Karya Fahmin
Andrea Pirlo dan Arturo Vidal memutuskan hengkang ke Amerika dan Jerman setelah sejak 2011 lalu bahu-membahu membawa kejayaan ke J-Stadium. Hal itu memaksa manajemen Juventus menghadirkan gelandang baru sekaligus memaksimalkan gelandang-gelandang yang ada di dalam skuad. Didatangkanlah Sami Khedira dari Real Madrid dan dimaksimalkan pula peran Simone Padoin dan Stefano Sturaro yang memang tidak cukup mendapatkan banyak menit bermain pada musim lalu.
Kita kemudian mencoba menebak rencana-rencana di kepala Allegri. Termasuk dengan mudah berasumsi bahwa Allegri akan menempatkan Marchisio atau Khedira di posisi  yang ditinggalkan Andrea Pirlo.
Namun sayang pada giornata pertama seri A melawan Udinese pekan lalu. Khedira-Marchisio  ternyata masih tak dapat dimainkan. Keduanya masih sedang dalam masa pemulihan dari cedera yang mereka peroleh sebelum musim bergulir. Â
Sudah cukup banyak analisis mengenai rentannya lini tengah Juventus pasca ditinggal Arturo Vidal dan terutama Andrea Pirlo. Simak dua analisis di antaranya:
Hal itu memaksa Max Allegri memasang Simone Padoin di area poros tengah Juventus. Saya rasa, Max Allegri tahu resiko saat menempatkan pemain bernomor punggung 20 dan menyadari ia tak akan mendapatkan umpan-umpan parabola khas Pirlo ketika memainkan Padoin di posisi tersebut. King padoin adalah tipikal pemain yang seringkali memainkan umpan pendek sekaligus perebut bola di area tengah lapangan.
Benar saja, di sepanjang pertandingan melawan Udinese, kita tak menemukan Padoin melakukan direct ball atau long ball. Pada pertandingan tersebut Padoin lebih bertugas sebagai pemutus serangan Udinese.
Pada fase Juventus melakukan serangan, secara otomatis formasi 3-5-2 akan meninggalkan 2 bek di belakang. Apabila serangan dimulai dari sisi kiri, Â Giorgio Chiellini yang melakukan overlap hingga ke depan akan meninggalkan Barzagli dan Bonucci di pertahanan. Dan saat serangan dicoba dibangun dari tengah, Simone Padoin akan bergerak maju membantu Kingsley Coman dan Mario Mandzukic. Atau Padoin akan bergerak ke area kiri pertahanan Udinese untuk melakukan umpan satu-dua dengan Stephen Lichsteiner atau opsi lainnya ia akan mengirimkan umpan silang langsung ke mulut gawang di mana Mario Mandzukic sudah berdiri di mulut gawang Udinese.
Maka dalam tahap itulah kita kemudian melihat sosok Andrea Pirlo dalam diri seorang Leonardo Bunucci. Pos yang ditinggalkan Padoin, Â membuat Leonardo Bonucci yang berposisi sebagai bek tengah akan merangsek ke depan hingga ke lini area sepertiga pertahanan Udinese. Max allegri mencoba memaksimalkan kemampuan Leonardo Bonucci yang memang cukup piawai memainkan bola-bola panjang untuk melakukan direct ball ke jantung pertahanan La Zebrette. Meskipun kemampuannya masih belum setara dengan sang maestro.
Sebetulnya kemampuan yang dimiliki Leonardo Bonucci dapat kita lihat juga di musim-musim sebelumnya. Kalau kita sadar, kerapkali long ball leonardo Bonucci manjadi umpan kunci, termasuk ketika mengalahkan Lazio di Super Coppa Italia edisi 2013. Saat itu umpan direct ball-nya mampu dimaksimalkan oleh rekan-rekannya menjadi gol.
Ada juga analisis yang mengatakan bahwa peran trequartista tidak benar-benar hilang dari Juventus. Masih ada trequartista yang lain. Simak:
Terlepas dari kekalahan yang di peroleh dari Udinese pekan lalu. Patut kita apresiasi taktik yang digunakan seorang Maximiliano Allegri dalam memaksimalkan kemampuan Leonardo Bonucci. Apalagi, stok gelandang yang ada di dalam skuad Juventus memang terbatas.
Malam ini La Vecchia Signora akan melawat ke kandang AS. Roma. Melihat kondisi terakhir dari Claudio Marchisio dan Sami Khedira yang masih berkutat cedera, dan perlunya pemain-pemain baru adaptasi pada sistem permainan Juventus, bukan tidak mungkin kita akan melihat lagi pola yang sama pada pertandingan besok.
Pada akhirnya dalam pertandingan kita tidak hanya disuguhkan gol-gol indah atau tim mana yang menang dan tim mana yang kalah. Tapi kekayaan taktik dari tim yang bertanding membuat sepak bola memang selalu menarik untuk dinantikan.
Penulis adalah mahasiswa di Universitas Islam Pamekasan. Dapat dihubungi melalui akun twitter: @fahmineck
Komentar