Evolusi Lini Belakang Juventus Untuk Timnas Italia

PanditSharing

by Pandit Sharing 66841

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Evolusi Lini Belakang Juventus Untuk Timnas Italia

Oleh: Pradhana Adimukti

Eksistensi trio Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini di lini pertahanan Juventus dan Tim Nasional Italia jelas tak terbantahkan. Sejak musim 2011/2012, ketiga bek yang dijuluki trio BBC tersebut telah menjadi tulang punggung kesuksesan Juventus merebut lima Scudetto berturut-turut.

Di timnas Italia, bersama kiper Gianluigi Buffon, mereka telah menjadi bagian integral pertahanan Azzuri sejak Piala Eropa 2012. Namun kini, dua dari tiga bek tersebut sudah berada di usia tiga puluhan. Pada 8 Mei nanti, Barzagli genap berusia 36 tahun. Chiellini genap berusia 33 tahun pada 14 Agustus nanti. Sedangkan Bonucci memasuki usia 30 tahun pada 1 Mei nanti.

Di satu sisi, bagi kiper atau bek, permainan akan semakin matang saat memasuki usia tiga puluhan. Kemampuan membaca permainan dengan tenang semakin terasah. Namun di siisi lain, tak dapat disangkal memasuki usia tiga puluhan, kebugaran fisik makin menurun bahkan rentan cedera. Penurunan kebugaran fisik berisiko menurunkan kualitas permainan.

Penurunan kondisi fisik tersebut terlihat pada Barzagli dan Chiellini. Sampai pekan ke 30, Barzagli baru bermain 17 kali. Sedangkan Chiellini 20 kali. Bandingkan pada musim 2012/2013. Sampai pada pekan yang sama, Barzagli sudah bermain 28 kali. Sedangkan Chiellini, pernah bermain 25 kali sampai pekan 30 di musim 2014/2015.

Kebijakan Tepat Manajemen

Trio manajemen Juve, Andrea Agnelli, Fabio Paratici, dan Beppe Marotta bersama pelatih Massimiliano Allegri tentu sudah memprediksi risiko penurunan fisik dan performa para bek utama tersebut. Pertimbangan itu dapat menjelaskan pembelian Daniele Rugani pada musim 2014/2015 lalu dan transfer Mattia Caldara pada Januari 2016 lalu.

Kontrak Barzagli bersama Juventus sampai 2018, Chiellini dikabarkan akan memperpanjang kontrak sampai 2020. Sedangkan Bonucci telah memperpanjang kontrak untuk berseragam La Vecchia Signora sampai 2021. Dengan merekrut dua bek muda sebelum para pemain senior pindah atau pensiun, langkah antisipasi yang diambil manajemen Juve cukup jitu.

Namun bagaimana kualitas Rugani dan Caldara dibanding trio Barzagli, Bonucci dan Chiellini? Untuk menguji kualitas dua bek muda tersebut, kita bisa membandingkan kebugaran fisik, kemampuan bertahan dan keandalan distribusi mereka dengan trio BBC.

Kebugaran Fisik

Salah satu risiko nyata Juventus dengan semakin berumurnya BBC adalah soal fisik. Kebugaran fisik trio BBC telah menurun, terutama Barzagli dan Chiellini. Kini sulit mengandalkan mereka bermain dalam 30 pertandingan liga di satu musim.

Oleh karena itu, Juve memerlukan bek muda berbakat yang fisiknya bugar.Saat masih bermain untuk Empoli pada musim 2014/2015, Daniele Rugani pernah bermain 38 pertandingan selama 90 menit penuh tanpa diganti atau masuk sebagai pengganti.

Dua musim terakhir bersama Juventus, Rugani memang bermain lebih sedikit dibanding saat di Empoli. Semua karena Rugani masih dalam proses menjadi pemain utama. Sampai pekan ke 30, di musim 2015/2016, Rugani baru dipercaya bermain dalam 10 pertandingan. Sedangkan musim ini, sampai pekan yang sama, Rugani sudah dipercaya bermain dalam 13 laga.

