim dan dalam satu periode yang sama. Bio Paulin dan Gerald Pangkali, dengan status sebagai pemain senior bermain bersama Boaz yang tumbuh dari pemain muda berbakat
Kombinasi antara pemain senior dan junior, yang menjadi program Persipura dalam pengembangan sinergi dalam tim, merupakan kunci di balik permainan kolektif dan efektif yang selalu ditampilkan anak â anak dari Papua tersebut. Dan apabila dapat terus dikembangkan, bukan tidak mungkin , membuat level permainan Persipura semakin meningkat, yang otomatis dapat menaikkan level permainan Liga Super Indonesia.
Publik terus menanti dan memperhatikan prestasi dan sejarah apa yang akan diraih Persipura ke depan. Mungkin ulasan diatas hanya segelintir dari berbagai faktor lain yang mempengaruhi raihan prestasi Persipura. Tantangan yang akan dihadapi berikutnya adalah Semifinal AFC Cup, dimana Al-Qadsia, Juara Liga Primer Kuwait sudah menunggu pada leg pertama pada 16 September 2014 di Kuwait S.C. Stadium, Kuwait City.
Dengan tidak mengecilkan tim sepakbola Indonesia lain, demi kemajuan sepakbola nasional dan mengharumkan nama tanah air di dunia persepakbolaan Asia. Terus berjuang Persipura, maju terus pesepakbolaan Indonesia!
Tulisan dikirim oleh Tiomsar Michael
foto: jayapurakota.go.id
Komentar