Artikel #AyoIndonesia karya Fajar Aprilian
Setelah sempat vakum dari sepakbola internasional, Indonesia akhirnya berkesempatan untuk berlaga di Piala AFF 2016. Sedikit mundur ke belakang, mungkin inilah 11 nama terbaik yang pernah membela Timnas, sepanjang masa. Formasi yang ideal untuk skuat ini adalah 4-3-3, dan pemain-pemain pilihan tersebut adalah sebagai berikut:
- Hendro Kartiko
Pertama di posisi penjaga gawang ada nama Hendro Kartiko. Pria yang dijuluki “Fabian Barthez”-nya Indonesia ini memulai caps di timnas Indonesia pada tahun 1996. Sejak saat itu Hendro terus menjadi pilihan di bawah mistar gawang Indonesia, siapapun pelatih nya.
Salah satu pencapaian terbaiknya adalah pada gelaran piala Asia 2000, di mana ia dimasukkan dalam tim bintang Asia 2000 oleh AFC. Sepanjang kariernya, ia telah 60 kali menjaga gawang timnas. Penjaga gawang yang pernah membela Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya ini memutuskan gantung sepatu pada tahun 2012.
Baca juga: Hitam dan Putih Timnas Indonesia Bagi Hendro Kartiko
- Robby Darwis
Bergeser ke posisi bek, ada nama Robby Darwis yang dirasa layak menghuni skuat ini. Legenda Persib Bandung ini merupakan bek yang tangguh di zamannya dan menjadi andalan Persib di era 90an. Sepanjang kariernya, mantan asisten pelatih Persib ini telah melakoni 53 laga bersama Timnas Indonesia.
- Hamka Hamzah
Untuk menemani Robby Darwis di lini belakang, Hamka Hamzah cocok untuk menjadi duetnya. Pemain yang sekarang berusia 32 tahun tersebut merupakan salah satu pemain yang berhasil menghantarkan Indonesia ke babak final Piala AFF 2010, sebelum dikandaskan Malaysia dengan agregat 4-2. Hamka saat ini bermain bagi Arema Cronus, dan sejauh ini, ia telah mengoleksi 32 caps bersama timnas. Namun sayang, Hamka tidak dipanggil pelatih Alfred Riedl untuk Piala AFF 2016.
- Ismed Sofyan
Di posisi bek kanan, layak di tempati bek Persija, Ismed Sofyan. Ismed merupakan salah satu bek kanan terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, dengan kemampuan umpan-umpannya yang akurat, membuat Ismed terasa istimewa dibandingkan dengan bek kanan lainnya. Saat ini Ismed bermain bagi Persija, dan sejauh ini telah mengoleksi 53 caps bersama timnas.
- Aji Santoso
Di posisi bek kiri, ada mantan pelatih timnas Indonesia U-23, Aji Santoso. Aji bahkan disebut-sebut sebagai bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Aji Santoso merupakan pemain hebat di era 90an, dan menjadi salah satu pemain timnas Indonesia saat berhasil meraih medali emas Sea Games 1991. Sepanjang kariernya Aji telah bermain di 41 laga bersama timnas.
- Bima Sakti
Sedikit ke depan, tepatnya di lini tengah, Bima Sakti layak di tempatkan di sini. Saat ini Bima Sakti menjadi pemain sekaligus asisten pelatih di Persiba Balikpapan. Pada masa kejayaannya, Bima sakti merupakan gelandang andalan timnas. Pria berusia 40 tahun tersebut telah mengoleksi 55 caps bersama Timnas.
- Ronny Pattinasarany
Ronny Pattinasarany adalah pesepakbola Indonesia di era 70 – 80an. Ia merupakan pemain hebat yang menjadi bagian timnas saat Indonesia dijuluki “Macan Asia”. Pria dengan nama lengkap Ronald Hermanus Pattinasarany ini telah berpulang ke Sang Pencipta pada tahun 2008. Sepanjang kariernya beliau sangat erat dengan tim asal tanah kelahirannya, yaitu PSM Makassar. Total ia telah 10 musim membela tim yang berjuluk “ Juku Eja” tersebut. Di timnas ia telah membela timnas sebanyak 31 kali.