Sementara Caldara sudah bermain dalam 22 laga dari 30 pekan Serie A. Jumlah pertandingan Caldara hanya kalah satu dibanding Bonucci (23) tapi lebih banyak dibanding Chiellini (20) dan Barzagli (17). Hal itu dapat menunjukkan fisik Caldara lebih bugar dibanding Chiellini dan Barzagli.

Kemampuan Bertahan

Tugas utama seorang bek tengah adalah memastikan gawang tim tidak kebobolan. Rerata aksi bertahan yang dilakukan bisa dilihat sebagai ukuran performa bek tengah. Begitupun kelalaian bertahan. Konsentrasi seorang bek tengah menjaga pertahanan bisa dilihat dari jumlah kelalaian bertahan yang dibuat.

Dalam mempertahankan atau merebut bola dari lawan, ketangguhan seorang bek tengah bisa dilihat dari kemampuannya berduel. Rerata memenangkan duel bisa jadi salah satu standar obyektif menilai kapasitas seorang bek tengah.

Bila melihat rerata aksi bertahan, kelalaian bertahan dan rerata memenangkan duel, Rugani dan Caldara sudah berada di level yang sama dengan BBC. Rerata memenangkan duel Rugani (50%) dan Caldara (53%) lebih baik ketimbang Bonucci (47%) dan hanya kalah relatif tipis dibandingkan Barzagli (54%) dan Chiellini (54%).

Rugani dan Caldara tidak pernah lalai bertahan. Konsentrasi mereka bahkan lebih hebat dibanding Bonucci dan Chiellini yang masing-masing dua kali lalai dalam bertahan. Gawang tim terjamin tidak akan kebobolan jika para bek tak pernah lalai bertahan.

Rerata aksi bertahan Caldara (10) lebih unggul dibanding Barzagli (4), Bonucci (6) dan Chiellini (7). Sementara, dengan jumlah pertandingan yang lebih sedikit dibandingkan BBC, rerata aksi bertahan Rugani (5) cukup membuat aman kiper Gianluigi Buffon.

Kemampuan Distribusi Bola

Dalam formasi tiga bek yang selama ini menjadi pola dasar Juventus dan timnas Italia, di luar kemampuan bertahan, seorang bek wajib punya kemampuan memberi operan dan dapat menciptakan peluang serangan bagi rekan setim.

Bek yang bermain tepat di tengah dalam formasi tiga bek, seringkali berperan juga sebagai pengatur permainan. Distribusi bola dimulai dari bek tengah tersebut. Rerata akurasi operan dan jumlah kreasi peluang menjadi ukuran kemampuan tersebut. Dalam hal ini, trio Barzagli, Bonucci dan Chiellini punya rerata ketepatan mengoper bola paling kecil 86%.

Di Juventus, tugas bek pengatur permainan diperankan “sempurna” oleh Leonardo Bonucci. Hal itu bisa dilihat dari rerata akurasi operan yang mencapai 87% dan jumlah kreasi peluangnya (6) yang melebihi kedua rekannya di lini belakang.

Di Chelsea, peran bek tengah pengatur serangan dimainkan David Luiz. Ketepatan akurasi operannya mencapai 83%. Bek timnas Brazil itu mencatat 6 kreasi peluang dalam 25 penampiilan di Liga Inggris. Baik Juventus, timnas Italia kemudian Chelsea adalah tim yang skema tiga beknya ditanamkan Antonio Conte.

Baik Daniele Rugani (89%) maupun Mattia Caldara (83%) mempunyai rerata akurasi operan yang cukup memenuhi syarat menggantikan BBC. Rerata ketepatan operan Caldara memang paling rendah di antara Barzagli (91%) Bonucci (87%) dan Chiellini (87%) bahkan Rugani.

Namun kreasi peluang Caldara (3) sebanding dengan Chiellini (3) dan lebih unggul dibanding Barzagli (2) serta Rugani (1). Caldara hanya kalah dibanding Bonucci yang telah menciptakan 6 peluang. Melihat jumlah kreasi peluang Bonucci yang unggul telak dibanding pemain lain, catatan Caldara tidak bisa dibilang buruk.

Caldara juga sukses menggiring bola rata-rata 83%. Hal itu menunjukkan ia tipe bek tengah yang dapat diandalkan memegang bola. Melihat rerata akurasi operan yang tak terlalu buruk dibanding BBC, Caldara hanya perlu mengasah ketepatan operannya sedikit lagi.

