Oleh: Alessandro Pradipta*
Bursa transfer musim dingin 2018/2019 telah dibuka per 1 Januari yang lalu di beberapa negara dan saat ini masih berlangsung. Kita dikejutkan dengan pindahnya beberapa pemain, entah ke rival tim sebelumnya atau pindah dengan memecahkan rekor transfer dengan nilai yang bahkan mencapai nominal puluhan juta.
Di tengah bursa transfer yang tampaknya masih akan menyimpan kejutan dengan kabar pindahnya beberapa pemain, yang dibuat sibuk bukan hanya manajemen klub, tapi juga agen pemain. Dia akan mengurusi pemain yang masih bermain di klub dengan perpanjangan kontrak, juga pemain yang akan pindah klub.
Dari puluhan (atau bahkan ratusan) agen yang aktif, kalian tampaknya mengenal sepak terjang dua sosok yang terkenal berkat bekerja dengan pesepakbola berkelas dunia, yaitu Jorge Mendes dan Mino Raiola. Keduanya dikenal sangat piawai dalam melakukan negosiasi dan membuat klub-klub harus rela menebus para pemain yang diincar dengan nilai yang tidak sedikit. Tidak hanya itu, mereka juga dikenal sangat lihai dalam melihat potensi pemain yang tidak hanya akan menjadi pemain dengan kualitas tinggi, tapi juga berpotensi dalam sisi komersil dan pantas dihargai mahal bagi klub-klub yang akan merekrutnya.
Bagaimana jika saya menyebut nama Jonathan Barnett? Mungkin Anda akan mengernyitkan dahi bila mendengar atau melihat nama tersebut di berbagai media. Sosok berusia 67 tahun tersebut bisa dibilang kalah pamor dari Raiola dan Mendes yang selain mengageni pemain-pemain bintang, juga sering membuat kontroversi. Padahal Barnett juga menjadi negosiator bagi pemain-pemain sekelas Gareth Bale, Luke Shaw, dan Ashely Cole, yang namanya tentu tidak asing di telinga kita.
Dengan perusahaan Stellar Group yang dipimpinnya, sosok asal Inggris tersebut diperkirakan menaungi sekitar 500 atlet dari berbagai cabang olahraga di seluruh dunia. Sekitar 96 klien Barnett adalah pesepakbola yang sebagian besar bermain di Inggris. Sosok inilah yang menjadi aktor di balik hebohnya transfer Gareth Bale ke Real Madrid dengan transfer sebesar 101 juta euro. Kala itu, angka ini sempat memecahkan rekor transfer Cristiano Ronaldo juga ke Madrid dengan nilai 94 juta euro.
Kelihaian Barnett dalam berbisnis memang sudah menjadi bakat turun temurun dalam keluarganya, yang membangun bisnis kasino. Barnett pun sempat terlibat dalam bisnis keluarganya tersebut. Namun tiba-tiba dia meninggalkan bisnis kasino keluarganya untuk menekuni profesi sebagai agen atlet. Pada awalnya, Barnett mengageni seorang pemain kriket, Brian Lara. Secara tiba-tiba, Barnett mulai beralih untuk fokus mengageni pemain sepakbola. Padahal Barnett mengakui bahwa sebelumnya dia tidak tahu apa-apa tentang sepakbola dan juga dia tidak punya gambaran mengenai pemain yang diincarnya.
Hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk menonton pertandingan Tim Nasional U-18 Inggris melawan Spanyol di Chesterfield. Dia pun mendatangi dan mengontak beberapa pemain yang bertanding saat itu untuk dijadikan klien. Beberapa di antaranya adalah Ashley Cole dan Ledley King, yang sudah kita tahu sudah menjadi pemain bintang dan bermain di divisi tertinggi sepakbola Inggris.
Sejak saat itu, Barnett semakin menggeliat dalam mengincar pemain untuk dijadikan klien. Kini nama-nama tenar sudah dia ageni dan bahkan sudah berpindah klub besar dengan nilai transfer yang sangat tinggi.
Selain Gareth Bale, ada Luke Shaw yang ditransfer sebesar 37,5 juta euro dari Southampton ke Manchester United, dan Grzegorz Krychowiak sebesar 33,6 juta euro ketika ditransfer dari Sevilla ke Paris Saint-Germain. Ini membuktikan keahlian Barnett dalam melihat potensi pemain, bernegosiasi, dan menentukan angka tinggi buat menjual pemainya.
Bahkan berdasarkan data Forbes pada 2016, Barnett menduduki posisi ke-10 dalam daftar agen olahraga paling bernilai dengan nilai kontrak pemain sebesar 375 juta dollar. Angka ini mengalahkan Mino Raiola yang menduduki posisi kesebelas dengan nilai kontrak sebesar 356 juta dollar. Bahkan ia mengklaim bahwa perusahaan agensinya, Stellar Group, adalah agensi sepakbola terbesar di dunia, dengan 10 kantor cabang di seluruh dunia.
Meskipun begitu bukan berarti sepak terjang Barnett tanpa cela. Barnett pernah mendapat denda sebesar 100 ribu paun oleh FA dalam transfer Ashley Cole dari Arsenal ke Chelsea pada 2006.
Kini kita tinggal menanti siapa saja bintang sepakbola masa depan yang diageni dan kejutan-kejutan rekor transfer apa saja yang akan dibuat oleh Jonathan Barnett. Yang pasti kehadiran Barnett akan mewarnai berbagai cerita selama masa transfer.
Foto: Diario AS
*Penulis merupakan seorang desainer grafis di salah satu kampus swasta di Yogyakarta dan menggemari sepakbola, yang terus mencoba untuk menciptakan karya yang baik. Bisa dihubungi melalui twitter di: @pradipta_ale dan Instagram untuk melihat karya: pradiptale
**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.
Komentar