Oleh: Kurd Fonsanna*
Lima pekan pertandingan (gameweek, selanjutnya akan disingkat GW) awal adalah periode krusial untuk mempelajari kinerja tim-tim EPL dan para pemainnya, terutama rekrutan baru. Hasil pengamatan ini akan menjadi pondasi untuk mengarungi FPL sampai akhir musim. Jumlah nilai poin rataan selama 2 GW sudah mencapai 100 dan ini menjadi notifikasi dini bagi rekan-rekan yang total poinnya masih di kisaran double digit.
Hal menarik yang terjadi dalam dua minggu ini adalah permainan Manchester United kembali atraktif dan produktif, mungkin ini pertanda apabila tahun ini Manchester United akan berada di fase puncak “siklus Mourinho”. Pola siklus ini sudah terjadi beberapa kali baik saat ia melatih Porto, Chelsea, Internazionale Milan, Real Madrid, dan Chelsea (lagi).
Man United dan Huddersfield punya jadwal relatif mudah
Menilik susunan overall Dream Team FPL sampai GW2 yang total poinnya 209, sebanyak 11 pemain tim pilihan ini didominasi 4 pemain Manchester United kemudian disusul oleh Huddersfield Town yang menyumbangkan 3 pemain. Sedangkan 4 lainnya tersebar dari klub-klub lainnya. Jika jadwal pertandingan berikutnya Man United dan Huddersfield kita telaah, ternyata selama 4 GW ke depan kedua tim belum menghadapi tim-tim yang biasa bersaing di lima besar.
Dengan keberadaan dua fakta di atas, ini tentu menggelitik selera rekan-rekan untuk memiliki paket premium mata tombak Pogba-Mkhitaryan-Lukaku ataupun paket hemat trio kuda hitam Lossl-Zanka-Mooy.
Nah, bagi yang belum memiliki satu pemain pun dari trio di atas maka penderitaan setidaknya akan ada minus 8 poin menjadi momok tersendiri. Ataupun bagi yang ingin melakukan perombakan total dikarenakan dalam 2 GW berjalan perolehan poinnya di bawah rataan, dapat dipertimbangkan untuk langsung memilih kombo paket premium +paket hemat tapi dengan konsekuensi minus 20 poin.
Apa latar belakang bisa terjadi minus poin? Rekan-rekan dapat membaca di artikel saya sebelumnya.
Pilihan untuk mengaktifkan wild card
Apabila ada yang terjebak dalam dilema di atas, maka dapat dipertimbangkan untuk mengaktifkan fasilitas wild card yang berfungsi untuk melakukan unlimited transfer sampai sebelum deadline GW3 tanpa perlu khawatir ada minus poin. Sayangnya, ini bukan solusi yang tokcer karena ada dilema susulan, yaitu: saat musim FPL masih tersisa 36 GW apakah ini menjadi keputusan yang tepat?
Kabar baiknya adalah, setiap manager FPL mendapatkan 2 kali fasilitas wild card. Hanya saja, ini tidak dapat diakumulasikan. Dengan pengertian wild card pertama akan hangus jika tidak dipakai sebelum GW 19, kemudian di GW selanjutnya akan diberikan wild card kedua.
Biasanya wild card kedua akan dipakai saat muncul kesempatan double gam week (ada tim yang akan melakukan dua pertandingan dalam satu GW). Hal ini terjadi akibat adanya pengaturan ulang jadwal pertadingan akibat ketatnya jadwal para tim yang masih berkompetisi di ajang-ajang selain Liga Primer Inggris, terutama Piala FA.
Musim ini akan menjadi lebih seru saat kesempatan ini muncul karena adanya chip baru, yaitu free hit yang berfungsi untuk melakukan unlimited transfer juga, hanya bedanya pada GW berikutnya, susunan pemain akan kembali seperti sebelumnya. Hal ini membuat saat double gameweek tiba, rekan-rekan kembali dihadapkan dengan pilihan apakah akan menggunakan wild card atau chip free hit.
Ada satu trivial bagi rekan-rekan, benarkah chip free hit paling optimal digunakan saat double gameweek tiba, atau ada momen lain yang lebih tepat? Hal ini akan saya bahas pada lain kesempatan dan harap sabar menanti seri-seri artikel selanjutnya. Dan akhir kata tentu saja #SalamPanahHijau untuk kita semua di GW3.
*Penulis sangat menyukai sepakbola, namun tak memilih satu pun kesebelasan sebagai favoritnya. Berasal dari Kota Bandung.
Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penulis
Komentar