Rugani juga cukup nyaman menggiring bola. Rata-rata kesuksesan giringan bolanya mencapai 67%. Akurasi operan mantan bek Empoli tersebut (89%) bahkan lebih hebat dibanding Bonucci (87%)dan Chiellini (87%). Kreasi peluang Rugani memang baru satu. Namun melihat rerata akurasi operan dan giringan bola yang bagus, Rugani berpotensi menjadi bek tengah pengatur permainan sekelas Bonucci.

Evolusi Pertahanan Juventus

Melihat usia, kemampuan bertahan dan distribusi bola Mattia Caldara serta Daniele Rugani yang sebanding dengan trio Barzagli, Bonucci dan Chiellini, tampak jelas Juventus sedang melakukan regenerasi bertahap di lini pertahanan.

Rugani diberi kesempatan membuktikan diri selangkah demi selangkah. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, memberikan kesempatan Rugani belajar pada BBC. Allegri menghindarkan Rugani dari tekanan berlebih sebelum waktunya.

Rugani sendiri menyadari perjalanannya di Juventus. Ia memahami harus mengatasi berbagai kesulitan untuk menjadi pemain besar. Rumor tawaran Arsenal pada dirinya ditolak. Jika melihat penampilan Rugani sejauh ini, terapi Allegri berjalan lancar.

Metode yang mirip diterapkan pada Mattia Caldara. Setelah dibeli Juventus pada Januari lalu, Caldara tidak langsung direkrut Juventus. Bek bertinggi 187 cm tersebut dibiarkan tetap bermain di Atalanta dengan status pinjaman.

Kebijakan manajemen Juve tersebut diamini Caldara. Pemain kelahiran 5 Mei 1994 itu pun mengaku masih perlu berkembang bersama Atalanta. Ia belum siap bermain untuk Juventus saat ini. Caldara memuji mentalitas Juve yang tak pernah berbuat salah. Menurutnya, Juve tak pernah bermain buruk dalam dua pertandingan berturut-turut.

Dengan komposisi BBC ditambah Rugani dan Mehdi Benatia, posisi bek tengah Juventus memang sudah cukup dihuni pemain berkelas. Diperkirakan Juve baru menarik Caldara ke Juventus Stadium musim depan. Caldara adalah investasi Juventus.

Tim Nasional Italia

Kekuatan pertahanan timnas Italia selama ini bukan hanya ditunjang oleh bakat individual Barzagli, Bonucci dan Chiellini plus Buffon. Rapinya organisasi di antara keempat pemain tersebut berasal dari kekompakan mereka saat bermain di Juventus.

Tim nasional baru berkumpul beberapa waktu sebelum pertandingan persahabatan, laga kualifikasi atau turnamen. Butuh usaha ekstra untuk membangun organisasi yang rapi di antara pemain. Sedangkan di klub, mereka berlatih tiap hari dan bertanding tiap minggu. Kekompakan mereka terbangun tiap hari.

Memainkan beberapa pemain satu klub dalam 11 pemain utama tim nasional tentu mempermudah berjalannya organisasi permainan. Di samping risiko rivalitas antar pemain satu klub dengan klub lainnya.

Tim nasional Italia saat ini disebut-sebut menyimpan potensi deretan pemain muda berbakat. Selain Alessio Romagnoli (AC Milan), Rugani dan Caldara jelas layak menjadi bagian pemain muda berbakat tersebut. Azzuri akan mendapatkan keuntungan jika Rugani dan Caldara akhirnya menjaga pertahanan bersama di Juventus. Kekompakan mereka akan terasah sebagaimana senior mereka, trio BBC.

Dengan demikian investasi dan evolusi lini belakang Juventus dalam diri Mattia Caldara dan Daniele Rugani, bukan hanya menguntungkan La Vecchia Signora tapi juga tim nasional Italia. Caldara dan Rugani berpotensi menjadi tulang punggung lini belakang Azzuri layaknya trio BBC.

Sumber: Football Italia, Squawka

Penulis adalah seorang pecinta sepakbola yang biasa berkicau di akun twitter @Pradhana_Adi


Tulisan di atas adalah hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini yang ada di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penulis

Komentar