- Firman Utina
Untuk melengkapi trio di lini tengah, Firman Utina layak di tempatkan di posisi ini. Pemain yang satu ini selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Indonesia. Ia merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Sudah banyak prestasi yang ia dapatkan, di antaranya adalah saat berhasil membawa Arema Malang juara Copa Indonesia, serta Sriwijaya fC dan Persib Bandung yang ia hantarkan menjadi juara Indonesia Super League. Puncak karirenya bersama timnas adalah saat ia berhasil menghantarkan timnas ke final Piala AFF 2010. Meskipun harus tunduk di tangan Malaysia, tapi setidaknya ia berhasil meraih gelar pemain terbaik Piala AFF tersebut. Pria yang saat ini membela Sriwijaya FC tersebut sejauh ini telah membela timnas Garuda sebanyak 53 kali.
- Kurniawan Dwi Yulianto
Di lini depan agaknya layak untuk memasang tiga penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia di era 2000an. Nama yang pertama adalah Kurniawan Dwi Yulianto. Pria yang biasa disapa “Kurus” ini memang saat usia muda sudah digadang-gadang akan menjadi striker top di Indonesia. Ia dan Bima Sakti merupakan bagian tim yang dikirim untuk berlatih di Italia yang saat itu dinamakan tim Primavera. Sepanjang kariernya, ia sudah mengantongi 60 caps dan mencetak 31 gol bersama timnas.
Baca juga: Kurniawan Dwi Yulianto, Hal-Hal yang Membanggakan dan Disesalinya
- Boaz Salossa
Striker yang satu ini berasal dari Papua, dan sejauh ini ia telah memperkuat Persipura Jayapura selama 11 musim sejak tahun 2005, hingga ia pun di percaya menjadi kapten tim yang berjuluk “Mutiara Hitam” tersebut. Sejak usia muda, Boaz memang sudah digadang-gadang menjadi striker berbahaya. Namun harapan itu sempat memudar saat ia harus mengalami cedera parah ketika membela Indonesia melawan Hongkong tahun 2007 yang membuat ia harus absen selama dua tahun. Namun Boaz mematahkan semua anggapan tersebut, saat ia pulih dari cedera, di akhir musim Liga Super Indonesia, ia berhasil menjadi top skor. Saat ini ia dipanggil Alfred Riedl untuk membela Indonesia di Piala AFF 2016, pengalamannya yang banyak pun membuat ia dipercaya Riedl menjadi kapten. Sejauh ini ia telah memperkuat timnas sebanyak 39 kali dan mengoleksi 12 gol.
Baca juga: Akal Sehat dalam Tiga Kejadian Bersama Boaz Solossa
- Bambang Pamungkas
Nama terakhir dalam trio penyerang, dan skuad impian ini siapa lagi kalau bukan Bambang Pamungkas. Striker dengan rekor sebagai pemain yang mencetak gol dan pemegang caps terbanyak bagi timnas Indonesia ini selalu menjadi andalan di lini depan. Ia juga merupakan salah satu pemain dalam gelaran AFF 2010 saat berhasil mencapai partai puncak, bahkan di perhelatan tersebut ia merupakan kapten bagi timnas Indonesia. Pria yang akrab dipanggil “Bepe” tersebut sudah menjadi ikon bagi tim ibukota, Persija Jakarta, meskipun ia pernah membela klub Malaysia Selangor FA, dan Pelita Bandung Raya. Ia yang masih aktif sebagai pemain dan membela Persija Jakarta ini sudah mengoleksi 35 gol dari 85 penampilannya bersama timnas.
Baca juga: Melayang di Udara Bersama Bambang Pamungkas
***
Dan inilah skuat impian timnas Indonesia versi saya, dan dari nama-nama tersebut ban kapten layak di sematkan pada sang legenda, Ronny Pattinasarany. Tapi selain nama-nama tersebut agaknya kurang adil kalau tidak menambahkan beberapa pemain lagi yang juga layak, dan mereka ditempatkan sebagai pelapis yang sepadan dari nama-nama tersebut dibangku cadangan. Mereka adalah Ponirin Meka di penjaga gawang, Nur’alim dan Isnan Ali di lini belakang, Ponaryo Astaman dan Fachri Husaini di lini tengah, juga Elie Aiboy dan Adjat Sudrajat di lini depan.
Penulis memiliki hobi bermain Football Manager dan ngotak-ngatik formasi sepakbola maupun futsal. Cita-cita berprofesi seperti Arrigo Sacchi di sepakbola atau Donzol di futsal. Beredar di dunia maya dengan akun Twitter @fajar_april14. Tulisan ini merupakan bagian dari #AyoIndonesia, mendukung timnas lewat karya tulis. Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis. Selengkapnya baca di sini: Ayo Mendukung Timnas Lewat Karya Tulis.
Komentar